Pengaruh Macam dan Dosis Pupuk Hayati pada Bibit Kelapa Sawit Pre Nursery
Kata Kunci:
Macam pupuk hayati, dosis pupuk hayati, bibit kelapa sawitAbstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan macam dan dosis pupuk hayati yang paling sesuai untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Penelitian ini dilaksanakan di KP2 Instiper Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari hingga Mei 2022. Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan rancangan percobaan dua faktor yang disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu macam pupuk hayati yang terdiri dari 3 aras (Rhizobium, Mikoriza, dan PGPR), sedangkan faktor kedua adalah dosis pupuk hayati yang terdiri dari 4 aras (0, 5, 10 dan 15 g). Dari kedua faktor tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (Anova) pada jenjang 5%. Apabila terdapat beda nyata, dilanjutkan dengan uji DMRT pada jenjang 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi nyata antara perlakuan macam dengan dosis pupuk hayati terhadap semua parameter pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Perlakuan macam pupuk hayati berpengaruh nyata pada semua parameter kecuali tinggi bibit dan jumlah daun. Perlakuan dosis pupuk hayati berpengaruh nyata pada semua parameter kecuali jumlah daun dan berat kering akar.
Referensi
Basri, A. H. H. (2018). Kajian Peranan Mikoriza Dalam Bidang Pertanian. Agrica Hidayat. C., Dedeh. H,. Arief, Nurbity.A,. Sauman.J. 2013. Inokulasi Fungsi Mikoroza Arnuskula dan mycorrhiza helper bacteria pada Andisol yang Diberi Bahan Organik utuk Meningkatkan Stabilitas Agregat Tanah, Serapan N dan P dan Hasil Taaman Kentang. Indonesian Journal of Applied Science 3(2): 26-41.
Dewi, T. K. (2015). Karakterisasi mikroba perakaran (PGPR) agen penting pendukung pupuk organik hayati. April 2016. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010220
Fauzi, Y., Yustina E. W., Iman S., dan Rudi H. 2003. Kelapa Sawit (Budidaya, Pemanfaatan Hasil dan Limbah, Analisa Usaha, dan Pemasaran) Penebar Swadaya. Jakarta.
Hidayat. C., Dedeh. H,. Arief, Nurbity.A,. Sauman.J. 2013. Inokulasi Fungsi Mikoroza Arnuskula dan mycorrhiza helper bacteria pada Andisol yang Diberi Bahan Organik utuk Meningkatkan Stabilitas Agregat Tanah, Serapan N dan P dan Hasil Taaman Kentang. Indonesian Journal of Applied Science 3(2): 26-41.
Kurniawan, Andri. 2018. Pengaruh Konsentrasi Pgpr (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Pertumbuhan Semai Sengon (Paraserianthes falcataria. L). JAGROS 3 (1): 621 – 2.
Lubis, A. 2008. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Di Indonesia Edisi 2. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.
Saraswati, Rasti. 2012. Teknologi Pupuk Hayati untuk Efisiensi Pemupukan dan Berkelanjutan Sistem ProduksiPertanian. Badan Litbang Pertanian.Bogor.
Setyawati, E. R., & Witjaksono, G. (2021). Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Pre Nursery Terhadap Komposisi Bahan Organik dan Konsentrasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria. Agroinsta : Journal Agrotechnology, 5(2). https://doi.org/10.55180/agi.v5i2.105.
Shintarika, F., & Supijatno, dan. (2015). Optimasi Dosis Pupuk Nitrogen dan Fosfor pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Belum Menghasilkan Umur Satu Tahun Optimizing of Nitrogen and Phosphorus Fertilizer for One-Year-Old Plant of Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.). J. Agron. Indonesia, 43(3), 250–256.
Vessey JK. 2003. Plant growth promoting rhizobacteria as biofertilizers. Plant Soil 255: 571- 586.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 AGROFORETECH

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.