Pengaruh Pupuk Kotoran Hewan dan Dosis Pupuk terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery
Kata Kunci:
: pupuk kotoran hewan, pupuk N, kelapa sawit, pre-nurseryAbstrak
Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kotoran hewan dan dosis pupuk N terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery telah dilakukan di KP2 Instiper, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta pada tanggal 1 Januari s/d 1 Maret 2022. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk kotoran hewan yang terdiri dari: 0 g/polybag, 50 g/polybag, 100 g/polybag, dan 150 g/polybag. Faktor kedua adalah dosis pupuk N yang terdiri dari: 0 g/polybag, 1 g/polybag, 2 g/polybag, dan 3 g/polybag. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam dengan jenjang nyata 5%. Perlakuan yang berpengaruh nyata diuji lanjut dengan DMRT jenjang 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kombinasi yang baik antara pupuk kotoran hewan dengan pupuk N terhadap berat segar akar dan volume akar bibit kelapa sawit di prenursery. Kombinasi terbaik pada pemberian pupuk kotoran hewan dosis 50 g/polibag dan pupuk N (Urea) dosis 2 g/polybag. Pemberian pupuk kotoran hewan dosis 0, 50, dan 100 g/polibag memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan bagian atas bibit, dan dosis 50 g/polibag memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan bagian bawah bibit kelapa sawit di prenursery. Pemberian pupuk N (Urea) dosis 2 g/polybag memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan bibit kelapa swit di prenursery.
Referensi
BPS, (2000). Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta
BPS, (2022). Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2020-2022. Direktorat Jendral Perkebunan. Jakarta.
Ginting, C. dan Y.Th. Maria Astuti (2016). Upaya Peningkatan Produksi Karet. Lintang Pustaka Utama Yogyakarta.
Hartono, J. (2006). Penelitian Umur Panen Optimal Pada Tembakau Cerutu Besuki Tanam Awal. Jurnal Agritek. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian-Teknologi Pertanian-Kehutanan, 14 (3) : 668-672.
Jadid. 2007. Uji Toleransi Aksesi Kapas (Gossypium hirstum L.) terhadap Cekaman Kekeringan dengan Menggunakan Polietelina Glikol (PEG) 6000. Malang. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang.
Marsono. 2005. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.
Musnandar, E. I. 2003. Pupuk Organik. Penebar Swadaya. Jakarta.
Munawar, A. (2018). Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. PT Penerbit IPB Pres.Kampus IPB Taman Kencana Bogor.
Rosmarkam, A., dan N.W.Yuwono. (2002). Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius: Yogyakarta.
Sunarko. 2014. Budidaya Kelapa Sawit di Berbagai Jenis Lahan. Mengenal Kelapa Sawit. Jakarta Selatan.
Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius
Sutedjo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT Rineka Cipta. Jakarta
Walida, H, F.Harahap, S, Dalimunthe, R.Hasibuan,A.P.Nasution, dan Sidabuke. (2020). Pengaruh Pemberian Pupuk Urea dan Pupuk Kandang Kambing terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah dan Hasil Tanaman Sawi Hijau. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 2 : 283-289
Widowati, L. R., S.Widati|, U.Jaenudin & W.Hartatik (2005). Pengaruh Kompos Pupuk Organik yang Diperkaya dengan Bahan Mineral dan Pupuk Hayati terhadap Sifat-sifat Tanah, Serapan Hara dan Produksi Sayuran Organik. Laporan Proyek Penelitian Program Pengembangan Agribisnis, Balai Penelitian Tanah, TA.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Agrotechnology, Agribusiness, Forestry, and Technology: Jurnal Mahasiswa Instiper (AGROFORETECH)

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.