AGROFORETECH https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM <p><strong>AGROFORETECH</strong> merupakan media jurnal elektronik sebagai wadah untuk penyebaran dan publikasi hasil penelitian dari skripsi/tugas akhir dan atau sebagian dari skripsi/tugas akhir mahasiswa strata satu (S1) Institut Pertanian STIPER Yogyakarta yang merupakan kewajiban setiap mahasiswa untuk mengunggah karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk yudisium dan wisuda sarjana. Artikel ditulis bersama dosen pembimbing dan penguji serta diterbitkan secara online setelah melewati proses review oleh 2 orang reviewer dan editor AGROFORETECH. AGROFORETECH menerbitkan artikel ilmiah mahasiswa dari lima Program Studi, yaitu <strong>Prodi Agribisnis, Prodi Agroteknologi, Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Prodi Teknik Pertanian, dan Prodi Kehutanan.</strong></p> <p>AGROFORETECH terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu bulan <strong>Maret, Juni, September, dan Desember<br /></strong></p> id-ID helmiafroda@gmail.com (Helmi Afroda, S.IP.,M.IP) helmiafroda@gmail.com (Helmi Afroda, S.IP.,M.IP) Mon, 17 Mar 2025 12:15:21 +0700 OJS 3.3.0.13 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pengaruh Pupuk Tunggal MOP, AC, dan Pupuk Majemuk NPK dalam Kegiatan Manuring untuk Pertumbuhan Tanaman Eucalyptus pellita https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1716 <p><em>Manuring</em> adalah kegiatan pemupukan pada tanaman <em>Eucalyptus pellita </em>yang berumur 4 bulan di PT. Riau Andalan Pulp and Paper. Pada PT. Riau Andalan Pulp and Paper, kegiatan <em>manuring</em> menggunakan pupuk Tunggal MOP dan AC. Maka dilakukanlah penelitian ini untuk mencoba penggunaan pupuk NPK 16-16-16 dengan beberapa dosis yang berbeda pada kegiatan <em>manuring. </em>Penelitian ini dilakukan di <em>Estate</em> Lubuk Jambi, Kuantan Singingi, Riau. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dan uji lanjut menggunakan uji <em>Least Significant Difference</em> (LSD) dengan taraf uji 5%. Penelitian ini menggunakan 6 perlakuan dengan 3 ulangan dengan masing-masing perlakuan menggunakan 18 sampel sehingga didapat total sampel = 324 tanaman. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi dan diameter batang. Penelitian dilakukan selama 2 bulan dan pengamatan dilakukan sekali dalam seminggu dan pengamatan pertama dilakukan pada minggu ke-0, sehingga didapatkan 9 kali pengamatan. Hasil uji Anova dan uji <em>Least Significant Difference</em> pada data yang diperoleh menunjukkan hasil berpengaruh nyata pada parameter tinggi dan diameter batang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, menunjukkan bahwa penggunakan pupuk MOP (40 gr) menghasilkan pertumbuhan tinggi dan diameter terkeecil sedangkan perlakuan dengan menggunakan pupuk NPK 16-16-16 dengan dosis 120 gr/pohon menghasilkan pertumbuhan tinggi dan diameter batang tertinggi pada pohon <em>Eucalyptus pellita</em> setelah kegiatan <em>manuring</em>.</p> Frendi Simatupang, Yuslinawari, Hastanto Bowo Woesono Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1716 Sun, 23 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Kelerengan Lahan terhadap Pertumbuhan Tanaman Eucalyptus Pelita di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1726 <p>Penelitian ini membahas pengaruh kelerengan lahan terhadap pertumbuhan tanaman <em>Eucalyptus pelita</em> di PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP). Faktor lingkungan, seperti topografi lahan, khususnya kelerengan, dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman karena berpengaruh terhadap ketersediaan air, nutrisi, dan tingkat erosi. Tujuan penelitian ini unttuk mengetahui tingkat kelerengan yang lebih berpengaruh pada pertumbuhan tanaman <em>Eucalyptus pelita</em>. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati pertumbuhan tanaman pada tiga tingkat kelerengan berbeda: 0-10% (datar), 10-15% (landai), dan 15-25% (agak curam). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang selama periode delapan minggu. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan uji <em>analisis of varians</em> <em>one way</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kelerengan memengaruhi pertumbuhan tanaman, analisis statistik tidak menemukan perbedaan signifikan antara berbagai tingkat kelerengan. Namun, secara umum, pertumbuhan tanaman cenderung lebih baik pada lahan dengan kelerengan rendah, karena kondisi tanah yang lebih stabil dan ketersediaan air yang lebih baik. Penelitian ini memberikan wawasan bagi perusahaan dalam mengelola lahan dengan kemiringan berbeda untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Saran untuk penelitian selanjutnya mencakup analisis lebih lanjut terhadap faktor lain seperti komposisi tanah, curah hujan, dan teknik konservasi lahan guna mengoptimalkan pertumbuhan <em>Eucalyptus pelita</em> pada lahan berlereng</p> Alvin, Rawana, Hastanto Bowo Woesono Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1726 Sun, 23 Mar 2025 00:00:00 +0700 Perbandingan Efektivitas dan Efesiensi Kupasan pada Metode Manual dan Debark Ponton Darat terhadap Tanaman Acacia Crassicarpa Under Age di Estate Mandau PT. RAPP https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1734 <p><em>Acacia crassicarpa</em> <em>under age</em> merujuk pada tanaman <em>Acacia crassicarpa</em> yang belum mencapai kematangan panen, menandakan fase pertumbuhan di bawah siklus rotasi ideal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas dan efesiensi pengupasan menggunakan metode manual dan DPD terhadap tanaman acacia crassicarpa under age. Penelitian ini menggunakan metode analisis two way anova dan T-test, parameter yang diamati produktivitas, kualitas, dan biaya operasional terhadap 2 metode tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata produktivitas tertinggi terjadi pada metode DPD dengan nilai total 11,4778, dibandingkan nilai manual 9,7500. Hal ini mengindikasikan metode DPD memeiliki kinerja produksi yang lebih tinggi dari pada metode manual.Variabel waktu (F = 0.575, p = 0.578) dan interaksi antara metode dan waktu (F = 0.020, p = 0.980) tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap produktivitas. Dari segi kualitas menunjukkan bahwa metode manual memiliki kualitas lebih tinggi dengan rerata yaitu 88,56 dibandingkan dengan metode DPD dengan rerata yaitu 79,29. Pengaruh waktu terhadap Kualitas tidak signifikan (F(2, 12)=3,325, p=,071). Interaksi antara metode dan waktu terhadap Kualitas tidak signifikan (F(2, 12)=2,325, p=,140). Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh metode terhadap Kualitas tidak dipengaruhi oleh waktu. Sedangkan terdapat perbedaan signifikan antara metode manual dan DPD dengan efisiensi, dengan nilai t sebesar -6,245 dan p-value sebesar 0,101. Nilai t yang negatif menunjukkan bahwa efisiensi pengupasan metode DPD lebih tinggi dibandingkan pengupasan menggunakan metode Manual.</p> Michael Junaidi, DIdik Surya Hadi, Sushardi Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1734 Sun, 23 Mar 2025 00:00:00 +0700 Perbandingan Pengukuran Luas Areal Menggunakan Aplikasi Locus GIS Dan Trimble TDC-600 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1712 <p>Kegiatan pengukuran luas areal proses untuk menentukan atau menghitung luas suatu bidang tanah, lahan, atau area tertentu. Pengukuran ini biasanya dilakukan dengan tujuan tertentu, seperti perencanaan pembangunan, pemetaan, pengelolaan lahan, atau penentuan batas wilayah. kegiatan ini melakukan pengukuran menggunakan alat ukur yang berbeda, yang bertujuan melihat keakuratan dalam alat yang akan di uji coba. kegiatan pengukuran luas areal dilakukan pada lapangan secara langsung. Penelitian ini dilaksanakan di Sektor Logas, Kab. Kuansing, PT.RAPP. Alat yang digunakan berupa Locus GIS dan <em>Trimble TDC-600</em> dan kamera. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil sebanyak 15 kompartemen. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah keakuratan dalam pengukuran luas areal. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan dalam hasil pengukuran antara kedua alat berdasarkan uji statistik Uji t, yang mana nilai Sig (2-tailed) &gt; 0,05. pengukuran luas areal menggunakan Locus GIS dan <em>Trimble TDC-600</em> tidak menunjukkan perbedaan, Locus GIS dan Peta Landuse tidak menunjukkan perbedaan, sedangkan <em>Trimble TDC-600 </em>dan Peta Landuse menunjukkan perbedaan. akurasi dari pengukuran luas areal yang dihasilkan menggunakan Locus GIS dan <em>Trimble TDC-600</em> tidak menunjukkan perbedaan. dalam pengelolaan HTI, akurasi pengukuran lahan sangat penting untuk perencanaan operasional seperti perhitungan luas areal untuk pembayaran kontraktor dan pengelolaan sumber daya hutan. Menggunakan Locus GIS untuk survei awal atau pemetaan cepat di lapangan. Sedangkan menggunakan <em>Trimble TDC-600</em> untuk pengukuran final terutama dalam pekerjaan yang membutuhkan akurasi tinggi seperti perhitungan luas untuk keperluan legal dan finansial. Menggabungkan kedua metode dalam suatu sistem pengelolaan data spasial untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemetaan lahan.</p> Thio Arga Prasetya, Sugeng Wahyudiono, Tatik Suhartati Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1712 Sun, 23 Mar 2025 00:00:00 +0700 Perbandingan Tingkat Keausan Penggunaan Chain/Rantai Harvester pada Kegiatan Pemanenan di Areal Tumbang Bayang dan Infield https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1698 <p><em>Harvesting</em> adalah suatu departemen yang fokus pada pemanenan pohon. Metode yang digunakan dalam proses pemanenan adalah metode <em>full</em> mekanis dengan menggunakan <em>harvester.</em> <em>Harvester</em> adalah alat berat yang dapat melakukan 5 kegiatan secara bersamaan dalam satu siklus. Lima kegiatan tersebut adalah <em>Feeling, Bucking, Delimbing Topping, Debark, dan Stacking</em>. Ketika <em>Harvester</em> melaksanakan Proses Pemanenan, Harvester memerlukan Rantai/<em>Chain</em> sebagai Sistem Pemotongan Bagian yang dapat diganti. Dalam penelitian ini, <em>harvester</em> melakukan pemanenan pada areal Tumbang Bayang dan <em>Infield</em>. Dengan menggunakan durasi pergantian chain setiap 2 jam 30 menit sebelum proses grinding. Penelitian ini Menggunakan 2 <em>Chain</em> pada Areal Tumbang Bayang dan 2 Chain pada Areal <em>Infield</em>. Hasil <em>lifetime Chain</em> Tumbang Bayang hingga <em>Chain</em> tidak dapat digunakan lagi adalah 17 jam 30 menit dengan ukuran akhir di 4,42mm dan <em>Chain</em> 2 di 4,23mm. Sementara itu, <em>Chain</em> yang digunakan pada Areal <em>Infield</em> mendapatkan total <em>lifetime</em> di angka 27 jam 30 menit dengan ukuran akhir <em>Chain</em> di 4,47mm dan <em>Chain</em> 2 di 4,67mm.</p> Benny Putra Kenaldi, Hastanto Bowo Woesono, Rawana Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1698 Sun, 23 Mar 2025 00:00:00 +0700 Studi Penggunaan Drone Sprayer untuk Kegiatan Weeding Pre- Emergent pada Berbagai Kelerengan Lahan https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1709 <p>Salah satu cara pengendalian gulma yang dilakukan di Hutan Tanaman Industri adalah pengendalian dengan alat <em>drone sprayer. </em>Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap hasil pengendalian gulma dengan menggunakan <em>drone sprayer </em>adalah kelerengan lahan. Penelitian ini dilakukan di Estate Cerenti, PT. Riau Andalan Pulp and Paper, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tipe kelerengan lahan terhadap hasil pengendalian gulma dengan <em>drone sprayer</em>, berupa data <em>pass </em>hasil <em>quality assessment weeding pre emergent round </em>1(%) dan tinggi tanaman <em>Eucalyptus sp</em> (cm). Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan 1 faktor perlakuan yaitu tipe kelerengan lahan yang terdiri dari kelerengan datar, landai, curam dan sangat curam. Masing-masing aras dalam faktor perlakuan menggunakan 3 kali ulangan, sehingga jumlah seluruh contoh uji yang diamati yaitu 3 x 4 = 12 contoh uji. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis varians dan uji lanjut dengan uji LSD (<em>Least Significant Difference</em>). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah data <em>pass</em> hasil <em>quality assessment weeding pre emergent round</em> 1 (%) dan tinggi tanaman <em>Eucalyptus sp</em> (cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe kelerengan lahan tidak berpengaruh nyata terhadap data <em>pass</em> hasil <em>quality assessment weeding pre emergent round</em> 1 dan tinggi tanaman <em>Eucalyptus sp</em>, tetapi terdapat kecenderungan tipe kelerengan sangat curam menghasilkan rata-rata persentase data <em>pass</em> hasil <em>quality assessment weeding pre emergent round</em> 1 dan tinggi tanaman yang lebih rendah daripada tipe kelerengan yang lain. Rata-rata persentase <em>pass </em>hasil <em>quality assessment weeding pre emergent round </em>1 sebesar 99,46% sehingga tergolong dalam kriteria penilaian lulus (<em>pass</em>).</p> M.Nur Fajri, Karti Rahayu Kusumaningsih, Setiaji Heri Saputro Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1709 Sun, 23 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Kelerengan Terhadap Tinggi dan Tingkat Bertahan Hidup Tanaman Eucalyptus sp. di Sektor Cerenti PT.RAPP https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1693 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dua jenis kemiringan, yaitu datar dan curam, terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan tinggi Eucalyptus sp. pada usia enam bulan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik statistik Independent Sample T-Test untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelangsungan hidup dan pertumbuhan tinggi antara kedua perlakuan. Kemiringan yang lebih curam menunjukkan tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan kemiringan datar, sementara pertumbuhan tinggi lebih optimal pada kemiringan datar. Namun, setelah dilakukan uji analitik menggunakan T-test, hasilnya ditemukan tidak signifikan dalam penelitian ini.</p> Rudy Wijaya, Sugeng Wahyudiono, Surodjo Taat Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1693 Sun, 23 Mar 2025 00:00:00 +0700 Perbandingan Efektivitas Dan Efisiensi Debarking Kayu Eucalyptus sp. Diameter Kecil (Piece Size < 0.15 m^3/tree) Menggunakan Harvester dan Debark Ponton Darat (DPD) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1728 <p>Comparative Study of Debarking Effectiveness and Efficiency of Eucalyptus SP. Logs Using Harvester and Debark Ponton Darat (DPD). This study aims to investigate the effectiveness and efficiency of debarking Eucalyptus SP. Logs with small diameters (&lt; 0.15 m3/tree) using Harvester and Debark Ponton Darat (DPD). The research was conducted at the Logas Estate of PT. RAPP, employing the detail time study method and two-way analysis of variance (ANOVA). The primary data parameters included peeled wood volume, time, productivity, peeling quality, and operational costs. Secondary data were obtained from the productivity standards of Harvester and DPD, as well as the peeling quality standards of Harvester and DPD. The results showed that the machine variable significantly affected effectiveness (sig 0.02 &lt; 0.05) and fuel efficiency (sig 0.00 &lt; 0.05). However, the time variable did not significantly impact effectiveness (sig 0.46 &gt; 0.05) and fuel efficiency (sig 0.54 &gt; 0.05). The interaction between machine and time variables also did not significantly affect effectiveness and fuel efficiency.