Pembuatan Lilin Aromaterapi Variasi Perbandingan Asam Stearat dengan Beeswax dan Penambahan Minyak Kayu Manis
Kata Kunci:
Asam Stearat, Beeswax, Minyak Kayu Manis, Lilin AromaterapiAbstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh perbandingan asam stearat dengan beeswax dan penambahan minyak kayu manis yang tepat sehingga dihasilkan lilin aromaterapi yang baik dan disukain konsumen.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Blok Lengkap terdiri dari dua factor. Faktor pertama adalah perbandingan asam stearat dengan beeswax terdiri dari 3 taraf yaitu A1 = 75% : 25% , A2 = 50% : 50%, A3 = 25% : 75%. Faktor kedua penambahan minyak kayu manis B1 = 5%, B2= 6%, B3= 7%. Lilin aromaterapi yang dihasilkan dianalisis titik leleh, tingkat kekerasan, titik sumbuh, gelembung, dan kesukaan aroma. Setelah lilin aromaterapi dibakar dianalisis kesukaan aroma, warna nyalah api.
Perbandingan stearate dengan beeswax berpengaruh terhadap titik leleh, titik sumbu, gelembung, kesukaan aroma, dan kesukaan aroma serta warna nyalah api sesudah lilin aromaterapi dibakar. Tetapi tidak berpengaruh terhadap kekerasan lilin aromaterapi. Penambahan minyak kayu manis berpengaruh terhadap titik leleh, titik sumbu, gelembung, kesukaan aroma, dan kesukaan aroma, warna nyalah api sesudah lilin aromaterapi dibakar. Tetapi tidak berpengaruh terhadap tingkat kekerasan lilin aromaterapi.
Kesukaan keseluruhan tertinggi 3,19 = Netral terdapat peda A3 = 25% Sterat: 75% beaswax dengan titik leleh 61,17oC, tingkat kekerasan 28,28 mm, titik sumbu 1,53cm,dan gelembung 1,49 detik. Kesukaan keseluruhan tertinggi 3,17 = Netral tedapat juga pada B1 = penambahan minyak kayu manis 5% dengan titik leleh 61,17oC, tingkat kekerasan 22,89 mm, titik sumbu 1,53cm,dan gelembung 1,51 detik
Referensi
Akgun M, Aydin O, Kaygusuz. (2007). Experimental study on melting/solidification characteristics of a paraffin as PCM. Enconman. 48(7): 669-678. doi:10.1016/j.enconman.2006.05.014.
Alfian, Zul & Andriyani. 2017. Optimasi Pemisahan Minyak Atsiri Dari Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth) Dengan Menggunakan Metode Penyulingan Uap, Udara Panas Dan Perpaduan Antara Uap Dan Udara Panas. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Ali, B., Al-Wabel, N. A., Shams, S., Ahamad, A., Khan, S. A., & Anwar, F. (2015). Essential oils used in aromatherapy: A systemic review. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 5(8), 601–611.
Anjarsari, P. 2013. Lilin Aromaterapi. Universitas Negri Yogyakarta. Yogyakarta.
Arthur ,Rose (1956). Parafin merupakan hidrokarbon dengan rumus empiris CnH2n+2
Bisset, N. G. & Wichtl, M., 2001. Herbal Drugs and Phytopharmaceusticals. London: CRC Press, pp. 50-62.
Bruneton, J. 1999. Pharmacognosy Phytochemistry Medicinal Plants, 2nd Ed., France: Intercept Ltd, pp. 549-551.
Buchbauer, G., Jager, W., Dietrich, H. Ch. P., and Karamat, E., (1991). Aromatherapy : Evidence for Sedative Effects of Essential Oil of Lavender after Inhalation. J. Of Biosciences; 46 C, 1067-1072
Bunga SK. 20015. Pemanfaatan Minyak Kedelai Sebagai Bahan Baku Pembuatan Lilin Aroma Terapi Menggunakan Press Berulir Dengan Optimalisasi Suhu. Program Diploma Fakultas Teknik UniversitasDiponegoro. Semarang
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia, Edisi V. Jakarta: Departemen kesehatan Republik Indonesia; 2014. hal.798.
