AGROFORETECH
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM
<p><strong>AGROFORETECH</strong> merupakan media jurnal elektronik sebagai wadah untuk penyebaran dan publikasi hasil penelitian dari skripsi/tugas akhir dan atau sebagian dari skripsi/tugas akhir mahasiswa strata satu (S1) Institut Pertanian STIPER Yogyakarta yang merupakan kewajiban setiap mahasiswa untuk mengunggah karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk yudisium dan wisuda sarjana. Artikel ditulis bersama dosen pembimbing dan penguji serta diterbitkan secara online setelah melewati proses review oleh 2 orang reviewer dan editor AGROFORETECH. AGROFORETECH menerbitkan artikel ilmiah mahasiswa dari lima Program Studi, yaitu <strong>Prodi Agribisnis, Prodi Agroteknologi, Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Prodi Teknik Pertanian, dan Prodi Kehutanan.</strong></p> <p>AGROFORETECH terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu bulan <strong>Maret, Juni, September, dan Desember<br /></strong></p>INSTIPER Yogyakartaid-IDAGROFORETECH2986-8718Pengaruh Aplikasi Kompos Kotoran Kambing dan Volume Air Siraman terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1572
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak pengintegrasian kompos kotoran kambing dengan volume air yang bervariasi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit pada tahap pra pembibitan. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP-2) Institut Pertanian STIPER Yogyakarta yang terletak di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pada ketinggian 118 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini menggunakan metodologi eksperimental dengan menggunakan rancangan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua komponen. Faktor awal adalah pemanfaatan kompos kotoran kambing yang terdiri dari empat taraf (K): (K0) 0 g/polibag, (K1) 100 g/polibag, (K2) 200 g/polibag, dan (K3) 300 g/polibag. . Komponen kedua adalah volume air yang dikeluarkan (V), yaitu: (V1) 100 ml, (V2) 150 ml, (V3) 200 ml. Hasilnya, kedua kriteria ini menghasilkan 12 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh jumlah tanaman 4x3x3 = 36 tanaman. Hasil observasi dianalisis menggunakan ANOVA dengan ambang signifikansi 5%. Jika terdapat perbedaan yang cukup besar, lanjutkan dengan uji Duncan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi yang nyata antara kombinasi kompos kotoran kambing dan volume air yang diberikan terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit pada pre-nursery. Namun dosis kompos kotoran kambing berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit, dengan dosis optimal 100 g. Selain itu, volume air yang diberikan—100 ml, 150 ml, dan 200 ml—menunjukkan efek yang setara terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pra-pembibitan.</p>Didi SetiawanYohana Theresia Maria AstutiUmi Kusumastuti Rusmarini
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172416681675Pengaruh Macam dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Alami terhadap Pertumbuhan Stek Mawar (Rosa sp.)
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1575
<p>Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh macam dan konsentrasi zat pengatur tumbuh alami terhadap pertumbuhan stek mawar. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik Erista Garden yang terletak di Pakembinangun, Pakem, Sleman, DIY pada bulan Juli-September 2024. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor. Faktor pertama adalah macam zat pengantur tumbuh alami terdiri dari 3 aras yaitu ; ekstrak bonggol pisang, lidah buaya, dan air kelapa muda. Sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi zat pengatur tumbuh alami terdiri dari 5 aras yaitu; kontrol (tanpa ZPT), konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam (Anova) pada jenjang nyata 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata, dilanjutkan dengan uji DMRT jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak lidah buaya konsentrasi 0% (tanpa ZPT) memberikan hasil terbaik terhadap parameter panjang tunas, berat kering tunas, pertambahan berat segar tanaman, berat segar tunas, berat kering tunas, dan panjang akar. Pertumbuhan stek mawar tidak dipengaruhi oleh ZPT alami yang diberikan. Ekstrak bonggol pisang dan lidah buaya memberikan pengaruh yang sama terhadap parameter waktu bertunas dan panjang akar. Konsentrasi ZPT alami 0% (tanpa ZPT) memberikan hasil terbaik terhadap parameter panjang tunas, berat segar tunas, dan berat kering tunas. Konsentrasi 75% memberikan hasil terbaik terhadap parameter panjang tunas.</p>Khairani Hamka BoyolaRetni Mardu HartatiEty Rosa Setyawati
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172416761681Pengaruh Dosis Bahan Organik dan Volume Penyiraman Air Payau terhadap Pertumbuhuan Bibit Kelapa Sawit Pre Nursery pada Tanah Pasir Pantai
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1577
<p>Penelitian yang mengkaji pengaruh kombinasi dosis bahan organik dan volume air payau terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit tahap awal media tanam tanah pasir pantai telah dilakukan di Kebun Pendidikan dan Penelitian INSTIPER Yogyakarta Wedomertani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Metode penelitian dengan desain faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor dosis bahan organik terdiri atas 5 aras dosis (% volume) atau perbandingan tanah dengan bahan organik yaitu 0%, 20% (4:1), 25% (3:1), 33% (2:1) dan 50% (1:1), dan volume penyiraman air payau terdiri atas 4 aras yaitu: 200 ml air tawar, 100 ml, 150 ml dan 200 ml air payau. Data hasil penelitian dikaji dengan ANOVA (Analysis of Variance), perlakuan yang berbeda nyata diuji lanjut dengan DMRT taraf 5%. Berdasarkan pengujian data, tidak ditemukan interaksi nyata antara kombinasi dosis bahan organik dan volume penyiraman air payau untuk bibit kelapa sawit tahap awal pada semua parameter, kecuali pada luas daun. Kombinasi terbaik terdapat pada dosis bahan organik 33% dan volume penyiraman 200 ml air tawar. Dosis bahan organik 0%, 20%, 25% dan 50% memberikan dampak yang sama terhadap pertumbuhan kecambah kelapa sawit tahap awal. Volume penyiraman air payau volume 100, 150, dan 200 ml memberikan dampak yang sama terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit tahap awal.</p>Aldo Agustinus Tri PutraSri Manu RohmiyatiSri Suryanti