</p> Ronald Elga Nathanael Telaumbanua, Didik Surya Hadi, Siman Suwadji Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1728 Sun, 23 Mar 2025 00:00:00 +0700 Perbandingan Metode Sampling dan Luas Areal terhadap Pengambilan Volume Limbah Kayu https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1719 <p style="margin: 0in; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 11.0pt; font-family: 'Arial',sans-serif;">Pemanenan kayu merupakan tahap penting dalam industri kehutanan, tetapi sering kali meninggalkan limbah kayu yang perlu diidentifikasi dan dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas berbagai metode sampling dan ukuran area dalam mengestimasi volume limbah kayu sisa setelah panen. Limbah kayu dikategorikan menjadi <em><span style="font-family: 'Arial',sans-serif;">merchantable wood</span></em>, <em><span style="font-family: 'Arial',sans-serif;">waste wood</span></em>, dan tunggul.Penelitian ini dilakukan di PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), tepatnya di Tesso Timur Estate, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Dua metode sampling yang digunakan adalah metode garis (<em><span style="font-family: 'Arial',sans-serif;">line sampling</span></em>) dan metode petak (<em><span style="font-family: 'Arial',sans-serif;">square plot sampling</span></em>), dengan variasi luas area penelitian antara 5–20 ha dan 21–35 ha. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan <em><span style="font-family: 'Arial',sans-serif;">Two-Way ANOVA</span></em> untuk menilai pengaruh metode sampling dan ukuran area terhadap volume limbah kayu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik metode sampling maupun ukuran area tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap volume <em><span style="font-family: 'Arial',sans-serif;">merchantable wood</span></em>, <em><span style="font-family: 'Arial',sans-serif;">waste wood</span></em>, maupun tunggul. Selain itu, total volume limbah kayu yang ditemukan masih berada di bawah standar yang ditetapkan oleh PT. RAPP, yang mengindikasikan bahwa sistem pemanenan mekanis yang digunakan sudah cukup efisien dalam meminimalkan limbah kayu sisa.</span></p> Paulus Fanlentino, Hastanto Bowo Woesono, Siman Suwadji Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1719 Sun, 23 Mar 2025 00:00:00 +0700 Uji Efektivitas Campuran Insektisida Platinum dengan Super Absorbent pada Dipping Tanaman Eucalyptus pellita terhadap Serangan Hama Ulat Penggulung Daun (Strepsicrates sp.) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1735 <p>Tanaman <em>Eucalyptus pellita</em> memiliki peranan penting dalam industri kehutanan karena memiliki keunggulan yaitu cepat tumbuh dan mampu menghasilkan kayu yang berkualitas tinggi. Salah satu permasalahan dalam budidaya tanaman <em>Eucalyptus pellita</em> adalah serangan hama <em>leafroller </em>yang berdampak pada rusaknya bagian tanaman dan mengurangi hasil produksi tanaman sehingga penting untuk dilakukan pengendalian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas perlindungan tanaman <em>Euclayptus pellita</em> terhadap serangan hama <em>leafroller</em> menggunakan larutan insektisida dengan super absorbent. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Analisis of varians (ANOVA) dengan uji lanjut <em>Least Significant Difference</em> (LSD). Taraf uji yang digunakan 0,05%, dengan berbagai perlakuan <em>No Dipping</em> (<em>Control</em>), Platinum 5ml/L (SOP), Platinum 5ml/L + Aquaklir 3.3 g/L, Platinum 5ml/L + Aquaklir 6.6 g/L, Platinum 5ml/L + Zeba 3g/L, Platinum 5ml/L + Zeba 6g/L. Parameter yang diamati adalah tingkat kejadian (<em>Insidensi</em>) dan pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi larutan insektisida dengan Super Absorbent berpengaruh nyata terhadap insidensi (tingkat kejadian) serangan hama <em>leafroller</em> pada tanaman <em>Eucalyptus pellita </em>yang bertahan selama 6 minggu dengan larutan Platinum 5ml/L + Zeba 6g/L. Pada pertumbuhan tanaman juga terdapat pengaruh nyata antara konsentrasi larutan insektisida dan super absorbent.</p> Vannes Iksanto Timotius, Agus Prijono, Sugeng Wahyudiono Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1735 Sun, 23 Mar 2025 00:00:00 +0700 Akurasi Self Assessment Audit, Self Assessment Harvesting Dan Sensus Terhadap Nilai Residual Wood Assessment (RWA) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1727 <p>Dalam kegiatan pemanenan hasil hutan tanaman industri diperlukan hasil yang maksimal dan sesuai dengan target, maka dari itu perlu dilakukan kegiatan <em>Residual Wood Assessment</em> (RWA) yaitu kegiatan penilaian kayu yang tertinggal di lapangan yang bertujuan untuk mengetahui kualitas kerja dari <em>Departement</em> <em>Harvesting</em>. Penelitian ini menggunakan tiga metode sampling penilaian RWA yaitu <em>Self Assessment </em>Audit, <em>Self Assessment Harvesting</em> dan Sensus dengan parameter total limbah kayu yang meliputi <em>Merchantable Wood</em>, <em>Stump Wood</em> dan <em>Waste Wood</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total limbah kayu yang diukur pada tiga metode sampling dan mengetahui perbandingan total limbah kayu yang diukur dengan tiga metode sampling tersebut. Dari data penelitian yang didapatkan maka peneliti menggunakan Uji <em>Paired-Samples T Test </em>dan Uji <em>One Sample T-test</em> untuk menguji perbandingan hasil dari masing-masing metode sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan <em>Self Assessment </em>Audit dan <em>Self Assessment Harvesting</em> yang dilakukan terdapat perbedaan atau pengaruh yang signifikan, kemudian dibandingkan dengan metode Sensus hasil analisis tidak terdapat perbedaan atau pengaruh signifikan. Kemudian rata-rata<em> Self Assessment </em>Audit dan <em>Self Assessment Harvesting</em> dibandingkan dengan Standar RWA hasil analisis menunjukkan tidak ada perbedaan atau pengaruh signifikan. Maka kesimpulan yang diambil adalah kegiatan <em>Residual Wood Assessment</em> (RWA) pada <em>Self Assessment</em> Audit dan <em>Self Assessment Harvesting </em>masih sesuai digunakan karena masih sesuai dengan standar yang ada</p> Steven Lie, Hastanto Bowo Woesono, Siman Suwadji Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1727 Sun, 23 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Singling terhadap Pertumbuhan Tanaman Acacia crassicarpa Umur 3 Bulan di PT. Sumatera Riang Lestari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1690 <p>Pemangkasan cabang atau penunggalan dilakukan sehingga batang berbatang tunggal dan tumbuh secara optimal. <em>Singling </em>dengan standar yang sama, namun dengan tinggi yang berbeda, terdapat perbedaan hasil <em>singling. </em>Semakin rendah tanaman maka semakin banyak cabang yang dibuang dan semakin sedikit daun untuk proses fotosintesis. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pertumbuhan tinggi dan diameter yang paling baik pada beberapa tinggi tanaman yang sudah ditentukan untuk memulai <em>singling</em>. Penelitian ini dilaksanakan dengan teknik <em>Purposive Sampling </em>yaitu dengan melakukan survei satu kompartemen pada saat atau setelah <em>singling, </em>dipilih tanaman yang sesuai kriteria dan ditandai oleh kertas satin dengan warna yang berbeda pada setiap <em>range</em> tinggi sebagai penanda sampel penelitian. Survei dilakukan untuk mencari sampel yang sesuai kriteria dengan target jumlah sampel 300 tanaman dan dibagi menjadi 3 <em>range</em> tinggi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tinggi tanaman kriteria B (116,8 – 133,5 cm) dan kriteria C (133,6 – 150,3 cm) memiliki pertumbuhan tinggi yang lebih baik dibandingkan dengan kriteria A (100 – 116,7 cm). Sedangkan untuk pertumbuhan diameter, kriteria B lebih baik dibandigkan dengan kriteria A dan C.</p> Firman Ali Ridho, Rawana, M. Darul Falah Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1690 Sun, 23 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Jenis Pupuk terhadap Pertambahan Tinggi dan Diameter Semai Acacia Crassicarpa di Open Growing Area PT. Riau Andalan Pulp & Paper https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1697 <p>Semai berkualitas tinggi merupakan kebutuhan utama bagi PT. RAPP untuk mencapai produktivitas tegakan yang optimal. Namun, semai dengan mutu C menjadi tantangan bagi departemen persemaian PT. RAPP karena memerlukan perawatan tambahan di Open Growing Area Cover setelah berumur 49 hari, akibat tidak mencapai tinggi 16 cm yang diperlukan untuk masuk ke Open Growing Area. Berbagai teknik budidaya diterapkan untuk mengoptimalkan perawatan semai mutu C, salah satunya melalui pemupukan menggunakan NPK (15-30-15). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemupukan dengan berbagai jenis NPK (15-30-15) yang memiliki tingkat kelarutan berbeda terhadap peningkatan tinggi dan diameter semai mutu C Acacia crassicarpa setelah 49 hari. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor, dengan pengamatan berlangsung selama empat minggu. Data dikumpulkan dua kali seminggu, dengan total sembilan kali pengukuran selama 28 hari, mencakup pengukuran tinggi dan diameter semai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan dengan berbagai jenis NPK (15-30-15) tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap pertumbuhan tinggi dan diameter semai Acacia crassicarpa. Namun, rata-rata peningkatan tinggi semai menunjukkan tren pertumbuhan yang lebih baik pada perlakuan pupuk NPK dengan kelarutan 546gr/L.</p> Farrel Paskalis, Yuslinawari, Karti Rahayu Kusumaningsih Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1697 Sun, 23 Mar 2025 00:00:00 +0700 Analisis Penerimaan Teknologi dan Digitalisasi dengan Aplikasi Appsheet di Perusahaan Kelapa Sawit Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1830 <p>Dalam era digitalisasi, penerimaan teknologi baru menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas di perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerimaan teknologi aplikasi AppSheet di PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi dengan menggunakan kerangka kerja <em>Technology Acceptance Model </em>(TAM). Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif melalui survei, di mana kuesioner disebarkan kepada 30 karyawan yang telah menggunakan aplikasi tersebut selama minimal satu bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi positif terhadap kegunaan aplikasi, dengan rata-rata skor <em>Perceived Usefullnes</em> mencapai 3.93, serta kemudahan penggunaan yang mencapai 4.11. Sikap pengguna dan niat perilaku untuk terus menggunakan aplikasi juga menunjukkan hasil yang positif, dengan skor rata-rata masing-masing 3.94 dan 4.06, yang mengindikasikan potensi penerapan teknologi yang baik di lingkungan perusahaan</p> Arista Nariswari, Arief Ika Uktoro, Teddy Suparyanto Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1830 Sun, 23 Mar 2025 00:00:00 +0700 Analisis Pengelolaan Lingkungan Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Implementasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1836 <p>Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas utama dalam sektor agribisnis di Indonesia, yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Namun, industri ini juga menghadapi tantangan dalam aspek keberlanjutan, terutama terkait dampak lingkungan seperti deforestasi, emisi gas rumah kaca, dan pengelolaan limbah. Pemerintah Indonesia telah mengembangkan sertifikasi <em>Indonesian Sustainable Palm Oil</em> (ISPO) sebagai standar keberlanjutan yang wajib diterapkan oleh perusahaan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prinsip ISPO dalam pengelolaan lingkungan di perkebunan kelapa sawit dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode DPSIR (<em>Drivers, Pressures, State, Impact, Response</em>). Metode penelitian dengan penyebaran kuesioner kepada pihak perusahaan sebelum dan sesudah implementasi ISPO untuk memahami perubahan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat peningkatan dalam kepatuhan terhadap standar ISPO, perusahaan masih menghadapi berbagai kendala seperti ketidaksesuaian antara kebijakan dan implementasi di lapangan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi strategis bagi perusahaan dan pemangku kepentingan dalam meningkatkan efektivitas penerapan ISPO. Dengan pengelolaan lingkungan yang lebih baik maka industri kelapa sawit Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di pasar global sekaligus meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.</p> Siti Nor Hani, Hermantoro, Harsunu Purwoto Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1836 Sun, 23 Mar 2025 00:00:00 +0700 Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Robusta (Studi Kasus Desa Sucen, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1869 <p>Indonesia memiliki sektor pertanian yang sangat luas, di mana sebagian besar penduduk yang tinggal di daerah pedesaan masih bergantung pada pertanian sebagai sumber utama penghidupan mereka. Salah satu subsektor yang paling potensial adalah perkebunan, mengingat Indonesia terletak di garis katulistiwa yang memungkinkan negara ini memiliki musim panas yang panjang. Kabupaten Temanggung di Jawa Tengah merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Desa Sucen, Kecamatan Gemawang, dengan fokus pada pendapatan, keuntungan, dan kelayakan usaha tani kopi Robusta. Penelitian ini menilai kelayakan usaha tani berdasarkan perhitungan R/C ratio dan B/C ratio yang lebih besar dari 1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani kopi di Desa Sucen mencapai Rp 14.310.167 per usaha tani. Jika dihitung berdasarkan luas lahan per hektar, pendapatan petani kopi di daerah tersebut bisa mencapai Rp 17.241.165. Dengan demikian, pendapatan petani kopi Robusta di desa ini cukup signifikan. Analisis R/C ratio dan B/C ratio menunjukkan bahwa keduanya lebih besar dari 1, yang mengindikasikan bahwa usaha tani kopi Robusta di desa ini menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan.</p> Muhammad Zulfin, Listiyani, Arum Ambarsari Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1869 Sat, 22 Mar 2025 00:00:00 +0700 Respon Masyarakat di Sekitar CV.Telaga Nursery terhadap Pengembangan Komoditas Kelengkeng (Dimocarpus longan L) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1652 <p>Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tahapan kegiatan dan respon masyarakat terhadap pengembangan komoditas kelengkeng di CV. Telaga Nursery. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif yang dikuantitatifkan yang betujuan untuk mendapatkan gambaran dan keterangan-keterangan serta hasil analisa dimana dapat mengkombinasikan keunggulan pendekatan kualitatif yang mendalam dengan analisis numerik yang terukur. Penelitian ini dilakukan di sekitar CV. Telaga Nursery yang berada di Desa Tlogo, Kec. Prambanan, Kab. Klaten, Jawa Tengah pada bulan Oktober 2024. Metode penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus sampling Peneliti ingin melihat respon yang diberikan kepada seluruh populasi yang mengikuti program pengembangan komoditas kelengkeng di CV. Telaga Nursery. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 24 orang. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan bantuan kuesioner, lalu dianalisa dengan menggunakan skala likert. Respon kognitif mendapatkan 6 kategori baik dimana respon kognitif yaitu pemahaman sangat berpengaruh pada kegiatan pengembangan komoditas kelengkeng di CV. Telaga Nursery, selanjutnya disusul oleh respon afektif mendapatkan yang mendapatkan 4 kategori baik, 1 sedang, 1 kurang, dimana respon afektif yaitu sikap atau emosi ini juga sangat berpengaruh pada kegiatan ini dimana masyarakat menilai kegiatan ini sangat positif, pada respon konatif yaitu tindakan mendapatkan 1 kategori baik, 1 kategori sedang, 1 kategori kurang, dimana pada respon konatif yaitu prilaku atau tindakan dinilai kurang berpengaruh pada kegiatan pengembangan komoditas kelengkeng di CV. Telaga Nursery. </p> I Wayan Wahyu Arya Wibawa, Fitri Kurniawati, Fahmi Wiryamarta Kifli Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1652 Sat, 22 Mar 2025 00:00:00 +0700 Analisis Margin Pemasaran Cabai Merah ( Capsicum Annum L) di Desa Saribudolok Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1749 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis saluran pemasaran serta margin pemasaran cabai merah di Desa Saribudolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui saluran pemasaran yang lebih efisien serta besarnya margin pemasaran yang di peroleh oleh setiap lembaga pemasaran dalam rantai distribusi cabai merah di Desa Saribudolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif yang mencakup survei dan wawancara terhadap petani dengan pedagang. Data yang di kumpulkan meliputi harga cabai merah di tingkat petani dan di tingkat konsumen. Selain itu, data juga meliputi biaya pemasaran dan keuntungan yang di peroleh masing-masing pelaku dalam sistem pemasaran. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai struktur pasar cabai merah di Desa Saribudolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, guna membantu petani dalam meningkatkan efisiensi pemasaran serta menjadi dasar bagi perumusan kebijakan yang mendukung stabilitas harga dan kesejahteraan petani.</p> Futra Natanael Saragih, Fitri Kurniawati, Dimas Deworo Puruhito Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1749 Sat, 22 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pemberdayaan Kelompok Tani Kelapa Sawit di Desa Suka Maju Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar Provinsi Riau https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1789 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis program pemberdayaan yang diterapkan pada Kelompok Tani Kelapa Sawit Rahmat Ilahi dan Tunas Baru di Desa Suka Maju, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Penelitian ini mengevaluasi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program serta menilai kepuasan anggota terhadap program tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner kepada 40 anggota kelompok tani. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode interaktif Miles dan Huberman, yang mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pemberdayaan telah direncanakan dengan baik melalui pelatihan diversifikasi usaha, penguatan kelembagaan, dan pengembangan keterampilan pengolahan hasil pertanian. Pelaksanaan program melibatkan kegiatan intensif seperti pembentukan koperasi dan unit pengolahan hasil pertanian. Evaluasi yang dilakukan secara berkala mengindikasikan kemajuan signifikan, sementara penilaian anggota terhadap program secara keseluruhan berada pada kategori puas. Meskipun terdapat beberapa variasi dalam tingkat kepuasan, anggota kelompok umumnya merasa program ini berdampak positif pada kemandirian dan pengembangan mereka. Kelompok Tani disarankan untuk menyesuaikan program pemberdayaan dengan kondisi lokal serta melakukan evaluasi rutin guna memastikan efektivitas dan relevansinya. Selain itu, optimalisasi fasilitas dan sumber daya perlu ditingkatkan agar mendukung pelatihan serta pengolahan hasil pertanian, sehingga program dapat berjalan lebih efisien dan berkelanjutan.</p> Fadia Tama Ladunni, Fitri Kurniawati, Siwi Istiana Dinarti Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1789 Sat, 22 Mar 2025 00:00:00 +0700 Manajemen Tenaga Kerja Panen di PT. Mega Nusa Inti Sawit, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1810 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem manajemen tenaga kerja panen di PT. Mega Nusa Inti Sawit serta mengevaluasi pengaruh faktor usia, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga kerja. Studi ini dilakukan di PT. Mega Nusa Inti Sawit, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri, dengan pendekatan deskriptif guna mengidentifikasi aspek-aspek dalam manajemen tenaga kerja panen. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, melibatkan 45 tenaga kerja panen sebagai responden. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan regresi berganda, dengan mempertimbangkan koefisien determinasi (R²), uji F, dan uji t untuk menilai faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem manajemen tenaga kerja panen di perusahaan ini telah berjalan secara optimal, mencakup tahap perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, kompensasi, penempatan, distribusi, aktivasi, serta pengawasan. Selanjutnya pada uji F, didapatkan hasil bahwa ha diterima dan terdapat variabel yang berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja panen. Sementara secara parsial variabel umur dan masa kerja berpengaruh nyata terhadap produktivitas tenaga kerja sedangkan untuk tingkat pendidikan relatif tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas tenaga kerja.</p> Yonatan Sahat Pinarsinta Tampubolon, Danang Manumono, Sofia Rahmawati Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1810 Sat, 22 Mar 2025 00:00:00 +0700 Kajian Tingkat Kesejahteraan Karyawan di PT. Karya Luhur Sejati, Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1831 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fasilitas yang diberikan perusahaan untuk mendukung kesejahteraan karyawan dan tingkat kesejahteraan karyawan di PT. Karya Luhur Sejati, Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah dengan indikator tingkat kesejahteraan karyawan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN). Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2024. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode <em>Accidental Sampling,</em> yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Dalam metode ini, siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel, asalkan dianggap sesuai sebagai sumber data. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Karya Luhur Sejati dengan jumlah 40 orang. Teknik pengumpulan data penelitian ini yaitu wawancara, observasi, kuisoner dan dokumentasi. Metode dasar penelitian yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif kualitatif. Pemilihan lokasi penelitian ini menggunakan metode <em>purposive sampling</em> yang merupakan teknik pengambilan dengan pertimbangan tertentu seperti memiliki karyawan yang bekerja disektor perkebunan kelapa sawit dan berdasarkan ciri yang sudah ditentukan yaitu perusahaan kelapa sawit. Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder dengan metode wawancara, observasi, kuisoner, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini fasilitas yang disediakan oleh PT. Karya Luhur Sejati terdiri dari tempat tinggal, jaminan kesehatan, transportasi, alat kerja, alat pelindung diri (APD), tempat ibadah, GOR, tunjangan pendidikan, koperasi dan fasilitas olahraga. Berdasarkan pengukuran menurut indikator BKKBN tingkat kesejahteraan karyawan di PT. Karya Luhur Sejati sudah berada di tingkat sejahtera.</p> <p><strong> </strong></p> Margaretha Angelina Sitorus, Arum Ambarsari, Danik Nurjanah Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1831 Sat, 22 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. Sungai Rangit Sampoerna Agro Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1846 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Sungai Rangit Sampoerna Agro, yang berlokasi di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah. Penelitian ini dilakukan di perusahaan tersebut pada bulan Agustus hingga November 2024. Metode penelitian dengan kuantitatif dan 30 responden mengumpulan data melalui kuesioner. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari para supervisor, seperti mandor, kerani, admin, dan staff. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik rating scale dan uji regresi linier berganda, serta perangkat lunak Excel dan SPSS. Hasil dari analisis regresi linier berganda menggambarkan bahwa variabel lingkungan kerja memiliki nilai signifikansi sebesar 0,010 (lebih kecil dari 0,05), sementara variabel pengalaman kerja menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,00 (&lt;0,05). Menggambarkan bahwa variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan di lingkungan kerja antara lain tata ruang, penerangan, sirkulasi udara, keamanan lingkungan, dan hubungan sosial, sementara faktor-faktor yang memberikan pengaruh pada kinerja karyawan dalam pengalaman kerja mencakup lama bekerja, ragam pekerjaan, serta kemampuan dan kecakapan individu.</p> <p> </p> David Sahala Sinaga, Danik Nurjanah, Arum Ambarsari Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1846 Sat, 22 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Dosis Pupuk Organik dan Ragam Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1585 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi pengaruh dosis pupuk organik dan ragam media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Pakcoy (<em>Brassica rapa </em>L.), serta pengaruh masing-masing faktor secara terpisah. Penelitian dilaksanakan di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP-2) Institut Pertanian Stiper Yogyakarta, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, pada ketinggian 118 meter di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata 26–32 °C. Metode yang digunakan adalah percobaan dengan rancangan faktorial 2x3 yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah media tanam yang terdiri dari tanah <em>top soil</em> dan <em>subsoil</em>, sedangkan faktor kedua adalah dosis pupuk organik kotoran sapi dengan empat aras, yaitu P0 (NPK dosis 1 g), P1 (50 g + 10 g NPK/polybag), P2 (100 g + 10 g NPK/polybag), dan P3 (150 g + 10 g NPK/polybag). Total terdapat 48 bibit yang ditanam. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis varian pada taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji <em>Duncan Multiple Range</em> Test (DMRT) apabila terdapat perbedaan nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi nyata antara dosis pupuk organik dan ragam media tanam terhadap jumlah daun, dengan kombinasi dosis NPK 20 g dan media tanam <em>top soil</em> menghasilkan rata-rata jumlah daun tertinggi sebesar 18,83 helai. Selain itu, dosis pupuk organik berpengaruh nyata terhadap berat segar tajuk, dengan dosis NPK 20 g menghasilkan berat segar tertinggi sebesar 62,21 g. Namun, ragam media tanam tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Pakcoy.</p> Samuel Silaban, Herry Wirianata, Betti Yuniasih Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1585 Mon, 17 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Jenis Pupuk Cair dan Dosis terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1607 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh interaksi jenis pupuk cair dan dosis terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di <em>pre</em> <em>nursery</em>. Penelitian dilakukan di Kebun Kutanam, Yogyakarta, dari April hingga Agustus 2024. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor, yaitu jenis pupuk cair (PAC, Asam Humat, dan POC) dan dosis (0 ml/kontrol, 25 ml, dan 50 ml). Total 45 unit percobaan, masing-masing diulang lima kali, digunakan untuk mengamati pertumbuhan bibit. Analisis data dilakukan menggunakan sidik ragam (ANOVA) pada taraf signifikansi 5%, diikuti uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) jika ditemukan pengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi signifikan antara jenis pupuk cair dan dosis terhadap berat basah dan kering akar bibit kelapa sawit. Selain itu, jenis pupuk cair secara individual tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit. Namun, dosis pupuk cair berpengaruh signifikan terhadap berat basah akar. Penelitian ini memberikan informasi penting mengenai kombinasi pupuk cair dan dosis yang optimal untuk mendukung pertumbuhan awal kelapa sawit di tahap <em>pre</em> <em>nursery</em>, terutama dalam meningkatkan berat akar bibit.</p> Ja far Rizky Audiva, Dian Pratama Putra, Pauliz Budi Hastuti Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1607 Mon, 17 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Volume Air Kelapa dan Macam Pupuk P (RP, Guano, Sp-36) terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery (Elaeis guineensis Jacq) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1616 <p>Penelitian dengan tujuan menganalisis dampak macam pupuk P pada pertumbuhan bibit kelapa sawit di <em>pre nursery</em> telah dilakukan di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) Instiper Yogyakarta, Desa Maguwoharjo Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dari bulan Mei - Agustus 2024. Digunakan rancangan faktorial yang tersusun secara acak lengkap (RAL) dengan dua faktor, yaitu volume air kelapa dengan 3 aras volume (100, 200, dan 300), dan macam pupuk fosfat (RP, SP-36, dan Guano). Analisis varians (<em>ANOVA</em>) diterapkan untuk menganalisis data penelitian. Tes Jarak Berganda Duncans (DMRT) digunakan untuk menganalisis lebih lanjut antar perlakuan yang berbeda nyata pada tingkat signifikan 5%. Hasil analisis memperlihatkan antara volume penyiraman air kelapa dan macam pupuk fosfat tidak terdapat kombinasi yang baik dan masing-masing perlakuan juga terrespon sama pada semua parameter pertumbuhan bibit kecuali berat kering tajuk memperlihatkan respon tertinggi dengan penyiraman air kelapa 300 ml dan pada penggunaan pupuk Guano, respon tinggi bibit terbaik pada penyiraman 300 ml.</p> Benny Pernando Hutagaol, Valensi Kautsar, Sri Manu Rochimayati Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1616 Mon, 17 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Pupuk Blotong dan Mikoriza terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Pre-Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1625 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi signifikan antara aplikasi pupuk blotong dan mikoriza terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit pada tahap <em>pre-nursery,</em> menentukan dosis optimal pupuk blotong untuk meningkatkan pertumbuhan, serta mengevaluasi pengaruh dosis mikoriza terhadap parameter pertumbuhan tersebut. Penelitian dilaksanakan di KP2 Institut Pertanian Stiper pada bulan Februari hingga Mei 2022, menggunakan rancangan percobaan faktorial dengan dua faktor yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah dosis pupuk blotong, yang terdiri atas empat tingkat perlakuan: 0 g, 125 g, 250 g, dan 500 g per polybag. Faktor kedua adalah dosis mikoriza dengan tiga tingkat perlakuan: 0 g, 10 g, dan 15 g per polybag. Kombinasi kedua faktor tersebut menghasilkan 12 perlakuan (4 x 3) yang masing-masing diulang sebanyak lima kali, sehingga total sampel tanaman berjumlah 60 bibit. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) pada taraf signifikansi 5%, diikuti dengan uji lanjut DMRT untuk perlakuan yang menunjukkan pengaruh signifikan. Hasil penelitian mengungkapkan adanya interaksi signifikan antara kombinasi dosis pupuk blotong dan mikoriza terhadap parameter diameter batang, berat segar tajuk, dan berat kering akar. Kombinasi perlakuan blotong 125 g dan mikoriza 15 g menghasilkan diameter batang tertinggi (6,04 mm). Kombinasi blotong 250 g dan mikoriza 15 g memberikan berat segar tajuk tertinggi (3,99 g), sementara kombinasi blotong 250 g dan mikoriza 0 g menghasilkan berat kering akar terbaik (0,27 g). Selain itu, perlakuan tanpa pupuk blotong (0 g) namun dengan mikoriza 15 g menunjukkan tingkat infeksi akar mencapai 40%.</p> Rialdi Gunawan Octavianus Sitohang, Achmad Himawan, Elisabeth Nanik Kristalisasi Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1625 Mon, 17 Mar 2025 00:00:00 +0700 Intensitas Serangan Penyakit Busuk Pangkal Batang pada Perkebunan Kelapa Sawit https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1626 <p>Penyakit busuk pangkal batang (BPB) merupakan salah satu jenis penyakit yang menyerang perkebunan kelapa sawit. Penyakit busuk pangkal batang disebabkan oleh jamur <em>Ganoderma boninense</em>. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui intensintas serangan penyakit busuk pangkal batang pada perkebunan kelapa sawit di PT Prakarsa Tani Sejati. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Data dikumpulkan dengan cara melakukan sensus pada semua pohon yang terserang penyakit busuk pangkal batang. Sensus dilakukan di blok 63, 5, 7b dengan umur tanaman 6, 8, 14 tahun. Hasil dari penelitian ini terdapat beberapa pokok yang berada pada tingkat serangan ringan, sedang, berat, dan mati. Persentase intensitas serangan blok 63, 5, 7b adalah 5,53%, 0,77%, 2,17%. Intensitas serangan tertinggi di blok 63, hal ini dikarenakan blok 63 merupakan blok yang sudah di replanting atau memiliki generasi tanam kedua meskipun umur tanamanya paling muda (6 tahun). Pada generasi tanam yang sama, intensitas serangan lebih tinggi pada tanaman yang lebih tua. Hal ini disebabkan karena penyebaran penyakit busuk pangkal batang terjadi akibat kontak antara akar tanaman sehat dan tanaman sakit. Akar tanaman sakit akan menjadi sumber inokulum di dalam tanah. Seiring dengan berjalannya waktu sumber inokulum di dalam tanah juga meningkat, sehingga semakin tua umur dan generasi tanam memiliki resiko untuk terserang <em>Ganoderma sp</em>. menjadi semakin besar. Semakin tua umur dan semakin meningkatnya generasi tanam, maka intensitas serangan <em>Ganoderma boninense</em> meningkat</p> Marcelino Alesius Saputra, Betti Yuniasih, Elisabeth Nanik Kristalisasi Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1626 Mon, 17 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Urea Dan SP-36 Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di Pre-Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1647 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuinya pengaruh dosis pupuk urea dan SP-36 terhadap pertumbuhannya bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di <em>Pre-Nursery</em>. Penelitian ini dilaksanakannya di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) milik Institut Pertanian Stiper Yogyakarta yang terletak di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Sleman, D. I. Yogyakarya. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni s/d September 2024. Rancangan penelitian ini menggunakan faktorial yang disusun secara acak lengkap (RAL) dengan dua faktornya. Faktor yang pertama adalah dosis pupuk urea yang terdiri dari 1 g, 1,5 g, 2 g, dan 2,5 g, sedangkan untuk faktor kedua adalah dosis dari pupuk SP-36 yang terdiri dari 0 g, 1 g, dan 2 g. Parameter yang diukur meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang akarnya, berat segar serta berat kering akar, berat segar serta berat kering tajuk, luasnya daun, serta kadar klorofil. Analisis varian (ANOVA) digunakan untuk menganalisis datanya yang diperoleh, dan di uji lanjut DMRT dilakukan untuk mengetahui perbedaan nyata antar perlakuan pada tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi dari dosis pupuk urea dan SP-36 tidak memberikan pengaruhnya yang nyata terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit. Perlakuan antara macam dosis pupuk Urea dan pupuk S-36 memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan bibit dari kelapa sawit di <em>Pre-Nursery</em>.</p> Hasbi Asshidiqi, Ety Rosa Setyawati, Wiwin Dyah Ully Parwati Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1647 Mon, 17 Mar 2025 00:00:00 +0700 Penggunaan Pupuk Organik Cair Daun Gamal (Gliricidia Sepium) untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1669 <p>Tujuan penelitian ini mengetahui respon penggunaan pupuk organik cair daun gamal bagi pertumbuhan dan hasil tanaman selada, periode Mei sampai Juli 2024 di Kelurahan Sumbermulyo, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian menggunakan motode faktorial dan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor; faktor pertama konsentrasi, memiliki 4 taraf perlakukan kontrol, 6%, 12%, dan 18%. Faktor kedua interval waktu aplikasi memiliki 3 taraf perlakukan, 3, 5, 7 hari dengan setiap perlakukan memiliki 3 ulangan dengan 3 sampel. Sehingga diperoleh jumlah tanaman penelitian sebanyak 90 tanaman. <em>Analysis of variance</em> (Anova) digunakan untuk menguji data penelitian pada tingkat signifikansi 5%. Uji jarak berganda atau <em>Duncan Multiple Range Test </em>(DMRT) digunakan jika menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil menunjukkan, terdapat interaksi antara konsentrasi dan interval waktu aplikasi pupuk organik cair daun gamal pada panjang akar. Kombinasi konsentrasi 18% dengan interval waktu aplikasi 5 hari memberikan pertumbuhan panjang akar terbaik. Pemberian macam konsentrasi pupuk organik cair daun gamal memberikan tinggi tanaman, berat segar akar, dan berat kering akar terbaik. Pemberian pupuk organik cair daun gamal dengan interval waktu aplikasi 3, 5, dan 7 hari memberikan pertumbuhan dan hasil sama baiknya bagi tanaman selada. Pemberian pupuk organik cair daun gama yang efektif dilberikan dengan interval waktu 7 hari.</p> Alexandro Delvigo Songgo, Setyastuti Purwanti Soebroto, Ety Rosa Setyawati Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1669 Mon, 17 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Aplikasi Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Dan Trichoderma sp terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Di Pre Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1672 <p>Kompos TKKS selain mampu meningkatkan kualitas fisik, kimia, dan biologi tanah juga mempunyai kemampuan meningkatkan unsur hara di dalamnya. Meskipun bermanfaat, kompos TKKS berpotensi menjadi sarang penyakit yang ditularkan melalui tanah, yang umum terjadi di perkebunan kelapa sawit. Oleh karena itu, diperlukan agen hayati yang mampu mengatur patogen yang menyebar di tanah, <em>Trichoderma</em> sp yang memiliki sifat antagonis terhadap patogen, terutama patogen tanah dan patogen udara tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit kelapa sawit di <em>pre nursery</em> terhadap aplikasi kompos tandan kosong kelapa sawit dan <em>trichoderma sp.</em> Penelitian dilaksanakan di Dusun Pegegas, Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsiu Riau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2024 dengan menggunakan rancangan percobaan faktorial dan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis kompos tandan kosong kelapa sawit yang terdiri dari 3 aras yaitu 0, 150, dan 200 g/<em>polibag</em>. faktor kedua adalah dosis <em>trichoderma sp </em>yang terdiri dari 3 aras yaitu 0, 10, dan 15 g/<em>polibag</em>. Dibuat 9 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan dan masing masing ulangan 2 sampel tanaman sehingga didapatkan 54 sampel. Hasil penelitian diuji menggunakan analisis sidik ragam ANOVA (<em>Analysis of Variance), </em>Perlakuan yang berpengaruh nyata diuji lanjut dengan DMRT (<em>Duncan’s Multiple Range test) </em>pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa kombinasi dosis kompos TKKS dan <em>trichoderma sp</em> tidak memberikan interaksi yang nyata terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di <em>pre nursery</em>. Pemberian dosis kompos TKKS dan <em>trichoderma sp</em> memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di <em>pre nursery</em> pada berat segar tajuk, berat kering tajuk dan berat kering tanaman.</p> <p> </p> Rizky Wahyu Mintawi, Abdul Mu’in, Herry Wirianata Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1672 Mon, 17 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Perlakuan Fungisida dan Konsentrasi Monosodium Glutamat Terhadap Penyakit Bercak Daun (Culvularia sp) di Pembibitan Main Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1684 <p>Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh penggunaan fungisida Amistratop dan berbagai konsentrasi <em>monosodium glutamat</em> (MSG) terhadap penyakit bercak daun yang dikarenakan oleh <em>Curvularia</em> sp. pada pembibitan utama (main nursery) kelapa sawit. Percobaan dilaksanakan dengan mengimplementasikan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor, yaitu fungisida Amistratop dan empat konsentrasi MSG (kontroll, 2 %, 2,5 %, dan 3 %). Hasil penelitian mengindikasikan bahwa tanpa penggunaan MSG menunjukkan adanya pengaruh positif terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pembibitan utama. Permberian fungisida difenokonazol + MSG 2,5 % adalah yang paling efektif dalam menekan intensitas penyakit bercak daun (<em>Curvularia sp</em>.).</p> Prima Anggono Rezky, Herry Wirianata, Achmad Himawan Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1684 Mon, 17 Mar 2025 00:00:00 +0700 Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Pre Nursery terhadap Pemberian Pupuk Kotoran Kelelawar (Guano) dan POC pada Media Tanah Latosol https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1692 <p>Pelaksanaan penelitian ini bertujuan menganalisis pertumbuhan bibit kelapa sawit (<em>pre-nursery</em>) pada media tanam berupa tanah latosol yang diberi perlakuan dengan memberikan pupuk kotoran kelelawar (guano) dengan dosis pupuk organik cair (POC). Metode penelitian mengimplementasikan RAL (Rancangan Acak Lengkap) berbasis dua faktor yaitu dosis POC (0, 120, 140, 160 ml/l) dan dosis pupuk guano (0, 250, 500, 750 g/polybag). Adapun analisis datanya mengimplementasikan DMRT (<em>Duncan’s Multiple Range Test</em>) apabila didapati adanya ketidaksamaan secara nyata dari hasil uji sidik ragam jenjang 5%. Berdasarkan analisis data yang dilakukan didapati adanya berat segar tajuk bibit kelapa sawit <em>pre-nursery </em>dipengaruhi oleh pupuk guano dosis 750 gram dan pupuk organik cair dosis 140 ml secara signifikan. Selain itu diperoleh adanya pemberian pupuk guano dosis 750 gram memengaruhi berat kering, berat segar, dan panjang akar. Bukan hanya itu saja, juga didapati adanya pemberian pupuk organik cair dosis 140 ml memengaruhi berat kering tajuk bibit kelapa sawit di <em>pre-nursery</em>.</p> Mustofa, Dian Pratama Putra, Sri Suryanti Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1692 Mon, 17 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Aplikasi Arang Sekam Padi Dan Frekuensi Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Terung (Solanum Melongena L.) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1689 <p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan arang sekam dan frekuensi penyiraman bagi pertumbuhan dan hasil tanaman terung. Periode November 2024 sampai Januari 2025 di KP2 INSTIPER Yogyakarta, yang terletak di Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode faktorial dan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) denagn 2 faktor; faktor pertama arang sekam, menggunakan 3 taraf perlakuan, 0g, 100g, 200g arang sekam. Faktor kedua frekuensi penyiraman, menggunakan 3 taraf perlakuan, 1, 2, dan 3 hari sekali dengan setiap perlakuan memiliki 3 ulangan dengan 2 sampel. Dengan demikian diperoleh jumlah tanaman penelitian sebanyak 54 tanaman. Analysis of variance (Anova) digunakan untuk menguji data penelitian pada tingkat signifikansi 5%. Uji jarak berganda atau Duncan Multiple Range Test (DMRT) digunakan jika menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil menunjukkan tidak terdapat interaksi antara arang sekam dan frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan dan hasil terung. Penggunaan macam dosis arang sekam memberikan tinggi tanaman, diameter batang, berat kering bagian atas tanaman, dan umur tanaman saat mulai panen terbaik. Penggunaan arang sekam sebanyak 100 g dan 200 g menunjukkan hasil paling optimal. Pemberian frekuensi penyiraman memberikan diameter batang terbaik. Frekuensi penyiraman 2 dan 3 hari sekali memberikan hasil terbaik.</p> <p> </p> Yusuf Borneo Fransena Silaen, Yohana Theresia Maria Astuti, Candra Ginting Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1689 Mon, 17 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Macam dan Dosis Pupuk Hijau terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Main Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1700 <p>Studi ini ingin mengamati pengaruh macam serta dosis pupuk hijau terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di <em>main nursery</em> pada tanah regosol sudah dilaksanakan di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) Institut Pertanian Stiper Yogyakarta, Jl.Cemara,Sempu, wedomertani, Kec. Ngemplak, Kab. Sleman, Daerah Istimewa sejak Yogyakarta Agustus - November 2024. Studi in dirangkai melalui Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang mencakup 2 faktor. Faktor pertama berupa macam pupuk hijau yang mencakup 3 aras yaitu : (Lamtoro, Minjangan serta Azolla). Lalu faktor berikutnya dosis yang mencakup 4 aras : (0%, 25% (3:1), 33% (2:1), 50% (1:1). Dari kedua faktornya mendapati 12 gabungan perlakuan serta setiap percobaannya sejumlah 4 x 12 = 48 polybag. Untuk data yang sudah didapati akan di analisa dari sidik ragam (Anova) dijenjang nyata 5%. Berikutnya akan dilanjuti dengan pengujian DMRT dijenjang nyata 5%.Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk hijau lamtoro, minjanagan, dan azolla memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit main nursery, pemberian pupuk hijau dosis 25% sudah mampu menghasilkan pertumbuhan yang baik pada bibit kelapa sawit main nursery, dan berpengaruh sama dengan pemberian pupuk NPK dosis 5g/bibit.Tidak terdapat interaksi nyata antara macam pupuk hijau dan pemberian dosis pupuk hijau terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit main nursery, kecuali pada pertambahan jumlah daun dan pemberian pupuk hijau minjangan dosis 25%, azolla 25% dan lamtoro 33% menghasilkan pertambahan jumlah daun yang lebih tinggi, sedangkan pertambahan jumlah daun terendah pada lamtoro dosis 0 dan 25%.