DepKes RI, 1986, Kodeks Kosmetika Indonesia, Volume II, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 14.
Djanaka, R. S., Inggriati, S., dan Ressytusta, (1984). Peningkatan Mutu & Disversifikasi Produk Stearin. Laporan Hasil Penelitian & Pengembangan. Proyek Penelitian & Pengembangan Industri Hasil Pertanian. Balai Besar Penelitian & Pengembangan Industri Hasil Pertanian. Bogor.
Emanuel, C., 2005. ‘‘Pengaruh Fosforilasi dan Penambahan Asam Stearat terhadap Karakteristik Film Edibel Pati Sagu”. Tesis Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Faidlayah Nilna Minah, dkk, (2017) Pembuatan lilin aroma terapi berbasis bahan alami, Institut teknologi nasional, malang.
Fratini, N. A., & Ambarini, T. K. (2012). Kualitas hidup pada pasien kanker serviks yang menjalani pengobatan radioterapi. Jurnal psikologi klinis dan kesehatan mental.
Hilmarni., Suci Fauzana., dan Riki Ranova. 2021. Formulasi Sediaan Lilin Aromaterapi dari Ekstrak Kecombrang (Etlingera elatior), Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L), dan Cengkeh (Syzygium Aromaticum). Journal Of Pharmacy and Science (JOBS) Vol. 4 No. 2.
Kardinan. 2005. Tanaman Penghasilan Minyak Atsiri. Jakarta: Pt. AgroMedia Pustaka, pp. 31-35.
Ketaren S (1986) Pengantar Teknologi Minyak Lemak dan Pangan. Penerbit UI-Press Jakarta.
Ketaren S (1986) Pengantar Teknologi Minyak Lemak dan Pangan. Penerbit UI-Press Jakarta.
LOK Congdon. 1985. Water-Casting Concave-Convex Wax Models for Cire Perdue Bronze Mirrors. American Journal of Archaeology, 89, 511–515
Lukman, Y., Sulianti, SB., dan Oktaviana, R. 2013. Formulasi Gel Minyak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Sebagai Sediaan Anti Nyamuk. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia
M.faisal lubis, (2017). Jurnal teknologo pertanian. Institut pertanian bogor, Bogor.
M.faisal lubis, (2017). Jurnal teknologo pertanian. Institut pertanian bogor, Bogor.
Michalak, M. 2018. Aromatherapy and methods of applying essential oils. Arch Physiother Glob Res, 22(2), 25–31.
Mizrahi a, Lensky Y. Bee Products: Properties, Applications, and Apitherapy. New York: Springer Science and Business Media; 2013. hal. 24-25.
Murhananto dan Aryasatyanti, R., 1999. Membuat dan Mendekorasi Lilin. Puspa Swara. Jakarta.
Murhananto, Ria Aryasatyani (1999) Membuat dan Mendekorasi Lilin. Puspa Swara Jakarta.
Murhananto, Ria Aryasatyani (1999) Membuat dan Mendekorasi Lilin. Puspa Swara Jakarta.
Nadhira dkk, (2015). Biji kopi terkandung 10-15% minyak kopi yang tersusun dari senyawa kafein,asam palmatik,asam linoleate dan asam stearit.
Nadhira dkk, (2015). Biji kopi terkandung 10-15% minyak kopi yang tersusun dari senyawa kafein,asam palmatik,asam linoleate dan asam stearit
Nirwati Rusli, Yolanda Rante Rerung (2018). Formulasi sediaan lilin aromaterapi sebagai anti nyamuk dari minyak atsiri, Poloteknik Bima Husada Kendari.
Nirwati Rusli, Yolanda Rante Rerung (2018). Formulasi sediaan lilin aromaterapi sebagai anti nyamuk dari minyak atsiri, Poloteknik Bima Husada Kendari.
Novita rosiyana, (2016). Penentuan formulasi perbandingan terbalik minyak Atsiri dan palm wax dalam pembuatan biolilin aromaterapi. Institut pertanian bogor, Bogor.
Prabandari, S. dan Febriyanti, R. 2017. Formulasi dan Aktivitas Kombinasi Minyak Jeruk dan Minyak Sereh Pada Sediaan Lilin Aromaterapi. Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 6, No.1, pp. 124-126.