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172416821686Kajian Peremajaan Sawit Rakyat di Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak Kalimantan Barat
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1580
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model <em>replanting</em> yang digunakan oleh petani kelapa sawit, biaya <em>replanting</em> yang dikeluarkan oleh petani kelapa sawit, dan upaya yang dilakukan oleh petani kelapa sawit dalam memperoleh pendapatan lainnya pada peremajaan (<em>replanting</em>) di kabupaten Landak. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif untuk mengetahui besarnya biaya <em>replanting</em> dan data <em>replanting</em> kelapa sawit di Koperasi Produsen Titian Sejahtera Mandiri, Koperasi Sinar Jampana, dan Koperasi Produsen Repo Barrage Maju di Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Hasil penelitian ini adalah Model peremajaan atau <em>replanting</em> tanaman kelapa sawit yang digunakan di Kabupaten Landak adalah Model Tanam Ulang Total (MTUT). Pelaksanaan peremajaan membutuhkan biaya rata-rata Rp 33.490.088/ha, biaya peremajaan dari pemerintah sebesar Rp 30.000.000/ha. Kemudian untuk memenuhi kekurangan dana tersebut petani harus membayar sekitar Rp3.490.088/ha. Upaya petani kelapa sawit di Kabupaten Landak untuk memperoleh pendapatan lain pada masa peremajaan (<em>replanting</em>) adalah melalui penjualan hasil kelapa sawit kebun lain yang masih produktif, menjadi karyawan perusahaan, dan membuka usaha lain seperti walet, warung sembako, dan menjadi guru.</p>Anju Daniel HutabaratHerry WirianataBetti Yuniasih
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-192024-12-192416871693Pengaruh Frekuensi Penyiraman dan Intensitas Penyinaran terhadap Pertumbuhan Mucuna bracteata
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1581
<p>Kelapa sawit adalah tanaman yang memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia dan salah satu komoditas minyak nabati dengan nilai ekonomi tinggi di Indonesia. Dalam pengolaan perkebunan kelapa sawit, kebijakan menanam tanaman penutup tanah atau Leguminoceae Cover Crop (LCC) telah diterapkan sejak lama, terutama pada lahan tanaman yang belum menghasilkan (TBM). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi penyiraman dan intensitas penyinaran terhadap respon pertumbuhan serta kondisi optimal tanaman Mucuna bracteata, termasuk interaksi antara kedua faktor tersebut. Penelitian dilaksanakan di Kebun Penelitian dan Pendidikan (KP2) Institut Pertanian STIPER, DIY. Lokasi tersebut berada pada ketinggian 118 mdpl. Studi ini dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2024. Rancangan penelitian menggunakan metode rancangan acak kelompok (Split Plot) dengan Main plot intensitas penyinaran P1 = 100%, P2 = 50% dan P3 = 25% dan Sub plot macam jenis frekuensi penyiraman yang terdiri dari F1 = 2 x sehari (25 ml/hari), F2 = 1 x sehari (50 ml/hari), F3 = 2 hari sekali (100 ml/hari) dan F4 = 3 hari sekali (150 ml/hari). Demikian diperoleh 3 x 4 = 12 sehingga terbentuk 12 kombinasi perlakuan, masing-masing kombinasi diulang sebanyak 4 kali, dengan total 48 tanaman. Hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam jenjang 5% dan jika ada perbedaan nyata antara perlakuan diuji lanjut dengan DMRT pada jenjang 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya interaksi antara frekuensi penyiraman dan intensitas penyinaran terhadap pertumbuhan Mucuna bracteata. Frekuensi penyiraman mempengaruhi pertumbuhan yang sama terhadap semua parameter. Pada penyiraman 2 x sehari menunjukkan hasil yang baik pada parameter jumlah daun, berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar dan kandungan klorofil. Pada intensitas penyinaran menunjukkan adanya pengaruh nyata pada parameter jumlah sulur, berat basah tajuk dan bintil akar efektif. Pada intensitas penyinaran 100% menunjukkan hasil yang baik pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah sulur, berat basah tajuk dan berat kering tajuk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mucuna bracteata mampu bertahan dalam kondisi kekurangan air serta dapat beradaptasi pada lingkungan dengan intensitas penyinaran yang rendah.</p>Fauzan AlvinzaWiwin Dyah Ully ParwatiBetti Yuniasih
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-192024-12-192416941699Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Pre Nursery terhadap Volume Air Siraman pada Media Tanam Campuran Pasir dan Lempung
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1582
<p>Studi ini berorientasi guna menganalisis respons bibit kelapa sawit terhadap variasi volume air siraman pada media tanam campuran pasir dan lempung selama fase pre-nursery. Studi dilaksanakan di lahan Ingkat C, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, dari Juli hingga September 2024. Penelitian mempergunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor: media tanam dan volume air siraman. Faktor 1 meliputi lima variasi perbandingan media campuran pasir dan lempung, yaitu 1:0, 1:1, 1:2, 2:1, dan 0:1. Faktor 2 meliputi empat tingkat volume air siraman, yaitu 50 mililiter, 100 mililiter, 150 mililiter, dan 200 mililiter. Kombinasi kedua faktor menghasilkan dua puluh perlakuan dengan total 60 polybag percobaan. Analisis varians (ANOVA) dipergunakan pada taraf uji 5% untuk menganalisis data. Jika ditemukan berbeda yang signifikan, uji DMRT dipergunakan untuk mengevaluasi perbedaan antara perlakuan yang diterapkan. Temuan penelitian ini memperlihatkan bahwasanya Tidak ditemukan relevansi pada media tanam dan volume air siraman pada perkembangan bibit kelapa sawit. Variasi pada media tanam dan volume penyiraman tidak memberikan pengaruh signifikan pada perkembangan bibit pada fase pre-nursery.</p>Salman AzisSri Manu RohmiyatiGitha Noviana
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172417001705Pengaruh Dosis Mikoriza dan Trichokompos terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1583
