Kajian Lama Pengeringan dan Suhu terhadap Karakteristik Jeruk Lemon (Citrus Limon) Kering
Kata Kunci:
Jeruk Lemon, Suhu, WaktuAbstrak
Jeruk lemon (Citrus limon) adalah salah satu famili tanaman jeruk yang dikenal dengan nama citrun. Bentuk buahnya adalah lonjong dan bulat dengan diameter sekitar 5-7 cm atau lebih, dengan tonjolan pada ujungnya. Buah jeruk lemon juga kaya akan berbagai zat nutrisi seperti flavonoid (flavones), limon, asam folat, tannin, vitamin (C,A B1 dan P), mineral (kalsium, magnesium) protein, serat, dan karbohidrat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu pengeringan terhadap irisan lemon kering, mengetahui lama waktu pengeringan terhadap irisan lemon kering, dan untuk mendapatkan perlakuan terbaik terhadap irisan lemon kering. Adapun penelitian ini memerlukan metodeRancangan Blok Lengkap (RBL) yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor I suhu (A) dengan taraf A1:800C, A2:850C, A3:900C. Dan faktor II lama waktu pengeringan ini adalah T1:6 jam, T2:7 jam, T3:8 jam. Parameter uji yang digunakan adalah uji fisik cromameter, uji total flavonoid, uji aktivitas antioksidan, uji vitamin C, uji kadar air, uji kadar abu, dan uji organoleptik (aroma, warna, rasa, dan tekstur). Hasil penelitian irisan lemon kering suhu dan lama waktu pengeringan menggunakan metode oven drying berpengaruh terhadap karakterisitik, uji flavonoid, uji vitamin C, dan kadar air Sampel terbaik yang didapatkan perlakuan A2T1 dengan suhu 850C dan lama waktu 6 jam yang memiliki kadar air 16,87%, total flavonoid 7,75 mg/g, vitamin C 6,75 mg/100g.
Referensi
Ameliya,Rizki, Nazaruddin, Handito,Dedi. 2018.“Pengaruh Lama Pemanasan terhadap Vitamin C, Aktivitas Antioksidan dan Sifat Sensoris Sirup Kersen (Muntingia calabura L). Ilmu Dan Teknologi Pangan. 4 (1) : 289-297.
Auliya, Ade. 2008. “Studi Stabilitas Dan Fortifikasi Vitamin C pada Pembuatan Konsentrat Jeruk Pontianak”. Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Desrosier, N. W. 1998. Teknologi Pengawetan Pangan. Edisi Ketiga. Penerjemah: Muchji Muljohardjo. UI-Press, Jakarta.
Ekaputri, F. (2018). Pengaruh Perbandingan Kulit Dan Sari Lemon Dan Konsentrasi Kayu Manis Terhadap Karakteristik Selai Lemon (Citrus limon burm f.) Secara Organoleptik. Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung, 2–3.
Janah, M. (2011). Pengeringan Osmotik pada Irisan Buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) dengan pelaspisan kitoson. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Teknologi Pertanian.
Jahangiri, Y., H. Ghahremani., J.A. Torghabeh., dan E.A. Salehi. 2011. Effect of temperature and slovent on the total phenolic compounds extraction from leaves of Ficus carica. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research. 3(5):253-259.
Joko, N. W. K., Primawati, Y. F., Nursigit, B. 2012. Proses Pengeringan Singkong (Manihot esculenta Crantz) Parut Dengan Menggunakan Pneumatic Driyer. Seminar Nasional. Universitas Udayana. Denpasar.
Koirewoa, Y.A., Fatimawali, dan W. I. Wiyono. (2012). Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dalam Daun Beluntas. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Lisa, M., Lutfi, M., dan Susilo, B. 2015. Pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap mutu tepung jamur tiram putih (Plaerotus ostreatus). Jurnal Keteknikan Perntanian Tropis dan Biosistem, 3
Risdianti, D., Murad, & Putra, G. M. D. (2019). Kajian Pengeringan Jahe (Zingiber Officinale Rosc) Berdasarkan Perubahan Geometrik Dan Warna Menggunakan Metode Image Analysis. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian Dan Biosistem, 7(2), 249–257.
Sinell, H.J., 1992. Kerusakan Bahan Pangan. J.Teknik Kimia USU Vol. 1(1): 1-6
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Agrotechnology, Agribusiness, Forestry, and Technology: Jurnal Mahasiswa Instiper (AGROFORETECH)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