</p> Ahmad Aditia Subakti, Dian Pratama Putra, Sri Manu Rohmiyati Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1700 Tue, 18 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Jenis Nutrisi dan Konsentrasi AB mix terhadap Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) dengan Sistem Hidroponik Substrat https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1701 <p>Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh jenis nutrisi dan konsentrasi AB mix terhadap pertumbuhan tanaman pakcoy dengan menggunakan sistem hidroponik substrat. Penelitian ini dilaksanakan di rumah peneliti yang berada di Desa Soromintan, Kaluruahan Sendangarum, Kapanewon Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2024. Penelitian ini menggunakan metode rancangan faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan dan disusun dengan rancangan acak lengkap (RAL). Faktor pertama jenis nutrisi yang terdiri dari 3 aras (N1 = Nutrisi AB mix jenis (A), N2 = Nutrisi AB mix (B), N3 = Nutrisi AB mix (C)). Faktor kedua konsentrasi AB mix yang terdiri dari 3 aras (K1 = 5 ml/L air, K2 = 10 ml/L air, K3 = 15 ml/L air). Berdasarkan kedua faktor tersebut diperoleh 3×3 = 9 kombinasi perlakuan. Masing – masing kombinasi perlakuan terdiri dari 3 ulangan, masing – masing ulanangan terdapat 1 tanaman sebagai sampel utama dan 1 tanaman sebagai cadangan, sehingga diperoleh 9×3×2 =54 tanaman. Data analisis menggunakan sidik ragam (Anova) dengan jenjang 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata maka dilakukan dengan uji lanjut (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi secara nyata antara perlakuan jenis nutrisi dan konsentrasi AB mix terhadap seluruh parameter penelitian. Pemberian jenis nutrisi AB mix (A) dan jenis nutrisi AB mix (B) memberikan pengaruh yang sama baiknya terhadap seluruh parameter. Sedangkan jenis nutrisi AB mix (C) tidak memberikan pengaruh yang baik terhadap seluruh paramter. Pemberian perlakuan 5 ml/Liter air memberikan reaksi tekanan larutan yang osmosis terhadap tanaman pakcoy sehingga tanaman pakcoy dapat tumbuh dengan maksimal. Sedangkan pemberian perlakuan 10 ml/Liter air dan 15 ml/Liter air memberikan reaksi tekanan larutan yang hipertonis sehingga tanaman pakcoy tidak dapat tumbuh dengan masimal.</p> Gigih Yuda Pratama, Candra Ginting, Yohana Theresia Maria Astuti Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1701 Tue, 18 Mar 2025 00:00:00 +0700 Kajian Status Hara pada Tanah Gambut dan Mineral Pengaruhnya terhadap Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit di PT. Eka Dura Indonesia https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1702 <p>Kelapa sawit (<em>Elaeis guineensis </em>Jacq) merupakan komoditas utama yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Dalam pengembangannya, kelapa sawit ditanam pada tanah mineral dan tanah gambut. Status hara tanah adalah kondisi ketersediaan hara (nutrisi) dalam tanah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman secara umum status hara tanah mineral lebih tinggi dibandingkan tanah gambut, walau pada kondisi tertentu dapat terjadi sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji status hara pada tanah mineral dan tanah gambut terhadap produktivitas kelapa sawit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan 2 tahap, survey pendahulu dilakukan untuk menentukan lokasi penelitian dan survey utama dilakukan untuk mendapatkan data, baik data primer maupun data sekunder, data yang dibutuhkan meliputi data <em>Leaf Sampling Unit </em>(LSU), <em>Soil Sampling Unit </em>(SSU), Produksi, iklim, keragaman agronomi dan analisis tanah. Parameter dari penelitian ini adalah kandungan unsur hara pada tanah, unsur hara yang diserap tanaman, jumlah berat tonase, berat janjang rata-rata, karakter agronomi, pH tanah dan status kesuburan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status hara pada tanah mineral lebih tinggi dari pada ditanah gambut, sedangkan produktivitasnya yaitu tonase dan BJR seiring dengan status unsur hara yang tersedia ditanah mineral dan gambut, yatitu lebih tinggi ditanah mineral dari pada ditanah gambut.</p> Richard Manuel Hutajulu, Enny Rahayu, Sri Gunawan Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1702 Tue, 18 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Aplikasi Berbagai Konsentrasi PGPR dan Eco Enzyme terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1705 <p>Terong (<em>Solanum melongena </em>L.) merupakan tanaman sayuran masuk dalam famili <em>Solanaceae</em>. Hasil buah tanaman terong banyak diminati masyarakat. Terong juga termasuk komoditas yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Namun hasil budidaya tanaman terong masih terbilang cukup rendah. Efektivitas penggunaan pupuk organik merupakan bentuk usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalisir hasil produksi yang cukup rendah. Penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh pengaplikasian konsentrasi PGPR dan eco enzyme pada pertumbuhan serta hasil tanaman terong dan mengetahui konsentrasi PGPR atau eco enzyme yang lebih optimal terhadap pertumbuhan serta hasil tanaman terong ungu. Penelitian ini dijalankan pada KP2 Kalikuning Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia pada bulan Mei hingga Agustus 2024. Metode yang dipergunakan ialah percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor, yakni konsentrasi macam pupuk yang tersusun atas 2 aras (PGPR serta eco enzyme) faktor selanjutnya adalah pengaplikasian konsentrasi yang terdiri dari 4 aras (0 ml/L, 10 ml/L, 20 ml/L, 30 ml/L). Penelitian ini menghasilkan hasil antara lain konsentrasi 10 ml/L dan macam pupuk PGPR memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman, namun, efeknya tidak nyata pada parameter yang lain.</p> Regie Proboningrum, Retni Mardu Hartati, Pauliz Budi Hastuti Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1705 Tue, 18 Mar 2025 00:00:00 +0700 Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Main Nursery terhadap Komposisi Media Tanam dan Konsentrasi POC https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1707 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari respon pertumbuhan bibit kelapa sawit di <em>main nursery</em> terhadap komposisi media tanam dan konsentrasi POC. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai November 2024, berlokasi di KP-2 Institut Pertanian Stiper Yogyakarta terletak di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode percobaan dengan desain faktorial yang diimplementasikan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian melibatkan dua faktor perlakuan. Faktor pertama pemberian komposisi media tanam topsoil, tankos, biochar (%) yang terdiri dari 4 aras yaitu topsoil 100%, (60:20:20, 40:30:30, 20:40:40). Faktor kedua adalah konsentrasi POC yang terdiri dari 4 aras (0, 50, 75, dan 100 ml/liter). Kombinasi dua faktor perlakuan menghasilkan 16 kombinasi (4 x 4), dimana setiap kombinasi diulang tiga kali, sehingga total ada 48 tanaman yang diamati. Analisis statistik terhadap data dilakukan dengan metode Analysis of Variance (ANOVA) pada tingkat signifikansi 5%. Jika hasil analisis menunjukkan perbedaan yang signifikan, analisis dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 5%. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat interaksi nyata antara komposisi media tanam dan konsentrasi pupuk organik cair (POC) terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di <em>main nursery. </em>Perlakuan komposisi media tanam (top soil, tankos, biochar) 20% : 40% : 40% memberikan pengaruh terbaik pada parameter tinggi tanaman, pertambahan tinggi tanaman, berat segar tajuk, berat kering tajuk, dan berat segar tanaman terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di <em>main nursery. </em>Konsentrasi POC 100 ml/liter memberikan pertumbuhan yang lebih baik terhadap patameter pertambahan tinggi dan tinggi tanaman bibit kelapa sawit di <em>main nursery.</em></p> Ridho Pangestu Aji, Pauliz Budi Hastuti, Enny Rahayu Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1707 Tue, 18 Mar 2025 00:00:00 +0700 Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Main Nursery terhadap Pemberian Abu Boiler dan Pupuk Organik Cair pada Tanah Regosol https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1710 <p>Studi ini dilaksanakan guna mengamati “respon dosis Abu boiler dan konsentrasi POC Aktivator terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di <em>main nursery </em>pada tanah regosol”. Studi ini diselenggarakan di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) Instiper Desa Wedomartani, Kec Ngemplak, Kab Sleman, DIY sejak September - Desember 2024. Studi ini ialah percobaan dengan pola faktorial yang mencakup dua faktor yang dirancang dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor awalanya ialah Dosis Abu Boiler yang mencakup 4 aras mencakup : Abu Boiler 0, 100, 200 serta 300 g/polybag. Lalu faktor selanjutnya ialah Konsentrasi Pupuk Organik Cair yang mencakup 4 aras mencakup: POC 0, 20, 30, serta 40 ml/l. Melalui dua faktor ini didapati 16 gabungan perlakuan serta setiap percobaanya diulangi 3 kali menjadi 3 x 16 = 48 tanaman. Datanya akan dianalisa memakai Avona atau sidik ragam dijenjang nyata 5%. Bila ada perbandingan nyata, dilakukan pengujian DMRT dijenjang beda nyata 5%. Hasilnya menampilkan adanya respon nyata pada perlakuan Dosis Abu boiler terhadap parameter penambahan berat segar tajuk bibit, tinggi bibit, serta berat kering tajuk bibit. Konsentrasi POC Aktivator berdampak nyata terhadap parameter penambahan jumlah klorofil serta daun bibit kelapa sawit di <em>main nursery.</em></p> <p><em> </em></p> Arrizki Rahman, Dian Pratama Putra, Wiwin Dyah Ully Parwati Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1710 Tue, 18 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Macam Pupuk Kandang dan Volume Penyiraman terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1715 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam pupuk kandang dan volume penyiraman terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di <em>pre</em> <em>nursery</em>. Studi berlangsung pada area pertanian milik masyarakat di Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, dari Juni hingga September 2024. Metode penelitian yang diterapkan ialah rancangan faktorial didalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua variabel utama. Variabel pertama ialah jenis pupuk kandang yang dibagi ketiga kategori, yakni pupuk kandang sapi, kambing, serta ayam. Sementara itu, variabel kedua ialah jumlah air yang diterapkan dalam penyiraman, yang terdiri dari tiga tingkatan, yakni 100 ml, 150 ml, serta 200 ml. Gabungan dari dua variabel ini menghasilkan sembilan perlakuan yang masing-masing diulangi sejumlah empat kali, hingga total bibit yang diterapkan didalam penelitian berikut ialah 36 bibit (9x4). Data yang diambil kemudian dianalisa menerapkan analisis sidik ragam (ANOVA) di taraf nyata 5%. Jikalau ditemui beda yang signifikan, analisa kemudian berikutnya diperlakukan menerapkan pengujian <em>Duncan Multiple Range Test</em> (DMRT) di jenjang signifikan yang sama. Temuan studi mengindikasi bahwasanya tidak terdapat interaksi signifikan diantara jenis pupuk kandang serta volume penyiraman di pertumbuhan bibit kelapa sawit selama tahapan pre-nursery. Digunakannya berbagai jenis pupuk kandang dalam media tanaman tidak menghasilkan perbedaan yang mencolok dalam pertumbuhan bibit, begitu pula dengan variasi volume penyiraman yang juga tidak mengindikasi dampak yang berbeda pada perkembangan tanaman.</p> M. Zuhdi Azka Irfany, Wiwin Dyah Ully Parwati, Yohana Theresia Maria Astuti Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1715 Tue, 18 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Pemberian Pupuk P dan Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1718 <p>Penelitian ini bertujuan mengetahui efek pemupukan fosfor (P) dan pupuk organik cair di pertumbuhan awal bibit kelapa sawit di tahap <em>pre-nursery</em>. Penelitian ini dilaksanakan dilahan pertanian yang dikelola masyarakat di Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada bulan Juli hingga Oktober 2024. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu pemberian pupuk SP36 dengan tiga tingkat dosis, yaitu 4 g, 8 g, dan 12 g. Sementara itu, faktor kedua adalah pupuk organik cair yang diberikan dalam tiga konsentrasi berbeda, yakni 3 ml, 6 ml, serta 9 ml. Kombinasi dari kedua perlakuan berikut mendapat sembilan kombinasi perlakuan, dimana tiap-tiap kombinasi diulangi sejumlah empat kali, hingga total diperlukan 36 polybag yang berisi bibit kelapa sawit. Analisa data dilaksanakan menerapkan pengujian sidik ragam (Anova) di taraf signifikansi 5%. Jika ditemukan perbedaan signifikan, kemudian dilakukan uji lanjut menerapkan metode DMRT pada taraf signifikansi yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan dengan unsur P serta pemberian pupuk organik cair tidak secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan bibit kelapa sawit saat <em>pre-nursery</em>. Akan tetapi, didalam banyak perlakuan, pemupukan P menunjukkan dampak yang signifikan pada parameter jumlah daun, diameter batang, dan volume akar. Sementara itu, aplikasi pupuk organik cair tidak memberi efek yang nyata pada keseluruhan parameter pertumbuhan yang diteliti.</p> Kiky Styawan, Valensi Kautsar, Candra Ginting Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1718 Tue, 18 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Pemberian Asam Humat dan Pupuk P terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Main Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1717 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis asam humat dan macam pupuk P terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di <em>main nursery</em>. Penelitian dilakukan di KP2 Institut Pertanian STIPER Yogyakarta yang berada di Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada bulan November 2024 hingga Februari 2025. Penelitian menggunakan percobaan faktorial yang terdiri dari 2 faktor, disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah dosis asam humat yang terdiri dari 3 aras dosis (15, 30, dan 45 g/tan). Faktor kedua yaitu macam pupuk P, terbagi menjadi 3 macam (pupuk TSP, RP, dan Guano). Dari dua perlakukan tersebut diperoleh 3 x 3 = 9 kombinasi dengan tiap perlakukan diulang sebanyak 5 kali sehingga total keseluruhan tanaman dalam penelititan ini adalah 45 sampel. Dilakukan analisis data menggunakan sidik ragam ANOVA (<em>Analysis of Variance</em>) pada tingkat signifikansi 5%. Perlakuan dengan pengaruh signifikan diuji lebih lanjut menggunakan DMRT pada tingkat signifikansi 5%. Hasil analisis mengindikasikan bahwa tidak terdapat interaksi signifikan antara dosis asam humat dan jenis pupuk P terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di <em>main nursery</em><em>.