<p>Penelitian ini difokuskan pada pengkajian dosis optimal mikoriza dan perpaduan yang paling efisien antara tanah regosol dengan trichokompos untuk mendukung perkembangan bibit kelapa sawit pada tahap pre nursery. Kegiatan penelitian berlangsung di area perkebunan warga yang berlokasi di Maguwoharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama periode Juli sampai September 2024. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental yang menerapkan sistem faktorial dalam kerangka Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan mengintegrasikan dua variabel bebas sebagai faktor pengujian. Faktor pertama adalah dosis mikoriza, yang terdiri dari empat level: D1 = Kontrol, D2 = 10 gram, D3 = 20 gram, dan D4 = 30 gram. Sedangkan faktor kedua yaitu Trichokompos dengan perbandingan yang terdiri dari 4 aras yaitu : M1 = Kontrol, M2 = 1:4, M3 = 1 :5 dan M4 = 1:6. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 16 kombinasi perlakuan dan masing-masing percobaan adalah 5 x 16 = 80 polybag. Hasil analisis ragam (ANOVA) dengan tingkat signifikansi 5% dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5% menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi yang signifikan antara faktor pemberian dosis mikoriza dan trichokompos terhadap parameter pertumbuhan bibit kelapa sawit pada tahap pre nursery. Aplikasi mikoriza dengan beragam dosis menunjukkan efek yang tidak berbeda nyata pada pertumbuhan bibit. Demikian pula, penggunaan trichokompos dalam berbagai proporsi sebagai komponen media tanam menghasilkan respon pertumbuhan yang tidak berbeda nyata pada bibit kelapa sawit di tahap pre nursery.</p>Doni Pratama PutraHerry WirianataFariha Wilisiani
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172417061712Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Ayam pada Berbagai Jenis Tanah terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit di Pre Nursery
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1588
<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan kelapa sawit di perkebunan pemula dipengaruhi oleh jumlah kotoran ayam yang ditambahkan ke berbagai jenis tanah. Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) Institut Pertanian Stiper Yogyakarta terletak 118 meter di atas permukaan laut di desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada tahun 2024 antara bulan Maret dan Juli. Penelitian ini menggunakan rancangan acak total (RAL) percobaan faktorial dengan dua komponen. Jenis tanah latosol, regosol, dan litosol menjadi pertimbangan pertama. Jenis pupuk kandang 100, 200, dan 300 gram per polibag merupakan faktor kedua. Dengan 3 x 4 = 12 perlakuan dan setiap perlakuan 3 ulangan, maka dihasilkan 12 kombinasi perlakuan. Total ada tiga puluh enam tanaman yang diperiksa. Hasil analisis dilakukan analisis varians (ANOVA). Perbedaan perlakuan diukur menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5%. Temuan penelitian menunjukkan bahwa, tanpa mengubah kontrol secara berarti, dosis 100 g kotoran ayam dapat mempercepat pekembangan bibit kelapa sawit di pembibitan. Tidak terdapat variasi yang nyata pada pertumbuhan bibit kelapa sawit pada masa pra-perkebunan, kecuali pada jenis tanah latosol, regosol, dan litosol.</p>Firmanda Adji PratamaCandra GintingGitha Noviana
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172417131717Pengaruh Macam Mulsa dan Frekuensi Penyiraman terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Main Nursery
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1590
<p>Studi dari penelitian ini untuk tahu bagaimana perkembangan bibit kelapa sawit di persemaian utama dipengaruhi oleh jenis mulsa dan frekuensi penyiraman. Pada bulan Agustus hingga November 2024, penelitian akan dilaksanakan pada ketinggian 118 meter di atas permukaan laut di Institut Pertanian KP2 Stiper Yogyakarta yang terletak di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.Penelitian ini menggunakan dua faktor yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Aspek pertama adalah jenis mulsa, yang tersedia dalam tiga tingkatan berbeda: LCC (kacang-kacangan penutup tanaman), cangkang kelapa sawit, dan TKKS. Faktor kedua ada tiga taraf yaitu frekuensi penyiraman: 2L/Hari, 2L/2 Hari, dan 2L/3 Hari. Uji (DMRT) digunakan dalam analisis data pada tingkat aktual 5%. Uji ANOVA harus dilakukan jika terdapat perbedaan yang cukup besar. Perkembangan bibit sawit di pembibitan utama tidak pengaruh secara signifikan oleh jenis mulsa dan frekuensi penyiraman. Pertumbuhan bibit kelapa sawit di persemaian utama lebih terdampak positif dengan pemberian mulsa LCC. Bibit kelapa sawit di persemaian utama dapat tumbuh dengan frekuensi penyiraman 2L per 3 hari.</p>Vero FebriansyahGitha NovianaPauliz Budi Hastuti
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172417181722Pengaruh Panjang Sulur dan Penambahan Media Tanam dengan Pisang, Kentang dan Ubi Jalar terhadap Pertumbuhan Mucuna (Mucuna bracteata)
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1592
<p>Penelitian ini mempunyai tujuan guna mengetahui dampak panjang sulur serta penambahan media tanam pisang, kentang dan ubi jalar terhadap pertumbuhan Mucuna (Mucuna bracteata). Studi ini dijalankan di lahan pertanian punya masyarakat Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta dibulan Juni hingga September 2024. Penelitian menggunakan percobaan lapangan dengan ulangan 3x3 faktorial yang disusun melalui Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang pertama yakni panjang sulur yang mencakup 3 aras yakni: 2 ruas, 3 ruas serta 4 ruas disisi lain faktor yang kedua yakni penambahan media tanam, yang mencakup 3 aras yaitu : media tanah + pisang (100 g) / polybag, media tanah + kentang (100 g) / polybag, media tanah + ubi jalar (100 g) / polybag. Dengan demikian 3 x 3 = 9 kombinasi perlakuan. Tiap-tiap perlakuan kombinasi dijalankan 3x pengulangan dan masing – masing ulangan total 3 tanaman stek hingga jumlah tanaman 3x3x3x3= 81 tanaman stek. Data temuan tersebut dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (Anova) pada jenjang nyata 5%. Jika ada beda nyata, dilanjutkan melalui uji DMRT pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi nyata diantara panjang sulur serta penambahan media tanam kepada pertumbuhan Mucuna. Pengaplikasian panjang sulur 2 ruas, 3 ruas serta 4 ruas memberikan dampak yang sama baiknya pada pertumbuhan Mucuna. Pemberian penambahan media tanam pisang, kentang dan ubi jalar memberikan dampak yang sama baiknya pada pertumbuhan Mucuna.</p>Tri Gus WIbowoEty Rosa SetyawatiSetyastuti Purwanti S
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172417231728Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Ayam pada Berbagai Jenis Tanah terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit di Pre Nursery
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1593
