Induksi Kalus Eksplan Daun Lada (Piper nigrum. L) pada Modifikasi Media MS dengan Penambahan Hormon Sintetik dan Alami
Kata Kunci:
eksplan lada, induksi kalus, modifikasi media MS, air kelapa, tauge, NAA, BAPAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi media ½ MS dan penambahan POC, pupuk daun, air kelapa, ekstrak tauge, hormon NAA dan BAP terhadap pertumbuhan eksplan daun lada. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Institut Pertanian Stiper Yogyakarta pada bulan Februari - Juni 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktor. Faktor pertama adalah modifikasi media yang terdiri dari tiga aras yaitu ½ MS, ½ MS + POC, ½ MS + pupuk daun. Faktor kedua adalah konsentrasi zat pengatur tumbuh yang terdiri dari lima aras yaitu 150 ml air kelapa, 150 ml ekstrak tauge, 1 ppm NAA, 1 ppm BAP, dan NAA + BAP 1:1 ppm. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk excel, sedangkan data kualitatif disajikan dalam bentuk deskripsi dan dilengkapi dengan gambar. Hasil penelitian menunjukan bahwa modifikasi media MS dengan penambahan hormon alami dan sintetik dapat menginduksi kalus pada eksplan lada dengn waktu tercepat 3 minggu setelah tanam (MST) dengan persentase eksplan berkalus 14-43%. Modifikasi media MS dan ½ MS + POC memberikan hasil yang baik terhadap pembentukan kalus, dan penambahan hormon sintetik memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan pemberian hormon alami dalam pembentukan kalus.
Referensi
Husni, A. (2016). Seleksi In-Vitro Tanaman Lada untuk Ketahanan terhadap Penyakit Busuk Pangkal Batang. Balai Besar Penelitian Bogor. Jurnal AgroBiogen, 1(1), 13–19.
Maulana. (2015). Pertumbuhan Biji Anthurium Secara in-vitro Pada Media Alternatif Pupuk Daun dan Lama Pencahayaan yang Berbeda. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Agroekotek, 151(2), 10–17.
Pamungkas, S. T. P., & Nopiyanto, R. (2020). Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Alami Dari Ekstrak Tauge Terhadap Pertumbuhan Pembibitan Budchip Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas Bululawang (BL). Politeknik LPP Yogyakarta. Mediagro, 16(1), 68–80. https://www.cambridge.org/core/product/identifier/CBO9781107415324A009/type/book_part
Prayana, F. A., Djenal, F., & Wardana, R. (2017). Mikropropagasi Tangkai Daun Iles-Iles (Amorphophallus muelleri Blume) Secara In Vitro dengan Penambahan ZPT BAP dan NAA. Politeknik Negri Jember. Journal of Applied Agricultural Sciences, 1(2), 95–104. https://doi.org/10.25047/agriprima.v1i2.45
Puteri, R. F., Ratnasari, E., & Isnawati. (2014). Pengaruh Penambahan Berbagai Konsentrasi NAA ( Napthalene Acetic Acid ) dan BAP ( Benzyl Amino Purine ) terhadap Induksi Kalus Daun Sirsak (Annona muricata) secara In Vitro. Universitas Negri Surabaya. Jurnal LenteraBio, 3(3), 154–159. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0118853
Riski, K., Rahayu, A., & Adimihardja, S. (2016). Pengaruh berbagai konsentrasi IBA dan urin sapi terhadap pertumbuhan setek tanaman lada (Piper nigrum L.). Universitas Djuanda. Jurnal Agronida, Vol 2, No.(9), 53–61. https://ojs.unida.ac.id/JAG/article/view/938
Sakina, S., Anwar, S., Kusmiyati, F., Sciences, A., & Campus, T. (2019). Pertumbuhan Planlet Anggrek Dendrobium (Dendrobium sp.) secara In Vitro pada Konsentrasi BAP dan NAA Berbeda. Diponegoro University. Jurnal Pertanian Tropik, 6(3), 430–437.
Silalahi, M. (2015). Bahan Ajar Kultur jaringan. Universitas Kristen Indonesia. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 12(4), 156–159.
Triyanti, E., Nazirwan, & Erfa, L. (2019). Multiplikasi Tunas Kentang Atlantik pada Berbagai Konsentrasi NAA dan Air Kelapa secara In Vitro. Politeknik Negri Lampung. Jurnal Planta Simbiosa, 1(1), 10–19.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Agrotechnology, Agribusiness, Forestry, and Technology: Jurnal Mahasiswa Instiper (AGROFORETECH)

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.