Pembuatan Kerupuk Berbasis Perbandingan Tepung Umbut Kelapa Sawit dengan Tapioka dan Penambahan Tepung Tempe

Penulis

  • irfan siddik arif suranto Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Reza Widyasaputra Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Sri Hastuti Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

Tepung umbut kelapa sawit, Tapioka, Tepung tempe, kerupuk

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh perbandingan tepung umbut kelapa sawit dan tapioka dengan penambahan tepung tempe sehingga dihasilkan kerupuk yang baik dan disukai konsumen.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor. Faktor pertama adalah perbandingan tepung umbut kelapa sawit dan tapioka (A) dengan 3 taraf yaitu A1= 30%:70%, A2=40%:60%, A3=50%:50%. Faktor kedua adalah variasi penambahan tepung tempe dengan 3 taraf yaitu B1=5%, B2=10%, B3=15%. Kerupuk mentah yang dihasilkan dianalisis kadar air, abu, lemak, serat, protein,dan setelah kerupuk digoreng dianalisis daya serap minyak serta uji kesukaan terhadap aroma, warna, rasa dan testur.

Perbandingan tepung umbut kelapa sawit dan tapioka berpengaruh terhadap kadar air, abu, lemak, serat, protein, daya serap minyak, dan kesukaan rasa, tetapi tidak berpengaruh terhadap kesukaan aroma, warna, dan testur. Sedangkan variasi penambahan tepung tempe berpengaruh terhadap kadar air, abu, lemak, serat, protein, dan daya serap minyak, tetapi tidak berpengaruh terhadap kesukaan aroma, warna, rasa, dan testur. Kesukaan keseluruhan kerupuk umbut kelapa sawit tertinggi (4,96 = agak suka) terdapat pada perbandingan tepung umbut kelapa sawit dan tapioka A1 = 30%:70% dengan kadar air 10,6%, abu 1,55%, lemak 3,37%, serat 6,09%, protein 5,83% daya serap minyak 2,68%. Kesukaan keseluruhan kerupuk umbut kelapa sawit tertinggi (4,86 = agak suka) terdapat juga pada variasi penambahan tepung tempe B1 = 5% dengan kadar air 9,86%, abu 1,17%, lemak 3,06%, serat  8,2%, protein 6,86% daya serap minyak 1,86% belum memenuhi SNI.

Referensi

Afriliana, A. 2018, Teknologi Pengolahan Kopi Terkini. CV Budi Utama Yogyakarta.

Anonima, 2013. Statistik Perkebunan Indonesia. (Kopi) 2008 – 2012. Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian. Jakarta (ID) : Deptan Press.Ramadhani, Riska. "Analisis Ekspor Kopi Indonesia." (2018).

Budiman, H. 2012. Prospek Tinggi Bertanam Kopi Pedoman Meningkatkan Kualitas Perkebunan Kopi. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Estiasih, Teti dan Kgs Ahmadi, 2009. Teknologi Pengolahan Pangan. Bumi Aksara. Malang.

Endah Winarni, R.D (2013). Pengaruh Jenis pupuk organik Terhadap pertumbuhan Tanaman kopi.

Febriliyani, Y. R. 2016. Pengaruh Teknik Penyeduhan dan Ukuran Partikel Kopi Bubuk Terhadap Atribut Sensori Seduhan Kopi Robusta Dampit Menggunakan Metode Rate-All-That-Apply (RATA). Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.

Kunarto, Bambang. 2008. Kopi; Teknologi Pengolahan dan dekafeinasi. Semarang. USM Press.

Mulato, S., S.Widyotomo dan E. Suharyanto. 2006. Teknik proses dan pengolahan produk primer dan sekunder kopi. Jember : pusat penelitian kopi dan kakao.

Najiyati, S. dan Daniarti.2007. Kopi : Budidaya Dan Penanganan Lepas Panen. Penebar Swadaya. Jakarta.

Najiyati, Sri dan Danarti. 2001. Kopi, Budidaya, dan Penanganan Lepas Panen. Jakarta: Penebar Swadaya.

Pengabean, E. 2012. The Secret Barista. PT Wahyumedia. Jakarta.

Poltronieri, P., Franca, R. 2016. Challenges in Specialty Coffe Processing and Quality Assurance. Challenges 2016,7,19; doi:10.3390/challe7020019. Rahardja.

Rahayoe, S.,Lumbantu, J,. dan W.K.J. Nugroho. 2009. Pengaruh Suhu Dan Lama Waktu Penyangraian Terhadap Sifat Fisik-Mekanis Biji Kopi Robusta. Jurnal Penelitian. Yogyakarta: UGM.

Roche, D dan Robert, 2007. A Family Album Getting to The Roots of Coffee’s Plants Heritage. (www.roastmagazine.com).

Sulistyowati; B. Sumartono & C. Ismiyadi (1996). Pengaruh ukuran biji dan lama penyangraian terhadap beberapa sifat fisiko-kimia dan organoleptic kopi Robusta. Pelita Perkebunan, 12, 48-60.

Yusdiali . pengaruh suhu dan lama penyangraian terhadapattingkat kadar air dan keasaman kopi robusta (coffea robusta. Universitas hasanuddin, 2008.

Yusianto, Sri Mulato dan Martadinata. 2003. Cita rasa kopi biji dan bubuk dipasaran pada beberapa kabupaten di wilayah Jawa Timur. Pelita Perkebunan, 19: 39-54.

Unduhan

Diterbitkan

2023-03-20

Cara Mengutip

suranto, irfan siddik arif, Widyasaputra, R., & Hastuti, S. (2023). Pembuatan Kerupuk Berbasis Perbandingan Tepung Umbut Kelapa Sawit dengan Tapioka dan Penambahan Tepung Tempe. AGROFORETECH, 1(1), 420–436. Diambil dari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/361

Terbitan

Bagian

Teknologi Hasil Pertanian

Citation Check

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 > >>