<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cocopeat sebagai campuran tanah dan pupuk NPK dalam kaitannya dengan pertumbuhan bibit sawt (Elaeis guineensis jaccq) pada masa pra-pembibitan. Proyek penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2023 hingga Januari 2024. Kebun Kali Kuning KP2 Institut Pertanian Stiper Yogyakarta yang terletak di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, D. I. Yogyakarta, merupakan lokasi penelitian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis faktorial yang disajikan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah perbandingan komposisi tanah cocpeat dan regosol. Kontrol, tanah regosol/tanpa cocopeat, dan cocopeat: tanah regosol 1:1, 2:1, dan 3:1 merupakan empat tingkatannya. Faktor kedua adalah takaran pupuk NPK yang tersedia dalam empat takaran berbeda: 1,5g, 2g, 2,5g, dan 3g. Sebagai konsekuensinya, kami memperoleh empat Analysis of Variance (ANOVA) untuk menganalisis data. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan digunakan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada taraf 5%. Seluruh karakteristik pertumbuhan bibit kelapa sawit pada pra pembibitan dipengaruhi secara sama dengan pemberian pupuk NPK kadar 1,5, 2, 2,5, dan 3 g/polibag</p>Muhammad TegarCandra GintingRetni Mardu Hartati
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172417291732Pengaruh Dosis Abu Janjang Kelapa Sawit dan Pupuk N terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery pada Tanah Latosol
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1595
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis abu janjang kelapa sawit dan pupuk N terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery pada tanah latosol. Penelitian dilakukan di KP2 Instiper Kali Kuning yang terletak di Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplek, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pada bulan September sampai Desember 2023. Penelitian menggunakan metode rancangan percobaan faktorial yang terdiri atas 2 faktor yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu dosis abu janjang kelapa sawit terdiri dari 4 aras yaitu 0 g, 10 g, 20 g, 30 g dan dosin pupuk N terdiri dari 4 aras yaitu 0 g, 0,5 g, 1,0 g, 1,5 g. Data hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam pada jenjang nyata 5%. Perlakuan yang berpengaruh nyata diuji lanjut dengan DMRT jenjang 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis abu janjang kelapa sawit dan dosis pupuk N tidak berdampak baik pada pertumbuhan bibit kelapa sawit pre nursery. Dosis 30 gram abu janjang kelapa sawit belum mencukupi untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit pre nursery yang baik, dan dosis 1,5 gram pupuk N belum mencukupi untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit pre nursery yang baik.</p>RioSri Manu RochmiyatiGita Noviana
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172417331737Pengaruh Umur dan Tinggi Batang Bawah terhadap Keberhasilan Sambung Pucuk Tanaman Kelengkeng (Dimocarpus longan) dengan Metode Sambung Pucuk
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1591
<p>Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh umur dan tinggi batang bawah terhadap keberhasilan sambung pucuk pada tanaman kelengkeng. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Benih Induk Hortikultura (BBIH) Padang Marpoyan, Pekanbaru, Riau. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2024. Penelitian ini menggunakan metode rancangan faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan dan disusun dengan rancangan acak lengkap (RAL). Faktor pertama umur batang bawah yang terdiri dari 3 aras (U1= 5 bulan, U2 = 9 bulan, U3 = 12 bulan). Faktor kedua tinggi batang bawah yang terdiri dari 3 aras (T1 = 20 cm, T2 = 25 cm, T3 = 20 cm). Berdasarkan kedua faktor tersebut diperoleh 3 x 3 = 9 kombinasi, selanjutnya setiap ulangan menggunakan 3 sampel tanaman sehingga tanaman sampel yang digunakan 9 x 3 x 3 = 81 tanaman. Data dianalisis menggunakan sidik ragam (Anova) dengan jenjang 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata maka perlu uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh nyata antara umur dan tinggi batang bawah terhadap keberhasilan sambung pucuk tanaman kelengkeng. Tinggi batang bawah 25 cm berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dengan rata-rata 18.52 cm. Sedangkan umur batang bawah 9 bulan berpengaruh nyata terhadap diameter tunas dan jumlah daun dengan rata-rata 2.02 mm dan 44.76 helai.</p>Noel Manungku PujaAbdul Mu'inYohana Theresia Maria Astuti
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172417381743Mengetahui Debit dan Manfaat Air yang Berada di Wilayah TNGM yang Disalurkan untuk Masyarakat Dusun Deles Desa Sidorejo
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1605
<p>Penelitian ini dilakukan di dusun Deles, desa Sidorejo, kecamatan Kemalang, kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, bertujuan untuk mengetahui debit air sumber air bebeng, menghitung volume kebutuhan air di rumah-rumah warga, dan mengetahui manfaat air bersih bagi masyarakat dusun Deles. Penelitian ini menggunakan metode penelitin kuantitatif deskriptif, dimana peneliti ingin meneliti debit sumber air bebeng dan mendeskripsikan secara rinci manfaat sumber air bebeng di kawasan TNGM desa Sidorejo, kecamatan Kemalang. Pengumpulan data menggunakan observasi, perhitungan, wawancara, dan juga dokumentasi. Instrumen wawancara digunakan untuk mengetahui informasi mengenai sumber air bebeng, dan juga untuk mewawancara para warga terkait adanya sumber air bebeng. Narasumber yang diwawancara terdiri dari 1 pegawai TNGM dan juga 6 warga dusun Deles, desa Sidorejo. Debit sumber air bebeng yang dialirkan untuk masyarakat dusun Deles rata-rata 3,7 liter/detik. Rata-rata debit air warga dusun Deles, desa Sidorejo sebesar 0,12 liter/detik. Kemudian untuk rata-rata volume kebutuhan air warga Deles perharinya sebesar 476,9 liter/hari, dalam satu minggu rata-rata 3.300 liter/minggu, dan dalam satu bulan rata-rata 14.307,7 liter/bulan. Masyarakat menggunakan air bersih untuk mandi, memasak, mencuci, mengombor sapi, menyirami sayuran.</p> <p> </p>Rio AndikaM. Darul FalahHastanto Bowo Woesono
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172419011908Sifat Fisika Kayu Jati Unggul Nusantara (JUN) (Tectona grandis L.f) pada Umur 5 Tahun
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1633