Primadiati Rachmi (2002) Aromaterapi: Perawatan Alami Untuk Sehat dan Cantik. PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
Raharja Sapta, Dkk. 2006. Pengaruh Perbedaan Komposisi Bahan, Konsentrasi, dan Jenis Minyak Atsiri pada Pembuatan Lilin Aroma Terapi. Kampus IPB : Bogor Anonim, 2011. How To Make A Soy Candle.
Raina, MH. 2011. Ensiklopedi Tanaman Obat Untuk Kesehatan. Yogyakarta : Absolut.
Rosita,(2011).https://www.mataharicourse.com/jenis-lilin-hias.html, Penjelasan Materi, Souvenir/Handicraft Surabaya.
Rowe RC, Sheskey PJ, Quinn ME. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Ed. London: The Pharmaceutical Press; 2009. hal. 780-781.
Rukmana H. Rahmat. 2006. Nilam Prospek Agribisnis dan Teknik Budi Daya. Jakarta : Kanisius.
Sahi, I., Molamahu, A.A., Noho, A., Nintias, R., Abas, Malingkonor, S., dan Bempa, S.H.L, 2017. ‘‘Esterifikasi Minyak Goreng Bekas pada Pembuatan Lilin Aromaterapi”. Jurnal Kimia MIPA Universitas Gorontalo, Gorontalo.
Sandri, Dwi., Fatimah, Erfan al dhani., Lisda Erlinda. 2016. Optimasi Penambahan Minyak Atsiri Bunga Kamboja terhadap Lilin Aromaterapi dari Lilin Sarang Lebah. Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol. 3 No.1.
Sapta raharja, Dwi setyaningsih, dan Doris monica sari turnip. 2006 Pengaruh perbedaan komposisi bahan, konsentrasi dan jenis minyak atsiri pada pembuatan lilin aroma terapi, jurnal teknologi pertanian Universitas mulawarman, Samarinda.
Saraswati (1985) Berkreasi dengan Lilin. Bhratara Karya Aksara Jakarta.
Sari Turnip, (2003). Perbedaan komposisi bahan konsentrasi dan jenis minyak kopi pada pembuatan lilin aromaterapi. Institut pertanian bogor. Bogor.
Sarkic, A., & Stappen, I. 2018. Essential Oils and Their Single Compounds in Cosmetics—A Critical Review. Cosmetics, 5(1), 11.
Schmidt, O., Justin, 1996, Bee Products: Chemical Composition and Aplication, Plenum Press, New York, pp. 24.
Sharma A, Tyagi VV, Chen CR, Buddhi D. 2009. Review on thermal energy storage with phase change materials and applications. RSER. 13(10): 318-345. doi:10.1016/j.rser.2007.10.005.
Susanti, N,IM., Gandidi, MD., dan Susila, ES. 2013. Potensi Produksi Minyak Atsiri dari Limbah Kulit Kayu Manis Pasca Panen. Jurnal FEMA. 1(2). 45-49.
Syahrizal. 2017. Pemanfaatan Kayu Manis (Cinnamomum veru) Sebagai Bioinsektisida Alami untuk Mengusir Lalat Rumah (Musca domestica). Vol, 10. No, 1. Poltekkes Kemenkes Aceh. Aceh.
Turnip, D.M.S. 2003. Perbedaan Komposisi Bahan Konsentrasi dan Jenis Minyak Atsiri pada Pembuatan Lilin Aromaterapi, Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Turnip, D.M.S., 2003. ‘‘Perbedaan Komposisi Bahan Konsentrasi dan Jenis Minyak Atsiri pada Pembuatan Lilin Aromaterapi”. Skripsi Teknologi Industri Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Ukrainczyk N, Kurajica S, Sipusic J. 2010. Thermophysical comparison of five commercial paraffin waxes as latent heat storage materials. Chem Biochem Eng. 24(2): 129-137.
Windholz, M., 1983, The Merck Index, 10th Ed., Merck and Co., Inc., Rahway, N.J., USA, pp. 144.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 AGROFORETECH

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.