Biskuit Tinggi Serat dari Ubi Jalar Kuning dan Tepung Ampas Kelapa Sebagai Sumber Prebiotik
Kata Kunci:
Biskuit Prebiotik, Ubi Jalar Kuning, OligosakaridaAbstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan campuran tepung ubi jalar kuning, tepung ampas kelapa terhadap karakteristik biskuit prebiotik. Dan ntuk mengetahui berapa penambahan campuran tepung ubi jalar kuning dan tepung ampas kelapa untuk menghasilkan biskuit yang disukai panelis.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Sempurna (RAS) 1 faktor terbagi dari 6 taraf 3 ulangan tepung ubi jalar kuning dan tepung ampas kelapa yaitu (A = 80 : 20) (B = 70 : 30) (C = 60 : 40) (D = 50 : 50) (E = 40 : 60) (F = 30 : 70). Biskuit yang di hasilkan kemudian di analisis kadar air, kadar protein, kadar abu, aktifitas prebiotik, organoleptik (warna, aroma, rasa, tekstur), kadar serat kasar, total perbedaan warna
Biskuit dengan penambahan campuran tepung ubi jalar kuning dan tepung ampas kelapa yang paling disukai yaitu pada perlakuan E yaitu sebesar 5,7000 %, biskuit dengan kadar serat yang paling tertinggi yaitu pada perlakuan F sebesar 22,59 %, biskuit dengan aktifitas prebiotik tertinggi yaitu prebiotik tertinggi pada kode sampel D sebesar 5,8667 %.
Referensi
Arsyad Muh. 2016. Pengaruh Penambahan Tepung Mocaf Terhadap Kualitas Produk Biskuit. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Ichsan Gorontalo.
Claudia Engganeyski Jana, Simon Bambang Widjanarko. 2016. Studi Daya Cerna (In Vitro) Biskuit Tepung Ubi Jalar Kuning Dan Tepung Jagung Germinasi. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Ftp Universitas Brawijaya Malang.
Desroiser, W. 1998. Teknologi Pengawetan Pangan. Universitas Indonesia. Jakarta.
Erlinawati Indira, Wiwik Wijaningsih, Heni Hendriyani. 2013. Pengaruh Substitusi Tepung Kacang Hijau (Vigna Radiata ) Terhadap Nilai Gizi (Serat Dan Karbohidrat) Dan Daya Terima Cookies Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L). Mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Istinganah Miftakhul, Rusdin Rauf, Endang Nur Widyaningsih. 2017. Tingkat Kekerasan Dan Daya Terima Biskuit Dari Campuran Tepung Jagung Dan Tepung Terigu Dengan Volume Air Yang Proporsional. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pradipta Ida Bagus Yoga Vidya, Widya Dwi Rukmi Putri. 2015. Pengaruh Proporsi Tepung Terigu Dan Tepung Kacang Hijau Serta Subtitusi Dengan Tepung Bekatul Dalam Biskuit. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Ftp Universitas Brawijaya Malang.
Sukardi., M.Hindun P., N Hidayat. 2012. Optimasi Penurunan Kandungan Oligosakarida Pada Pembuatan Tepung Ubijalar Dengan Cara Fermentasi. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya.
Sartika Yuliani, dan Hermiza Mardesci, S.TP., MP. 2017. Pengaruh Penambahan Tepung Ampas Tahu Terhadap Karakteristik Biskuit Yang Dihasilkan. Alumni Teknologi Pangan Faperta Unisi Dosen Teknologi Pangan Faperta Unisi
Suhartini Tri, Zakaria, Asmarudin Pakhri , Mustamin. 2018. Kandungan Protein Dan Kalsium Pada Biskuit Formula Tempe Dengan Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera). Politeknik Kesehatan Kemenkes, Makassar.
Tunjungsari priesta, Siti Fathonah. 2019. Pengaruh Penggunaan Tepung Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) terhadap Kualitas Organoleptik dan Kandungan Gizi Biskuit. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 AGROFORETECH

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.