<p>Jati Unggul Nusantara (JUN) merupakan hasil kloning yang berasal dari Jati Plus Perhutani (JPP) yang telah 70 tahun melalui proses seleksi oleh Perum Perhutani. Keberagaman kondisi pada hutan rakyat tersebut dianggap akan berdampak pada kualitas kayu yang akan dihasilkan dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap sifat produk akhir. Penelitian ini dilaksakan di laboratorium fakultas kehutanan Institut Pertanian STIPER, Yogyakarta. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 2 faktor arah aksial dan Radial yang disusun secara faktorial. Dari kedua faktor tersebut diatas di peroleh kombinasi perlakuan sebanyak 9 (sembilan) perlakuan. Seluruh perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali sehingga didapatkan 27 sampel. Total contoh uji untuk pengujian sifat fisika kayu pada penelitian ini sebanyak 81 contoh uji. Hasil pengamatan sifat fisika kayu JUN menunjukkan kadar air segar tertinggi yakni pada arah radial bagian dekat dengan hati yakni sebesar 105,6895%, sedangkan untuk kadar air kering udara kayu terbesar yakni pada arah radial bagian tengah yakni sebesar 12,3579%. Berat jenis basah tertinggi yakni pada arah radial bagian tengah sebesar 0,4733 g/cm3, sedangkan pada berat jenis kering udara dan berat jenis kering tanur perlakuan variasi tidak memberikan pengaruh nyata. Pemberian variasi arah aksial dan radial kayu memberikan pengaruh nyata untuk perubahan dimensi penyusutan arah tangensial dari kering udara ke kering tanur dan penyusutan arah radial dari basah ke kering udara. Interaksi antara faktor arah aksial dan radial kayu JUN secara umum tidak berpengaruh terhadap sifat fisika kayu.</p> <p> </p>Muhammad AzriDidik SuryahadiSushardi
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172419091924Analisa Penggunaan Kalsium Karbonat (CaCO3) dan Kehilangan Kernel pada Proses Pemisahan Kernel di Claybath
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1638
<p>Proses pengolahan kelapa sawit menghasilkan minyak kelapa sawit (CPO) dan minyak inti sawit (PKO). Salah satu tahapan penting dalam produksi PKO adalah pemisahan kernel dari cangkang menggunakan proses di Claybath yang memanfaatkan larutan CaCO₃ untuk menyesuaikan berat jenis. Berdasarkan masalah tersebut maka perlunya memperhatikan kehilangan inti sawit pada proses di Claybath. Penelitian ini bertujuan menghitung konsumsi CaCO₃, mengkaji waktu atau TBS olah terjadi kejenuhan larutan, menganalisis hubungan TBS olah dengan konsumsi CaCO₃, serta dampak kernel pecah terhadap kehilangan kernel. Metode yang digunakan meliputi pengukuran berat jenis larutan, konsumsi CaCO₃, tingkat kehilangan kernel, dan kualitas kernel produksi. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi rata-rata CaCO₃ adalah 423 kg/hari setara dengan rasio 0,93 kg/ton TBS di bawah standar perusahaan 1–1,2 kg/ton TBS. Larutan CaCO₃ di Claybath rata-rata mengalami kejenuhan setelah pemakaian selama 3–5 jam. Setiap peningkatan 1 ton TBS yang diolah membutuhkan tambahan CaCO₃ sebesar 0,7383 kg dan peningkatan persentasi kernel pecah tidak mempengaruhi kehilangan kernel pada proses di Claybath atau tidak sepenuhnya persentasi kehilangan kernel di Claybath disebabkan oleh presentasi kernel pecah. Faktor-faktor yang mempengaruhi meliputi faktor manusia (kurangnya ketelitian operator), faktor mesin (perawatan mesin tidak memadai), faktor material (ukuran nut tidak seragam), faktor metode (penggantian air tidak teratur), dan faktor lingkungan (tingkat kebisingan tinggi).</p>Wahyu Angga SaputraNuraeni Dwi DharmawatiHarsunu Purwoto
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172418791891Pemanfaatan Lidi Kelapa Sawit sebagai Bahan Pengganti Serat Sintetis pada Pembuatan Fiberglass
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1639
<p>Lidi kelapa sawit adalah salah satu limbah yang dihasilkan dari perkebunan kelapa sawit dan masih jarang digunakan oleh perusahaan. Limbah ini dapat digunakan untuk membuat komposit fiberglass. Peralatan olahraga, infrastruktur, mobil, bodi kapal laut, dan bidang ruang angkasa saat ini semuanya menggunakan komposit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana perbedaan dalam perbandingan campuran lidi kelapa sawit dan resin berdampak pada kualitas komposit dan komposisi mana yang memiliki kualitas terbaik. Pada pembuatan Fiberglass tersebut meliputi jumlah perbandingan lidi dan resin mulai dari 9,09 %, 11,5 %, 14,53 %, 17,35 %, dan 20 % yang masing-masing akan dibuat menjadi 2 blok. Pada hasil pengujian porositas memiliki hasil yaitu antara 1,97 - 3%, densitas antara 1,07 – 1,11 g/cm3, pengujian bending antara 28,64 – 56,71 Mpa, dan tidak kedap air. Artinya fiberglass tersebut memenuhi standar SNI No. 03-1027-1995.</p>Mas Edi KurniawanGani SupriyantoHermantoro
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172418921900Peran Stakeholder dalam Pengembangan Agrowisata Kelengkeng (Dimocarpus Longan Lour) di Desa Murtigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul DIY
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1566
<p>Kebutuhan Indonesia adalah negara terbesar yang kaya akan sumber daya alam. Kekayaan sumber daya alam dan keanekaragaman budaya tentunya sangat potensial untuk dijadikan daya tarik wisata bagi wisatawan. Agrowisata merupakan salah satu bentuk pariwisata yaitu kegiatan wisata yang memanfaatkan lahan pertanian serta sumber daya alamnya. Namun dalam mengembangkan agrowisata ini membutuhkan peran stakeholder yang paling berpengaruh terhadap pengembangan agrowisata. Dimana setiap stakeholder mempunyai peran masing – masing, dan dengan adanya kolaborasi antar stakeholder di dalam suatu proyek akan berpengaruh terhadap keberhasilan proyek tersebut. tujuan dari penelitian ini yaitu 1.) Mengetahui stakeholder mana saja yang terlibat dalam strategi pengembangan potensi agrowisata kelengkeng yang ada di Desa Murtigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul DIY. 2.) Mengetahui peran stakeholder dalam strategi pengembangan agrowisata kelengkeng di Desa Murtigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul DIY.Penelitian ini dilakukan di Desa Murtigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul DIY. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam menentukan lokasi penelitian adalah metode purposive sampling. Metode yang digunakan dalam penentuan sampel yaitu snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran stakeholder dalam agrowisata kelengkeng memiliki peran masing masing sehingga agrowisata kelengkeng dapat memberikan manfaat bagi masyarakat lokal.</p> <p> </p>Kevin Alexsandor DuhaArum AmbarsariSiwi Istiana Dinarti