</em> Asam humat dosis 15 g memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di <em>main nursery</em>. Macam pupuk P (TSP dan Guano) memberikan pengaruh yang lebih baik dibanding pupuk RP terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di <em>main nursery</em>.</p> Armin Dwi Rifa'i, Sri Manu Rohmiyati, Alan Handru Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1717 Tue, 18 Mar 2025 00:00:00 +0700 Respon Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Sayuran Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Tomat (Solanum lycopersicum.) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1730 <p>Penelitian dilakukan guna melihat pengaruh penggunaan pupuk organik cair dari limbah sayuran pada pertumbuhan dan hasil tiga varietas tomat. Pelaksanaan penelitian di Dusun Gentan, Kelurahan Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, DIY pada bulan Juni-September 2024. Penelitian dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk organik cair dengan 5 aras yaitu (0 ml/l), (25 ml/l), (50 ml/l), (75 ml/l), (100 ml/l). Faktor kedua adalah macam varietas tomat dengan 3 aras yaitu (varietas Gammara), (varietas Gustavi), (varietas Servo). Setiap perlakuan dilakukan 4 ulangan, untuk itu didapatkan 60 satuan percobaan. Analisis hasil menggunakan sidik ragam pada jenjang nyata 5%, jika berpengaruh nyata diuji lanjut menggunakan uji <em>Duncan Multiple Range Test</em> (DMRT) pada jenjang nyata 5% Hasil penelitian memperlihatkan tidak ada interaksi nyata antara pemberian konsentrasi pupuk organik cair limbah sayuran dengan ketiga varietas tomat. Pupuk organik cair berpengaruh signifikan pada jumlah bunga dan rerata berat buah. Konsentrasi 75 ml/l dan 100ml/l memberikan hasil terbaik. Pada diameter batang, umur berbunga, umur panen dan rerata berat buah, varietas tanaman memberikan pengaruh nyata. Varietas Gammara dan Gustavi menunjukkan diameter batang yang sama baiknya. Varietas Gammara menunjukkan umur berbunga dan umur panen terbaik. Sedangkan varietas Servo memberikan rerata berat buah paling besar.</p> Farah Nur Afifah, Neny Andayani, Umi Kusumastuti Rusmarini Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1730 Tue, 18 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Aplikasi POC Kulit Pisang terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Main Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1741 <p>Studi eksperimental dilaksanakan untuk mengkaji respons pertumbuhan bibit <em>Elaeis guineensis </em>Jacq terhadap dua variabel perlakuan di fase main nursery: frekuensi aplikasi (interval 3, 7, 14, dan 21 hari) serta konsentrasi POC kulit pisang kepok (40, 60, 80, dan 100 ml/L air). Penelitian berlangsung dari November 2024 hingga Februari 2025 di Kebun Percobaan 2 Institut Pertanian Stiper Maguwoharjo, Ngemplak, Sleman, DI Yogyakarta pada elevasi 188 mdpl. enelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan dua faktor yang menghasilkan 16 kombinasi perlakuan, diulang sebanyak tiga kali, sehingga total unit percobaan mencapai 48. Data dianalisis menggunakan metode ANOVA, diikuti perbedaan antar perlakuan diuji menggunakan metode DMRT dengan tingkat signifikansi 5%. Berdasarkan kajian statistik, tidak ditemukan pengaruh interaktif yang bermakna antara tingkat konsentrasi dan frekuensi pemberian POC berbahan dasar kulit pisang kepok dalam mendukung perkembangan bibit kelapa sawit pada tahap main nursery. Tingkat konsentrasi POC yang berbeda-beda tidak menunjukkan dampak pada seluruh parameter pengamatan. Namun, perbedaan waktu aplikasi POC terbukti memiliki pengaruh yang nyata terhadap berat basah akar, biomassa kering total, dan biomassa segar total tanaman, dengan interval aplikasi 14 hari menunjukkan respons pertumbuhan yang superior dibandingkan perlakuan lainnya.</p> Fhita Arsya Hurul Aini, Ety Rosa Setyawati, Umi Kusumastuti Rusmarini Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1741 Tue, 18 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Campuran Media Tanam dan Pemberian Beberapa Jenis Pupuk POC terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kale (Brassica oleracea var.Acephala) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1775 <p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon campuran media tanam dan pemberian beberapa jenis pupuk organik cair (POC) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kale (<em>Brassica oleracea var. Acephala</em>). Pada bulan Juni sampai Juli 2024 di Malangrejo, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak. Menggunakan metode faktorial dan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor. Faktor pertama campuran media tanam, ada 3 taraf perlakuan terdiri dari tanah <em>topsoil</em>, tanah <em>topsoil</em>: <em>cocopeat</em>, dan tanah <em>topsoil</em>: sekam bakar. Faktor kedua jenis POC ada 3 taraf perlakuan, tanpa perlakuan, POC urin sapi, POC NASA, dan POC limbah pasar. <em>Analysis of variance</em> (ANOVA) digunakan untuk menguji data penelitian pada tingkat signifikansi 5%. Uji jarak berganda atau <em>Duncan Multiple Range Test</em> (DMRT) digunakan jika menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil menunjukkan adanya interaksi antara campuran media tanam tanah <em>topsoil</em>:cocopeat dan jenis POC limbah pasar pada parameter tinggi tanaman. Kombinasi terbaik diperoleh pada media tanam tanah <em>topsoil </em>: <em>cocopeat</em> dengan pemberian POC limbah pasar. Secara umum, campuran media tanah <em>topsoil</em> : <em>cocopeat</em> meningkatkan tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, dan panjang permukaan daun. Sementara itu, pemberian POC limbah pasar dan POC NASA memberikan hasil terbaik pada parameter berat segar tanaman, panjang akar, berat segar akar, dan berat kering tanaman kale</p> Arbi Wahyuningsih, Neny Andayani, Setyastuti Purwanti Soebroto Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1775 Tue, 18 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Jenis Tanah dan Bahan Pembenah Tanah pada Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1788 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi interaksi antara jenis tanah dan bahan pembenah tanah terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis) di pre nursery. Tujuan utama penelitian ini adalah (1) mengetahui interaksi jenis tanah dan bahan pembenah tanah, (2) menentukan jenis tanah terbaik untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit, serta (3) mengkaji pengaruh bahan pembenah tanah terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Penelitian dilaksanakan di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP-2) Institut Pertanian Stiper Yogyakarta, dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor, yaitu jenis bahan pembenah tanah (P) dengan empat perlakuan (kontrol, pupuk kandang, pupuk m-bio, dan pupuk organik cair) dan jenis tanah (N) dengan dua perlakuan (regosol dan latosol). Setiap kombinasi perlakuan diulang empat kali, menghasilkan 32 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi yang signifikan antara jenis tanah dan bahan pembenah tanah terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Namun, tanah regosol memberikan pengaruh yang lebih nyata terhadap tinggi tanaman, berat basah dan kering tanaman, serta volume akar dibandingkan dengan tanah latosol. Di sisi lain, jenis bahan pembenah tanah tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit pada semua parameter yang diukur. Berdasarkan hasil ini, tanah regosol direkomendasikan sebagai media tanam yang lebih efektif untuk bibit kelapa sawit di pre nursery, sementara penggunaan bahan pembenah tanah perlu dikaji lebih lanjut.</p> Ahmad Fauzi Maulana Harahap, Candra Ginting, Valensi Kautsar Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1788 Tue, 18 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Ketebalan Mulsa dan Volume Penyiraman terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Main Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1801 <p>Dalam usaha budidaya kelapa sawit, masalah yang sering dihadapi saat musim kemarau adalah terbatasnya ketersediaan air selama proses pembibitan. Tujuan penelitian yang dilakukan ini yakni melakukan analisis pada pengaruh ketebalan mulsa dari janjang kosong kelapa sawit serta volume penyiraman pada bibit kelapa sawit di main nursery. Penelitian ini dilakukan di Desa Maguwoharjo, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada periode Januari sampai Maret 2024. Metode yang digunakan adalah percobaan faktorial menggunakan dua faktor, yakni ketebalan mulsa tandan kosong kelapa sawit (M) yang terdiri dari empat level (M0 = tanpa mulsa, M1 = 2 cm, M2 = 4 cm, M3 = 6 cm) dan volume penyiraman (P) yang terdiri dari tiga level (P0 = 1000 ml/bibit/hari, P1 = 1500 ml/bibit/hari, P2 = 2000 ml/bibit/hari). Diperoleh 12 kombnasi perlakuan diulang tga kali, sehingga total bibit yang diperlukan sebanyak 36 bibit. Data dianalisis dengan menerapkan analisis varians (ANOVA) pada tingkat kepercayaan 5%, jika ditemukan perbedaan signifikan, maka langkah selanjutnya dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menyatakan bahwa ketebalan mulsa serta volume penyiraman secara signifikan mempengaruhi tinggi bibit, berat segar tajuk, berat kering akar, volume akar, dan kondisi gulma. Ketebalan mulsa berpengaruh signifikan terhadap diameter batang, berat kering tajuk, berat segar akar, kelembaban tanah, suhu tanah, dan berat kering gulma. Ketebalan mulsa yang mendukung pertumbuhan bibit kelapa sawit adalah 6 cm. Sementara itu, volume penyiraman mempengaruhi diameter batang, berat kering tajuk, berat segar akar, kelembaban tanah, serta suhu tanah. Volume penyiraman terbaik 2000 ml.</p> Sadriandi Siregar, Betti Yuniasih, Hangger Gahara Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1801 Tue, 18 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1816 <p>Cabai rawit (<em>Capsicum frutescens</em> L) memiliki prospek untuk dikembangkan, upaya peningkatan dilakukan menggunakan POC urin kambing dengan perlakuan berbagai konsentrasi. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi POC urin kambing terbaik bagi tanaman dalam meningkatkan hasil produktivitas cabai rawit. Penelitian dilakukan menggunakan faktor tunggal dengan perlakuan konsentrasi POC urin kambing yang terdiri dari 5 aras yaitu Kontrol (NPK), POC urin kambing 75 ml/L, 100 ml/L, 125 ml/L, dan 150 ml/L masing-masing terdiri dari 5 ulangan, hasil yang telah didapat selanjutnya di analisis dengan <em>analysis of variance </em>(Anova) dengan jenjang nyata 5%. Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam penggunaan pupuk organik cair urin kambing pada konsentrasi 125 ml/L dapat berpengaruh terhadap parameter umur mulai berbunga, akan tetapi POC urin kambing berpengaruh sama pada parameter tinggi tanaman, diameter buah, diameter batang, cabang sekunder, jumlah buah per panen, cabang primer, berat buah per panen, panjang tangkai buah dan jumlah daun.</p> Faishal Ra'if Bachtiar, Ryan Firman Syah, Neny Andayani Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1816 Wed, 19 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Ketebalan Mulsa dan Volume Penyiraman terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Main Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1821 <p>Dalam usaha budidaya kelapa sawit, masalah yang sering dihadapi saat musim kemarau adalah terbatasnya ketersediaan air selama proses pembibitan. Tujuan penelitian yang dilakukan ini yakni melakukan analisis pada pengaruh ketebalan mulsa dari janjang kosong kelapa sawit serta volume penyiraman pada bibit kelapa sawit di main nursery. Penelitian ini dilakukan di Desa Maguwoharjo, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada periode Januari sampai Maret 2024. Metode yang digunakan adalah percobaan faktorial menggunakan dua faktor, yakni ketebalan mulsa tandan kosong kelapa sawit (M) yang terdiri dari empat level (M0 = tanpa mulsa, M1 = 2 cm, M2 = 4 cm, M3 = 6 cm) dan volume penyiraman (P) yang terdiri dari tiga level (P0 = 1000 ml/bibit/hari, P1 = 1500 ml/bibit/hari, P2 = 2000 ml/bibit/hari). Diperoleh 12 kombnasi perlakuan diulang tga kali, sehingga total bibit yang diperlukan sebanyak 36 bibit. Data dianalisis dengan menerapkan analisis varians (ANOVA) pada tingkat kepercayaan 5%, jika ditemukan perbedaan signifikan, maka langkah selanjutnya dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menyatakan bahwa ketebalan mulsa serta volume penyiraman secara signifikan mempengaruhi tinggi bibit, berat segar tajuk, berat kering akar, volume akar, dan kondisi gulma. Ketebalan mulsa berpengaruh signifikan terhadap diameter batang, berat kering tajuk, berat segar akar, kelembaban tanah, suhu tanah, dan berat kering gulma. Ketebalan mulsa yang mendukung pertumbuhan bibit kelapa sawit adalah 6 cm. Sementara itu, volume penyiraman mempengaruhi diameter batang, berat kering tajuk, berat segar akar, kelembaban tanah, serta suhu tanah. Volume penyiraman terbaik 2000 ml.</p> Sadriandi Siregar, Betti Yuniasih, Hanggar Gahara Mawandha Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1821 Wed, 19 Mar 2025 00:00:00 +0700 Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit terhadap Pupuk Organik Cair pada Berbagai Jenis Tanah di Main Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1820 <p>Jenis tanah di perkebunan kelapa sawit ada berbagai macam, Tanah yang secara terus menerus di aplikasi pupuk kimia akan berubah menjadi keras dan tidak subur, maka diperlukan pemberian pupuk organik padatan atau cairan pada tanah. Tujuan dari penelitian adalah untuk menentukan pupuk organik cair efektif dalam meningkatkan perkembangan tanaman di pembibitan awal dengan menganalisis respons perkembangan bibit kelapa sawit kepada aplikasi pupuk organic cair dan jenis tanah. Melakukan riset di KP2 INSTIPER Yogyakarta pada bulan Desember hingga Februari, dengan desain eksperimental (RAL) dengan dua komponen utama. Faktor pertama adalah jenis tanah terdiri dari 3 aras, yaitu tanah regusol, latosol dan grumusol. Faktor kedua adalah jenis pupuk organik cair terdiri dari 3 aras, yaitu control, urine sapi, dan buah sayuran. Dibuat 9 kombinasi dengan 3 ulangan sehingga di dapatkan 27 sampel tanaman. ANOVA (<em>Analysis of Variance</em>) digunakan untuk menilai hasil penelitian, dan <em>Duncan's Multiple Range Assessment</em> (DMRT) untuk memeriksa perlakuan yang terkena dampak signifikan pada tingkat signifikansi 5%. Bisa dilihat Hasil penelitian pada kombinasi jenis tanah dan pupuk organik cair (POC) tidak berdampak signifikan pada pertumbuhan bibit kelapa sawit di perkebunan utama. Pertumbuhan bibit kelapa sawit di pembibitan utama dipengaruhi secara signifikan oleh aplikasi pupuk organik cair dari dari urine sapi dan buah, sayuran pada parameter bobot basah tajuk, bobot kering tajuk, bobot basah bibit, diameter batang. Untuk jenis tanah seperti Regosol, Latosol, dan Grumusol dapat digunakan untuk setiap penanaman bibit di perkebunan utama<em>.