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172417441755Partisipasi Masyarakat dalam Mendukung Pertanian Perkotaan di Kemantren Umbulharjo Kota Yogyakarta
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1573
<p>Kemantren Umbulharjo merupakan kecamatan terbesar padat penduduk di Kota Yogyakarta dimana di wilayah tersebut banyak terdapat gang-gang yang didalamnya terdapat tempat tinggal warga yg berdekatan. Dengan begitu ruang hijau terbuka semakin sedikit dan sulit akibat laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Dengan semakin berkurangnya wilayah pertanian di perkotaan secara tidak langsung menyebabkan ketersediaan pangan di kawasan perkotaan akan terus menurun. Masyarakat perkotaan dapat melakukan perubahan terhadap penggunaan ruang luar pada rumah tinggal untuk pemenuhan kebutuhan makanan secara mandiri setidaknya dalam skala rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam mendukung pertanian perkotaan di Kemantren Umbulharjo Kota Yogyakarta. Sampel pada penelitian ini sebanyak 36 responden. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan penentuan lokasi secara purposive sampling dilakukan di Kemantren Umbulharjo Kota Yogyakarta pada bulan Agustus 2024. Untuk metode penentuan sample menggunakan metode random sampling, pengambilan data dan pengumpulan data menggunakan metode berupa observasi, wawancara, kuisioner, dokumentasi, data sekunder dan data primer, sedangkan untuk menganalisis data menggunakan metode deskriptif kuantitatif menggunakan model regresi esponensial berganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendidikan,luas lahan,dukungan kelompok tani dan dukungan penyuluh pertanian berpengaruh signifikan terhadap partisipasi masyarakat dalam mendukung pertanian perkotaan di Kemantren Umbulharjo Kota Yogyakarta.</p>Inka FadilaSiwi Istiana DinartiDanang Manumono
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172417561765Analisis Elastisitas Transmisi Harga Komoditas Jagung di Kabupaten Bantul
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1603
<p>Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bantul. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapakah elastisistas transmisi harga jagung di tingkat petani (produsen) dan di tingkat pengecer. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei, data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yaitu harga rata-rata jagung di tingkat petani (produsen) dan tingkat pengecer dengan menggunakan data bulanan di tahun 2023. Sampel petani (produsen) dan pengecer diambil menggunakan simple random sampling sebanyak 15 di tingkat petani (produsen) dan 15 di tingkat pengecer. Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh nilai elastisitas transmisi harga jagung di Kabupaten Bantul adalah sebesar 0,78 atau lebih kecil dari 1, artinya laju perubahan harga jagung di tingkat pengecer hanya akan mengakibatkan perubahan harga sebesar 0,78 di tingkat petani (produsen).</p> <p> </p>Tati Kurniawati GiawaAgatha Ayiek Sih Sayekti Fahmi Wiryamarta Kifli
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172417661776Pengaruh Fasilitas Kesehatan dan Keselamatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Manuring dan Spraying di Perkebunan Kelapa Sawit di PT. Ketapang Subur Lestari (CAA GROUP)
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1620
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terhadap kinerja karyawan manuring dan karyawan spraying di PT. Ketapang Subur Lestari. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Ketapang Subur Lestari, lokasi di Desa Tampa, Kec. Paku, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, yang pelaksanaan penelitian berlangsung selama periode Februari hingga Maret 2024. Metode pada penelitian ini merupakan metode kuantitatif dengan metode penentuan sampel menggunakan noprobability sampling dengan teknik Purposive Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan manuring sebesar 20 responden dan karyawan spraying sebesar 20 responden Terkait pengambilan dan pengumpulan data, penelitian ini menerapkan metode-metode seperti wawancara, observasi dan kuesioner. Reliabilitas diuji dengan metode cronbach alpha, sedangkan pengukuran menggunakan skala Likert dan Regresi linear berganda dengan SPSS digunakan untuk melakukan analisis data, penelitian ini mengoperasikan uji t untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan fasilitas K3 berpengaruh nyata dan positif terhadap kinerja karyawan manuring dan spraying, serta menujukkan kondisi fasilitas K3 yang diberikan PT. Ketapang Subur Lestari kategori baik dan Kinerja karyawan manuring dan spraying di PT. Ketapang Subur Lestari kategori cukup dengan hari kerja/bulan tergolong kategori tinggi.</p>Tesa LonikaDimas Deworo PuruhitoIstiti Purwandari
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172417771784Pengaruh Keselamatan Kerja terhadap Produktivitas Karyawan Panen di PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Batang Toru Sumatera Utara
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1624
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas kesehatan dan Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh Keselamatan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Panen di PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Batang Toru Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang disebarkan kepada 30 karyawan panen di PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Batang Toru Sumatera Utara. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial keselamatan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji simultan diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil daripada 0,05 nilai signifikan tersebut berpengaruh terhadap variabel produktivitas. Hasil uji parsial menunjukkan nilai 0,002 lebih kecil daripada 0,05 artinya nilai signifikan dan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan panen.</p>Fadiah Ulfah Sani batubaraDimas Deworo PuruhitoSofia Rahmawati
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172417851791Analisis Pengembangan Produk Lokal Berbasis Kakao di Kecamatan Gangga Provinsi Nusa Tenggara Barat
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1630
<p>Banyak petani kakao di Lombok Utara yang belum bisa mengembangan produksi berbasis kakao, hal ini dapat menyebabkan produksi kakao kurang efisien yang pada akhirnya kurang menguntungkan bagi petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan produk lokal berbasis kakao dan kendala pegembangan produk lokal berbasis kakao di Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan pencatatan. Teknik analisis data yang digunakan adalah melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa pengembangan produk kakao di Kecamatan Gangga dapat meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha. Faktor kunci termasuk identifikasi kebutuhan pasar, optimalisasi pengeringan, diversifikasi produk, serta penerapan teknologi pengolahan modern. Meskipun iklim mendukung, curah hujan tinggi meningkatkan risiko hama dan penyakit, yang memerlukan pengelolaan kelembapan yang baik. Selain itu, keterbatasan pendidikan, pelatihan, dan migrasi tenaga kerja muda menjadi kendala yang perlu diatasi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kakao.</p>Achmad Baiquni DzikrurrahmanIsmiasihFahmi W. Kifli
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172417921808Manajemen Training Karyawan Divisi di PT Socfindo Bangun Bandar Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1632
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen training karyawan di PT Socfindo, khususnya pada divisi di Bangun Bandar, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. Training karyawan merupakan elemen penting dalam pengembangan sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas kerja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk menggali lebih dalam proses, pelaksanaan, dan evaluasi program training di perusahaan tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan manajer divisi, karyawan yang telah mengikuti training, serta pengamatan langsung terhadap pelaksanaan training. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Socfindo memiliki program training yang terstruktur dengan baik, yang mencakup kebutuhan pelatihan teknis dan manajerial. Namun, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan waktu yang tersedia untuk training dan variasi tingkat pemahaman karyawan. Evaluasi program training menunjukkan peningkatan keterampilan dan pengetahuan karyawan setelah mengikuti pelatihan, meskipun ada beberapa area yang memerlukan perbaikan, seperti penyampaian materi yang lebih interaktif dan penyesuaian modul pelatihan sesuai dengan kebutuhan individu karyawan. Rekomendasi dari penelitian ini meliputi pengembangan modul training yang lebih fleksibel, peningkatan metode evaluasi efektivitas training, serta peningkatan frekuensi dan durasi pelatihan untuk mencapai hasil yang optimal. Dengan penerapan manajemen training yang lebih efektif, diharapkan PT Socfindo dapat terus meningkatkan kualitas karyawan dan mencapai kinerja perusahaan yang lebih baik</p>Ryandika PurbaIstiti PurwandariFitri Kurniawati
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172418091814Pemanfaatan Fiber sebagai Bahan Baku Pembuatan Dupa Aromaterapi dengan Variasi Perbandingan Serbuk Fiber dengan Serbuk Kayu Gemor dan Variasi Konsentrasi Minyak Atsiri
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1578
<p>Penelitian ini mengeksplorasi potensi pemanfaatan fiber sebagai bahan baku utama dalam pembuatan dupa aromaterapi, dengan kombinasi serbuk kayu gemor dan variasi konsentrasi minyak atsiri lavender. Tujuan utama penelitian adalah untuk mengevaluasi pengaruh variasi perbandingan serbuk fiber dan serbuk kayu gemor, serta konsentrasi minyak atsiri terhadap karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik dupa yang dihasilkan. Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan blok lengkap (RBL) dua faktor dengan analisis ANOVA untuk menguji signifikan hasil. Parameter yang diukur meliputi densitas, laju pembakaran, kadar air, kadar abu, dan uji organoleptik untuk aroma, warna, serta tingkat kerapuhan. Hasil menunjukkan bahwa variasi konsentrasi minyak atsiri dan perbandingan serbuk fiber dan serbuk kayu gemor mempengaruhi kadar air, kadar abu, dan karakteristik organoleptik secara signifikan. Kombinasi optimal diperoleh pada perbandingan serbuk fiber 1:3 dengan serbuk kayu gemor dan konsentrasi minyak atsiri 25%, menghasilkan dupa yang memenuhi standar kualitas aromaterapi.</p>Dimas Arya SaputraReza WidyasaputraSunardi
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172418151825Identifikasi Bahaya serta Penilaian Risikonya di Pabrik Kelapa Sawit menggunakan Metode Job Safety Analysis (JSA)
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1596
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kecelakaan kerja di stasiun pengolahan pabrik kelapa sawit menggunakan metode JSA. Pelaksanaan metode JSA terdiri dari: memilih pekerjaan, mengidentifikasi tingkat bahaya, dan upaya pengendalian bahaya. Hasil menunjukkan bahwa potensi bahaya dan risiko pada stasiun Loading Ramp, Sterilizer, Thresher, Digester dan Press, Klarifikasi, Kernel, Boiler adalah hidrolik Ramp bocor, kondisi tangga licin, terkena uap panas, terdapat tumpahan minyak di lantai, kurangnya pencahayaan, terpapar suara mesin, menghirup fibre terluka terkena besi tojok, terjatuh, terpeleset, kulit melepuh, tergelincir, gangguan pendengaran, dan tersetrum, terbentur tabung digester, terkena percikan minyak panas, terjepit, gangguan pernafasan, terkena percikan bunga api saat fireup. Adapun pencegahan yang dapat dilakukan sesuai analisis berdasarkan prinsip JSA pada Stasiun Loading Ramp, Sterilizer, Thresher, Digester dan Press, Klarifikasi, Kernel dan Boiler adalah pekerja menggunakan sarung tangan, rompi pelindung, membersihkan minyak di lantai sesegera mungkin, melakukan cleaning rutin, memperbanyak pencahayaan lampu, menggunakan helm dan sepatu safety yang layak, segera merapikan/menyimpan alat yang sudah digunakan, menggunakan earplug dan sarung tangan yang sudah disediakan, pihak maintenence lebih teliti dalam pengecekan dan perbaikan.</p> <p> </p>Carold Zefanya Augra GintingSunardiReni Astuti Widyowanti
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172418261832Pengaruh Jenis Buah Apel dan Lama Perendaman dalam Pembuatan Apple Infused Tea
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1606