</em></p> <p><em> </em></p> Muhammad Fathurrahman, Enny Rahayu, Umi Kusumastuti Rusmarini Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1820 Wed, 19 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Curah Hujan dan Pemberian Pupuk Organik (Jangkos) Tertadap Produksi Tanaman Kelapa Sawit di PTPN V Kebun Tanah Putih https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1824 <p>Salah satu syarat penting dalam sistem produksi pertanian yakni ketersediaan air yang cukup. Selain itu pupuk berbahan jangkos kaya akan unsur kalium, yang berperan penting dalam memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan, serta menyediakan unsur hara esensial bagi pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh curah hujan dan pemberian pupuk organik (jangkos) terhadap produksi tanaman kelapa sawit di PTPN V kebun Tanah Putih. Penelitian dilaksanakan di PTPN V kebun Tanah Putih (Riau) pada Bulan Februari. Penelitian dilakukan dengan metode survei agronomi pada areal yang sudah diidentifikasi berdasarkan umur tanaman pada blok, kesamaan varietas tanaman, jenis tanah digunakan dan pertumbuhan tingginya relatif sama setiap tanaman. Sampel yang akan diambil berasal dari 2 blok, yaitu 1 blok yang diaplikasikan jangkos, dan 1 blok tanpa aplikasi jangkos. Dari lokasi penelitian diambil data primer dan data sekunder guna mendukung pengamatan dan pembuatan data. Data primer yang diambil berasaldari populasi tanaman, yakni sebanyak 100 total sampel batang dengan masing-masing blok diambil sebanyak 50 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh aplikasi jangkos terhadap produksi pada lahan yang diaplikasikan janjang kosong di perkebunan PTPN V Kebun Tanah Putih. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa tinggi batang, diamater batang, berat tandan buah, jumlah pelepah, tebal petiole dan jumlah janjang yang diaplikasikan jangkos lebih tinggi dibandingkan tanpa aplikasi jangkos. Hal tersebut menunjukkan bahwa unsur hara pada pupuk organik jangkos membantu pertumbuhan pada tanaman kelapa sawit.</p> Rahman Hakim, Herry Wirianata, Valensi Kautsar Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1824 Wed, 19 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Penundaan Tanam dan Takaran Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit pada Pre Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1822 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama penundaan tanam kecambah kelapa sawit dan takaran pupuk kandang kambing sebagai campuran media tanam. Penelitian dilakukan di kebun (KP2) Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan dari bulan September sampai Desember 2024. Penelitian dilakukan dengan metode percobaan faktorial yang disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu penundaan tanam yang terdiri dari 4 aras, penundaan 1 hari (tanpa ditunda), 3 hari, 5 hari, dan 7 hari, penyimpanan kecambah dilakukan pada suhu 20°. Faktor kedua yaitu takaran pupuk kandang kambing yang terdiri dari 3 aras: Kontrol (Tanpa pupuk kandang), 300 g/tanaman, dan 400 g/tanaman. Banyaknya kombinasi adalah 12 kombinasi dengan 4 ulangan. Sehingga jumlah kecambah yang diperlukan sebanyak (4 x 3) x 4 = 48 kecambah. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA). Pada jenjang 5%. Jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukan Penundaan tanam tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang plumula dan radikula selama penyimpanan, Penundaan 5 hari, dan 7 hari menunjukan pertumbuhan bibit yang lebih rendah dibandingkan tanpa penundaan, dan penundaan 3 hari pada semua parameter, bahkan yang ditunda 7 hari banyak yang mati, Pertumbuhan diameter batang pada pada perlakuan tanpa penundaan dengan takaran pupuk kandang kambing 300 gram dan 400 gram menunjukan pertumbuhan yang terbaik, sedangkan penundaan 5 hari, dan 7 hari menunjukan pertumbuhan diameter batang terendah.</p> Muhammad Abdul Aziz, Retni Mardu Hartati, Neny Andayani Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1822 Wed, 19 Mar 2025 00:00:00 +0700 Analisis Pemetaan Spasial Perkebunan Kelapa Sawit dalam Mendukung Keberlanjutan Lingkungan di PT Hari Sawit Jaya https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1799 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan teknologi pemetaan spasial dalam mengevaluasi perubahan tutupan lahan di perkebunan kelapa sawit serta mengidentifikasi dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat perubahan vegetasi. Studi dilakukan dengan menggunakan data citra satelit Landsat dan metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) untuk membandingkan kondisi vegetasi tahun 2020 dan 2024, di mana NDVI digunakan untuk menilai tingkat kehijauan dan kesehatan tanaman berdasarkan reflektansi spektral. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan indeks vegetasi di beberapa area, yang disebabkan oleh faktor usia tanaman, serangan ganoderma yang menyebabkan pohon sawit tumbang atau dibongkar guna mencegah penyebaran lebih luas.. Dengan demikian, pemanfaatan teknologi NDVI terbukti sebagai alat analisis yang efektif dalam mendukung keberlanjutan perkebunan kelapa sawit melalui pemantauan kondisi vegetasi secara berkala, membantu dalam pengambilan keputusan berbasis data untuk perencanaan replanting, pemeliharaan lahan, dan peningkatan produktivitas jangka panjang guna menjaga keseimbangan ekosistem serta manfaat sosial-ekonomi bagi masyarakat sekitar.</p> Reinhard Felix Gunawan, Dian Pratama Putra, Herry Wirianata Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1799 Wed, 19 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Aplikasi By Product terhadap Produktivitas Kelapa Sawit di PT. Inti Indosawit Subur Kebun Sei Lala, Kec. Ukui, Kab. Pelalawan, Riau, Indonesia https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1827 <p>Limbah cair kelapa sawit atau yang sering disebut <em>POME</em> mengandung air dan unsur hara yang dibutuhkan kelapa sawit. Di perusahaan perkebunan limbah cair diaplikasikan pada kebun kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aplikasi limbah cair kelapa sawit (<em>POME</em>) terhadap produktivitas tanaman kelapa sawit di PT. Inti Indosawit Subur, Kebun Sei Lala, Riau. <em>POME</em> mengandung unsur hara esensial seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang dapat berperan sebagai pupuk organik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan analisis uji t untuk mengetahui perbedaan produktivitas dari blok yang mendapatkan perlakuan <em>POME</em> dan blok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi <em>POME</em> dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik dengan produktivitas yang tetap berada di atas standar produksi perusahaan (&gt;18 ton/ha/tahun). Selain itu, aplikasi <em>POME</em> juga berdampak positif dalam mengurangi biaya penggunaan pupuk anorganik dan meningkatkan efisiensi tenaga kerja.</p> Vannes Haudiyen, Githa Noviana, Neny Andayani Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1827 Wed, 19 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Pemberian Biochar Dan Volume PGPR terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1828 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biochar dan volume PGPR terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di <em>pre nursery</em> yang telah dilaksanakan di KP2 Institut Pertanian STIPER Yogyakarta yang terletak di Desa Wedomartani, Kecamatab Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dengan ketinggian tempat 118 mdpl, mulai bulan November 2024 hingga Februari 2025. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan yaitu : Faktor pertama adalah macam media tanam biochar yang terdiri dari 3 aras yaitu : kontrol, biochar tempurung kelapa, biochar sekam padi. Faktor kedua adalah volume PGPR yang terdiri dari 4 aras yaitu : kontrol (NPK 2,5 gram), PGPR (15, 30, 45 ml /polybag). Setiap kombinasi perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali. Data dianalisis menggunakan (<em>Analisis Of Variance</em>) ANOVA pada tingkat signifikansi 5%. Perlakuan dengan pengaruh nyata antar perlakuan diuji lanjut dengan DMRT (<em>Duncan Multiple Range Test</em>) pada jenjang nyata 5%. Perlakuan kombinasi antara media tanam biochar dan volume PGPR belum menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di tahap pre-nursery. Namun, penggunaan biochar dari sekam padi dan tempurung kelapa terbukti dapat meningkatkan tinggi tanaman, panjang akar, berat segar tanaman, dan berat kering tanaman. Sementara itu, perlakuan PGPR dengan volume 15 ml, 30 ml, dan 45 ml per polybag memberikan pengaruh yang sama dengan perlakuan kontrol terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di tahap <em>pre-nursery</em>.</p> Ahmad Zainal Abidin, Umi Kusumastuti Rusmarini, Elisabeth Nanik Kristalisasi Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1828 Wed, 19 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Teknik Penggunaan Ajir dan Dosis Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1817 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan ajir satu baris, dua baris, dan ajir silang dengan pemberian pupuk NPK dan KNO<sub>3</sub> terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Mentimun Baby Semi F1. Penelitian dilakukan di KP2 Institut Pertanian Stiper Yogyakarta yang terletak di Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta pada ketinggian 118 mdpl pada bulan Desember 2024 sampai dengan Januari 2025. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor yang terdiri dari penggunaan ajir dengan dosis pupuk, terdiri dari 3 bedengan yaitu ajir satu baris dengan pemberian dosis pupuk NPK dan KNO3 16 g/plot, ajir dua baris dengan pemberian dosis pupuk NPK dan KNO<sub>3</sub> 18 g/plot, ajir silang dengan pemberian dosis pupuk NPK dan KNO<sub>3</sub> 20 g/plot. Hasil penelititian menunjukkan tidak ada beda nyata antar perlakuan pada parameter tinggi tanaman, panjang akar, berat buah, panjang buah, diameter buah, berat segar tajuk, berat segar akar, berat kering akar. Hasil perlakuan ajir satu baris dengan pemberian dosis pupuk NPK dan KNO<sub>3</sub> 16 g/plot berbeda nyata pada parameter berat kering tajuk. Perlakuan ajir silang dengan pemberian dosis pupuk NPK dan KNO<sub>3</sub> 20 g/plot berbeda nyata pada parameter jumlah buah karena proses vegetatif tanaman tidak mendapatkan pencahayaan yang cukup saat daun merambat dan saling menutupi satu sama lain. Pada perlakuan ajir dua baris dengan pemberian dosis pupuk NPK dan KNO<sub>3 </sub>menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada semua parameter penelitian</p> Mikhael Jonathan, Wiwin Dyah Ully Parwati, Fariha Wilisiani Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1817 Wed, 19 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Konsentrasi Air Cucian Beras dan Dosis Pupuk P terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata Sturt) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1838 <p>Jagung manis atau <em>Zea Mays</em> L. <em>Saccharata Sturt</em> menjadi salah satu dari beberapa tanaman pangan pokok bagi masyarakat global, selain gandum dan beras. Penelitian ini memiliki tujuan dalam rangka mengidentifikasi pengaruh konsentrasi air cucian beras dan dosis pupuk P pada pertumbuhan dan hasil jagung manis. Penelitian ini diadakan di Mangir Kidul, Kec. Pajangan, Kab. Bantul, Yogyakarta pada bulan November 2024-Januari 2025. Metode penelitian disusun dalam Rancangan Acak Lengkan melalui desain faktorial 3x3, dosis pupuk P sebagai faktor pertama yang terdiri dari empat aras 0 g/tanaman, 3 g/tanaman, 6 g/tanaman, dan 9 g/tanaman. Faktor kedua konsentrasi 0%, 30%, 50%, dan 70%. <em>Analysis of variance</em> (<em>ANOVA</em>) dipergunakan dalam mengevaluasi data penelitian pada angka signifikan 5%. Uji jarak berganda atau DMRT digunakan jika menunjukkan perbedaan yang signifikansi. Hasil menunjukkan, pemberian konsentrasi air cucian beras dan dosis pupuk P tidak terdapat interaksi nyata. Pemberian konsentrasi air cucian beras 50% mengoptimalkan hasil (bobot buah dan diameter buah) yang terbaik. Penggunaan dosis pupuk P 6 g/tanaman dapat mengoptimalkan pertumbuhan (bobot segar akar dan bobot kering akar) dan hasil (bobot buah dan bobot bersih buah).</p> Dessy Fitriani Amalia, Setyastuti Purwanti Soebroto, Ety Rosa Setyawati Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1838 Fri, 21 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pemberian Sekam Bakar Sebagai Campuran Media Tanam dan Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kailan (Brassica oleracia) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1837 <p>Kailan (<em>Brassica oleracea var.Acephala</em>) termasuk sayuran yang cukup terkenal serta digemari oleh masyarakat Indonesia karena kaya akan nutrisi. Pemilihan media tanam yang tepat menjadi salah satu aspek penting dalam mencapai hasil optimal dalam budidaya kailan. Sekam bakar juga mengandung sejumlah kecil nutrisi seperti K yang mendukung pertumbuhan tanaman. Nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) sebagai unsur hara makro dalam POC memiliki peran krusial dalam menunjang pertumbuhan tanaman kailan. Selain itu, pupuk organik cair juga memiliki peran signifikan dalam meningkatkan perkembangan tanaman. Studi ini dilakukan untuk menganalisis efek interaksi antara variasi dosis pupuk organik cair (POC) dan media tanam berbasis sekam bakar terhadap perkembangan serta produksi tanaman kailan. Penelitian berlangsung di KP 2 Instiper Desa Maguwoharjo, Kec. Depok, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada elevasi 118 mdpl di bulan Mei 2024 sampai Juli 2024. Rancangan Acak Lengkap digunakan dalam penelitian ini. Faktor pertama mengkombinasikan tanah dan sekam bakar dalam empat perbandingan (1:0), (1:1), (2:1) dan (3:1). Faktor kedua konsentrasi POC 4 aras (kontrol, 0 ml/L, 20 ml/L air, 30 ml/ L, dan 40 ml/L). Kedua faktor menghasilkan 16 perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 64 tanaman. Data menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) pada tingkat kepercayaan 5%. Jika ditemukan perbedaan dilakukan pengujian lebih lanjut dengan menggunakan tes DMRT (Uji Rentang Ganda Duncan). Terdapat interaksi yang signifikan antara konsentrasi POC dan kompisisi media tanam sekam bakar terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan. Kombinasi perlakuan media tanam 2:1 dan konsentrasi 40 ml/L memberikan hasil yang optimal pada jumlah daun, kombinasi perlakuan media tanam 2:1 dan konsentrasi POC 40 ml/l memberikan hasil tertinggi pada berat segar tajuk, perlakuan media tanam 3:1 dan konsentrasi POC 40 ml/l memberikan hasil optimal pada berat kering tanaman, berat bering tajuk dan berat kering akar. Pada parameter tinggi tanaman di perlakuan tunggal media tanam (1:1, 2:1, dan 3:1) memberikan hasil sama baik dan pada berat segar akar di perlakuan media tanam 2:1 memberikan hasil optimal. Konsentrasi POC (20 ml/l 30 ml/l, dan 40 ml/l) menunjukkan hasil terbaik pada tinggi tanaman sedangkan pada berbagai konsentrasi POC menunjukkan hasil terbaik terhadap parameter berat segar akar.