<p>Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh jenis buah apel dan lama perendaman dalam pembuatan apple infused tea tujuan menganalisa pengaruh jenis buah apel dan lama perendaman terhadap karakteristik apple infused tea serta mengetahui jenis buah apel dan waktu perendaman yang menghasilkan apple infused tea yang paling disukai. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Blok Lengkap (RBL) dengan dua faktor, faktor pertama berupa lama perendaman, faktor kedua adalah jenis buah apel. Analisis yang dilakukan yaitu uji warna, aktivitas antioksidan, total fenol, total flavonoid dan organoleptik (warna, aroma, rasa). Hasil penelitian ini menunjukkan interaksi lama perendaman dan jenis buah apel berpengaruh nyata terhadap karakteristik kimia (aktivitas antioksidan, total fenol, total flavonoid). Untuk uji organoleptik lama perendaman memberikan pengaruh nyata terhadap rasa dan aroma dan jenis buah apel memberikan pengaruh nyata terhadap warna, aroma dan rasa. Adapun lama perendaman dan jenis buah apel terhadap apple infused tea yang paling disukai konsumen secara keseluruhan berdasarkan hasil uji organoleptik adalah A3B3 (lama perendaman 6 jam dan jenis buah apel washington).</p>Ghifari RaihanReza WidyasaputraReni Astuti Widyowanti
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172418331838Formulasi Pakan Benih Ikan Patin dengan Variasi Perbandingan Sumber Protein
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1609
<p>Penelitian ini mengacu pada pembuatan pakan untuk benih ikan patin dengan variasi sumber protein dari berbahan utama daun kelapa sawit dan bungkil inti sawit yang sudah difermentasi dengan penambahan sumber protein hewani dan nabati. Tujuan dari penelitian ini adalah yang pertama untuk mengetahui pengaruh penambahan sumber protein terhadap sifat kimia pakan dan mendapatkan formulasi pakan terbaik benih ikan patin yang menghasilkan pertambahan panjang ikan dan bobot ikan yang paling besar. Penelitian ini menggunakan metode RAL (rancangan acak lengkap) dengan 1 faktor yaitu variasi sumber protein dengan 3 kali pengulangan. Sifat kimia yang diuji yaitu kadar air, kadar abu, kadar serat, kadar lemak, dan kadar protein. Sedangkan untuk perlakuan pada ikan yaitu mengukur pertumbuhan panjangnya dan pertumbuhan bobot paling besar. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa penambahan sumber protein berpengaruh nyata terdapap kadar air, lemak, dan protein. Sedangkan untuk formula pakan benih ikan patin terpanjang dan terbesar berada pada variasi bahan yaitu Tepung jangkrik 25% : tepung bulu ayam 5% : tepung tempe 10% : bungkil sawit 25% : daun kelapa sawit 3%.</p>Reza TonaraNgatirahSunardi
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172418391853Karakteristik Geblek Berbahan Pati Singkong dan Iles-Iles dengan Penambahan Teri Medan
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1601
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan berat pati singkong dan pati iles-iles terhadap karakteristik geblek, mengetahui pengaruh penambahan teri medan terhadap karakteristik geblek, serta mengetahui perbandingan berat pati singkong dan pati iles- iles dengan penambahan teri medan yang menghasilkan geblek yang paling disukai panelis. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Blok Lengkap (RBL) dengan 2 faktor. Faktor pertama perbandingan berat pati singkong dengan pati iles-iles dengan basis 100 g (P) dengan 3 taraf yaitu (P1=100: 0% w/w), (P2=75: 25% w/w), (P3=50: 50% w/w). Faktor kedua adalah penambahan teri medan berdasarkan berat total pati singkong dengan pati iles-iles (100 g) (Q) dan 3 taraf yaitu yaitu (Q1=5%), (Q2=10%), (Q3=15%). Hasil penelitian menujukan bahwa perbandingan berat pati singkong dan pati iles – iles berpengaruh terhadap kadar pati, kadar air, kadar abu, protein, lemak, kabohidrat, variasi warna lengkap, preferensi organoleptik untuk aroma dan warna, tetapi tidak berpengaruh pada tekstur dan rasa geblek. Penambahan ikan teri Medan mengubah perbedaan warna total, pati, air, abu, protein, lemak, karbohidrat, dan warna total, tetapi tidak berpengaruh pada preferensi organoleptik untuk bau, rasa, aroma, atau tekstur. Geblek yang paling disukai panelis adalah geblek yang dibuat dari pati singkong 100 gram tanpa iles-iles dengan penambahan teri medan 5 gram (P1Q1) dengan nilai kesukaan warna 5,13, kesukaan aroma 5,50, kesukaan tekstur 5,45 dan kesukaan rasa 5,85 dengan keseluruhan 5,48 (agak suka)</p>Taufiq Fadli MustofaReni Astuti WidyowantiAdi Ruswanto
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172418541867Pembuatan Minuman Isotonik Buah Kundur (Benincasa hipsida) dengan Penambahan Sari Buah Sirsak yang Tinggi Kalium
https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1634
<p>Telah dilakukan penelitian tentang minuman isotonik merupakan salah satu dari produk minuman berkarbonasi atau nonkarbonasi yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, dan mengatasi kekurangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, karena mengandung gula, asam sitrat dan mineral. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh perbandingan minuman isotonik buah kundur terhadap sifat kimia dan organoleptik minuman isotonik, menganalisa pengaruh penambahan sari buah sirsak terhadap sifat kimia dan organoleptik minuman isotonik, dan mendapatkan perbandingan minuman isotonik buah kundur dengan penambahan sari buah sirsak yang menghasilkan minuman isotonik yang sesuai dengan SNI minuman isotonik. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Blok Lengkap (RBL) dengan 2 faktor yaitu, perbandingan buah kundur dengan air dan penambahan sari buah sirsak. Dengan 2 kali pengulangan sehingga dihasilkan 18 satuan eksperimental. Parameter uji yang digunakan yaitu analisis pH, gula total, kalium , natrrium dan uji organoleptik. Pada analisis pH Hasil terbaik pada sampel A3B3 yaitu sebesar 3.79, analisis gual total sampel terbaik yaitu A3B3 yaitu sebesar 8.86%, analisis kalium sampel terbaik terdapat pada sampel A3B3 yaitu sekitar 1520 mg/kg, analisis natrium sampel terbaik terdapat pada sampel A3B3 yaitu sekitar 685 mg/kg. Pada uji organoleptik warna sampel terbaik terdapat pada A1B1 yaitu dengan nilai 5.48 yang berarti agak suka, uji oraganoleptik aroma sampel terbaik terdapat pada A3B3 dengan nilai 5. 43 yang berarti agak suka , dan uji organoleptik rasa terbaik terdapat pada sampel A2 B2 dengan nilai 5.38 yang berarti agak disukai.</p>Muhgni Naufal RamadanReza WidyasaputraErista Adisetya
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-12-172024-12-172418681878