</p> Indri Yustika Sari, Umi Kusumastuti Rusmarini, Yohana Theresia Maria Astuti Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1837 Fri, 21 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Pupuk NPK Folium 20-20-25 terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Main Nursery pada Media Tanam yang Berbeda https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1849 <p>Penelitian ini mengevaluasi pengaruh pemberian pupuk NPK folium dan variasi komposisi media tanam pada pembibitan kelapa sawit tahap <em>main – nursery</em>. Penelitian ini terfaktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor utama, yaitu dosis pupuk NPK folium (3 g, 6 g dan 9 g) serta komposisi media tanam berbasis tanah regosol dan sekam padi dalam tiga proporsi berbeda. Data hasil penelitian dianalisis dengan tingkat keyakinan 95% dan. Dilaksanakan di ketinggian 118 mdpl pada bulan April hingga Juli 2024. Bibit yang digunakan varietas Yangambi. Hasil penelitian ini mendapati bahwa dosis pupuk NPK folium 6 g memberikan hasil pertumbuhan optimal pada beberapa parameter utama. Sementata itu variasi komposisi media tanam tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap parameter pertumbuhan yang diamati. Temuan ini mengindikasikan bahwa pemberian pupuk NPK folium dengan dosis yang tepat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit di bandingkan dengan variari komposisi media tanam</p> Frenly Chrisday Sinaga, Erick Firmansyah, Yohana Theresia Maria Astuti Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1849 Fri, 21 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Pupuk Rock Phosphate dan Mikorizapada Pertumbuhan Pueraria javanica https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1856 <p>Penelitian ini mempunyai tujuan guna mengetahui pengaruh dosis pupuk Rock Phosphate dan Mikoriza pada pertumbuhan <em>Pueraria javanica. </em>Penelitian ini dilakakukan di Kebun Penelitian KP2 Institut Pertanian Stiper yang berlokasi di Desa Wedomartani, Kecamatam Depok, Kabupaten Sleman, DIY, pada ketinggian tempat 118 mdpl. Studi ini berlangsung dari bulan Oktober 2024 hingga Januari 2025. Metode yang dipakai pada penelitian ini ialah percobaan faktorial yang dirancang berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor utama. Faktor pertama ialah dosis Rock Phosphate terdiri atas 4 aras yakni : 0, 2, 4, dan 6 g/polybag. Faktor kedua ialah dosis pupuk Mikoriza terdiri atas 4 aras yakni : 0, 10, 15, dan 20 g/polybag. Setiap perlakuan diberikan dalam 4 kali ulangan. Data yang didapat dianalisis memakai <em>analysis of variance</em> (ANOVA) pada tingkat signifikansi 5%. Jika ditemukan adanya interaksi yang signifikan antara perlakuan yang diuji, maka uji lanjut dilakukan menggunakan metode DMRT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya tidak terdapat interaksi yang signifikan antara dosis pupuk Rock Phosphate dan dosis pupuk Mikoriza terhadap pertumbuhan <em>Pueraria javanica</em>. Namun, pemberian pupuk Rock Phosphate dengan dosis 6 g/tanaman memberikan pengaruh nyata pada parameter panjang sulur, jumlah bintil akar, dan jumlah bintil akar efektif. sedangkan, pemberian pupuk Mikoriza dengan berbagai dosis tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap seluruh parameter yang diamati.</p> Theofilus Sakti, Valensi Kautsar, Elisabeth Nanik Kristalisasi Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1856 Fri, 21 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Biochar dan Frekuensi Penyiraman terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Main Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1857 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak biochar dan frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit <em>( Elaeis guineensis </em>Jacq) di Main Nursery ini dilaksanakan di KP2 INTIPER, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, pada April hingga Juni 2024. Penelitian ini menerapkan percobaan rancangan faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor: factor pertama tediri dari 3 aras yakni dosis biochar ; 100 g, 200 g, dan 300 g. faktor kedua terdiri 3 aras yakni frekuensi penyiraman setiap hari, setiap 2 hari, dan setiap 7 hari sekali. Kombinasi perlakuan ini menghasilkan sembilan kelompok uji yang masing-masing diulang empat kali, dengan total 36 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan interaksi signifikan antara dosis biochar dan frekuensi penyiraman terhadap luas daun, lebar bukaan stomata, dan jumlah akar primer. Dosis biochar 300 g secara nyata meningkatkan jumlah daun, sementara penyiraman setiap hari berpengaruh terhadap jumlah bukaan stomata. Hasil ini menegaskan bahwa kombinasi biochar dan penyiraman berperan dalam mendukung pertumbuhan bibit kelapa sawit di fase pembibitan utama.</p> Yohsua Sony HS Sirait, Sri Suryanti, Retni Mardu Hartati Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1857 Sat, 22 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Macam Pupuk Organik dan Volume Penyiraman terhadap Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1866 <p>Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini yaitu menganalisis tingkat pertumbuhan bibit kelapa sawit <em>pre-nursery </em>yang dipengaruhi oleh volume penyiraman dan pemberian pupuk organik seperti pupuk kascing, guano, dan petroganik. Lokasi penelitian ini yaitu di KP2 Instiper Kalikuning, Dusun Wedomartani, Kec. Depok, Kab. Sleman, D.I Yogyakarta, dengan waktu pelaksaksanaannya yaitu bulan Oktober 2024 hingga Januari 2025. Metode penelitian mengimplementasikan RAL (Rancangan Acak Lengkap) berbasis dua faktor berupa jenis pupuk organik yaitu kelompok kontrol (tanpa pupuk organik); pupuk kascing : tanah top soil (1:1); pupuk petragonik, pupuk guano : tanah top soil (1:1); dan volume penyiraman (50 : 75 : 100 ml). Berdasarkan analisis yang dilakukan didapatkan adanya volume akar tanaman dipengaruhi oleh pemberian pupuk organik dan volume penyiraman 50 ml/bibit secara nyata. Selain itu, juga didapati diameter batang bibit kelapa sawit <em>pre-nursery </em>yang terpengaruh oleh pemberian pupuk kascing dan tanah top soil dengan perbandingan 1:1. Bukan hanya itu saja volume penyiraman yang diberikan sebanyak 50 ml juga turut memengaruhi setiap parameter pertumbuhan bibit kelapa sawit <em>pre-nursery </em>secara optimal<em>.</em></p> Basar M. Lbn Tobing, E. Nanik Kristalisasi, Umi Kusumastuti Rusmarini Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1866 Sat, 22 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan Beberapa Macam Tanaman Legume Cover Crop (LCC) https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1868 <p>Intensitas cahaya berperan penting dalam proses fotosintesis. Penggunaan naungan dapat menurunkan intensitas penyinaran dan suhu udara serta meningkatkan kelembapan. Riset ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara cahaya yang difokuskan pada pertumbuhan berbagai jenis tanaman LCC. Riset ini dilaksanakan pada bulan Juni 2024 sampai Agustus 2024 di KP2 Instiper yang berlokasi di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY dengan menggunakan metode faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan disusun dalam rancangan petak terpisah (RPT). Faktor pertama sebagai plot utama adalah intensitas cahaya yang terdiri dari 3 aras, yaitu 0 %, 40 % dan 60 %. Faktor kedua terdiri dari 3 macam LCC, yaitu <em>Mucuna bracteata</em>, <em>Pueraria javanica</em> dan <em>Calopogonium mucunoides</em>. Hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam dan jika terjadi interaksi maka dilanjutkan dengan DMRT (<em>Duncan’s Multiple Range Test</em>) pada jenjang nyata 5%. Hasil riset menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara intensitas cahaya dan macam LCC pada beberapa parameter yang diukur. Pada intensitas cahaya 100 % atau tanpa naungan terbukti terbaik pada semua parameter yang telah diteliti. <em>Calopogonium mucunoides </em>terbukti memiliki pertumbuhan terbaik pada semua tingkatan naungan yang menunjukkan mampu beradaptasi dengan optimal dan mampu berkembang dengan baik.</p> Abd Izlal Farhan Ramadhan, Abdul Mu'in, Betti Yuniasih Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1868 Sat, 22 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit dan Serbuk Cengkih Sebagai Briket Aromaterapi https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1732 <p>Briket aromaterapi adalah bahan bakar alternatif ramah lingkungan yang juga berfungsi sebagai pengusir nyamuk dan penangkal stres. Penelitian ini menggunakan pelepah kelapa sawit dan cengkih sebagai bahan baku utama dengan perekat tepung tapioka. Proses pembuatan meliputi karbonisasi pelepah kelapa sawit (600°C, 60 menit), pengeringan serbuk cengkih (60°C, 120 menit), serta pemanasan perekat tapioka (70°C). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio pelepah kelapa sawit dan cengkih (90:10%, 70:30%, 50:50%) serta perekat tapioka (10%, 15%, 20%) terhadap karakteristik briket, termasuk kadar air, kadar abu, nilai kalor, laju pembakaran, serta tingkat kesukaan panelis terhadap warna, aroma, daya tahan aroma, dan kesan keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi rasio bahan baku dan perekat berpengaruh nyata terhadap karakteristik briket. Penggunaan perekat optimal meningkatkan kekuatan dan kestabilan briket selama pembakaran. Kombinasi 50% pelepah kelapa sawit dan 50% cengkih dengan 10% perekat tapioka memberikan kadar air terbaik (6,37%), sedangkan kadar abu (7,91%–8,90%) memenuhi standar SNI 01-6235- 2000. Nilai kalor tertinggi (5135,45 kJ/kg) diperoleh pada kombinasi 70% pelepah kelapa sawit dan 30% cengkih dengan 20% perekat tapioka. Hasil uji menunjukkan bahwa sampel F2O3 paling disukai.</p> Oliviar Vidha Hapsari, Reza Widyasaputra, Herawati Oktavianty Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1732 Sat, 22 Mar 2025 00:00:00 +0700 Pembuatan Biobriket Kombinasi Daun Pinus dan Eceng Gondok dengan Variasi Konsentrasi Perekat Getah Karet https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1772 <p>Biomassa merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif dalam bentuk biobriket. Penelitian ini bertujuan untuk membuat biobriket perbandingan daun pinus ; eceng gondok dan variasi konsentrasi perekat getah karet, mengetahui pengaruh perbandingan daun pinus ; eceng gondok dalam pembuatan biobriket, mengetahui pengaruh variasi konsentrasi perekat getah karet pada pembuatan biobriket daun pinus ; eceng gondok dan mengetahui komposisi terbaik dalam pembuatan biobriket yang sesuai dengan SNI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Blok Lengkap 2 faktor, faktor pertama yaitu perbandingan daun pinus ; eceng gondok dan faktor kedua konsentrasi penggunaan Perekat, Analisis dilakukan terhadap kadar air, kadar abu, nilai kalor, laju pembakaran, kerapatan, dan kuat tekan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan daun pinus ; eceng gondok mempengaruhi kaakteristik biobriket dan variasi konsentrasi perekat getah karet berpengaruh terhadap karakteristik biobriket. Formulasi terbaik diperoleh X3Y2 pada kombinasi 70% daun pinus dan 30% eceng gondok dengan perekat getah karet 90%, yang menghasilkan kadar air dengan hasil 1,43% dan kadar abu yang rendah dengan hasil 12,70%, nilai kalor yang tinggi 6582,29 kal/g, serta kuat tekan dengan hasil 65,25 kg/cm<sup>2</sup>, laju pembakaran yang optimal dengan hasil 2,93 g/menit dan kerapatan 0,52 g/cm<sup>3</sup>. Biobriket yang dihasilkan memiliki potensi sebagai sumber energi alternatif yang efisien dan ramah lingkungan.</p> Muh. Indra Ismail, Adi Ruswanto , M. Prasanto Bimantio Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1772 Sat, 22 Mar 2025 00:00:00 +0700 Karakteristik Egg Roll Bebas Gluten Berbasis Tepung Pisang Uter dan Tepung Mocaf dengan Penambahan Ekstrak Buah Parijoto https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1714 <p>Kue kering merupakan kue yang biasanya dibuat menggunakan tepung terigu dan tepung tapioka. Pada penelitian ini menggunakan tepung pisang uter dan tepung mocaf untuk menghasilkan <em>egg roll </em>bebas gluten dengan memanfaatkan tepung lokal Sleman. Proses pembuatan terdiri dari proses pencampuran dan proses pemanggangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sifat fisik, kimia, karakteristik <em>egg roll</em> yang dihasilkan dari perbandingan tepung piang uter, tepung mocaf dan ekstrak parijoto serta menentukan kombinasi <em>egg roll</em> yang paling disukai panelis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Blok Lengkap (RBL) 2 faktor, yaitu perbandingan tepung pisang uter dan tepung mocaf (A1 = 60% : 40%, A2 = 70% : 30%, A3 = 80% : 20%) dengan penambahan ekstrak buah parijoto (B1 = 10%, B2 = 20%, B3 = 30%). Parameter uji produk <em>egg roll</em> yang dilakukan adalah kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar protein, kadar vitamin C, antioksidan, gula reduksi, gula total, higroskopis, uji organoleptik metode hedonik terhadap warna, tekstur, aroma dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan tepung pisang uter dan tepung mocaf berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, lemak, protein, karbohidrat, vitamin C, antioksidan, gula reduksi dan gula total. Penambahan ekstrak buah parijoto terhadap nyata terhadap kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, antioksidan, vitamin C, gula reduksi, gula total dan warna serta sampel yang banyak disukai panelis yaitu sampel A3B3 dengan skor rata-rata 5,05 (Agak Suka).</p> <p> </p> Nabila Fisa Sabrina, Herawati Oktavianty, Sunardi Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1714 Sat, 22 Mar 2025 00:00:00 +0700 Karakteristik Pati Modifikasi Ikat Silang Sagu (Metroxylon Sagu) Dengan Vital Wheat Gluten Menggunakan CaCl2 dan Aplikasinya dalam Pembuatan Cookies https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1845 <p>Sagu merupakan sumber karbohidrat potensial, namun mengandung protein rendah (0,46%). Penelitian dilakukan untuk meningkatkan kandungan protein sagu melalui modifikasi ikat silang dengan vital wheat gluten dan CaCl<sub>2</sub>. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pati sagu modifikasi pada berbagai konsentrasi vital wheat gluten dan CaCl<sub>2</sub>, serta penilaian panelis terhadap cookies yang menggunakan pati sagu modifikasi. Penelitian menggunakan Rancangan Blok Lengkap dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah penambahan vital wheat gluten (A) dengan 3 taraf (A1=10%, A2=15%, A3=20%), dan faktor kedua adalah konsentrasi CaCl2 (B) dengan 3 taraf (B1=1%, B2=1,5%, B3=2%). Pati sagu modifikasi dianalisis kadar protein, air, abu, pH, warna (Chroma), pati, amilosa, amilopektin, kalsium, serta uji organoleptik cookies untuk rasa, warna, aroma, dan tekstur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan vital wheat gluten berpengaruh terhadap kadar protein, air, abu, pH, kalsium, pati, amilosa, amilopektin, Chroma, rasa, dan tekstur, namun tidak pada warna dan aroma. Kemudian Penambahan kosentrasi CaCl<sub>2 </sub>berpengaruh terhadap kadar protein, kadar air, kadar abu, kadar kalsium, kadar pati, kadar amilosa, kadar amilopektin, Chroma, (warna, aroma, dan tekstur). namun tidak berpengaruh pada pH dan rasa. Kesukaan tertinggi (5,55=agak suka) terdapat pada penambahan vital wheat gluten (20%) dan CaCl<sub>2 </sub>(1%) dengan kadar protein 9,29%, kadar air 9,54%, kadar abu 0,56%, derajat asam 5,70, kadar kalsium 10,93 ppm, kadar pati 79,28%, kadar amilosa 23,06%, dan kadar amilopektin 56,22%.</p> Bagas Purwo Santoso, Adi Ruswanto, M. Prasanto Bimantio Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1845 Sat, 22 Mar 2025 00:00:00 +0700