Pengaruh Pemberian Mol dan Pupuk Guano terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Main Nursery
Kata Kunci:
MOL, Pupuk guano, main nurseryAbstrak
Pertumbuhan bibit kelapa sawit dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara yang dapat diberikan melalui pemupukan, baik pupuk organik maupun anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian MOL dan pupuk guano serta hubungannya dengan pertumbuhan bibit kelapa sawit di fase pembibitan utama. Penelitian berikut dilaksanakan di Desa Wedomartani, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta tepatnya di KP2 Kalikuning yang pelaksanaannya mulai Maret 2024 – Juni 2024. Penelitian ini memakai metode percobaan dengan rancangan faktorial yang tersusun atas dua faktor yang dirancang dalam RAL (Rancangan Acak Lengkap). Faktor pertama ialah konsentrasi MOL yang tersusun atas 3 aras yakni 0 g, 50 ml/l air, dan 100 ml/l air, faktor kedua ialah dosis pupuk guano yang tersusun atas 2 aras yakni 1000 g, dan 1500 g. Pada tanaman ini terdapat 3x2 = 6 kombinasi dan dilakukan sebanyak 4 ulangan, sehingga terdapat 6x4= 24 sampel percobaan. Data hasil riset dianalisis memakai sidik ragam Analysis Of Variance dalam taraf 5%, jika terdapat beda nyata diantara perlakuan maka dijalankan pengujian lanjut memakai DMRT (Duncans Multiple Range Test) dalam taraf 5%. Hasil riset menyatakan perlakuan pemberian dosis pupuk guano 1500 gram berpengaruh nyata pada parameter pertambahan tinggi tanaman bibit kelapa sawit di main-nursery. Kombinasi pemberian dosis pupuk guano dan konsentrasi MOL tidak memberikan interaksi nyata pada pertumbuhan bibit kelapa sawit di main-nursery.
Referensi
Afrizon. (2017). Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Dengan Pemberian Pupuk Organik dan Anorganik, 3(2), 95–105. Jurnal Agritepa, Vol. III, No.2, Januari – Juni 2017
Allorerung, D., Syakir, M., Poeloengan, Z., & Rumini, W. (2010). Budidaya Kelapa Sawit. Aska Media. Bogor
Batara, L. N., Anas, I., Santosa, D. A., & Lestari, Y. (2016). Aplikasi Mikroorganisme Lokal (MOL) Diperkaya Mikrob Berguna pada Budidaya Padi System of Rice Intensification (SRI) Organik. Jurnal Tanah dan Iklim, 40(1), 71–78.
Hadi, R. A. (2019). Pemanfaatan Mol (Mikroorganisme Lokal) Dari Materi Yang Tersedia Di Sekitar Lingkungan. Agroscience (Agsci), 9(1), 93-95. https://doi.org/10.35194/agsci.v9i1.637
Hayanti, E. D. N., Yuliani, & Fitrihidayati, H. (2014). Penggunaan Kompos Kotoran Kelelawar (Guano) untuk Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea). LenteraBio, 3(1), 7–11. http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio
Julita, S., Gultom, H., & Mardaleni, M. (2017). Pengaruh Pemberian Mikro Organisme Lokal (Mol) Nasi Dan Hormon Tanaman Unggul Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai (Capsicum annum L.). Dinamika Pertanian, 28(3), 167–174. https://doi.org/10.25299/dp.v28i3.866
Kalasari, R., Syafrullah, Astuti, D. T., & Herawati, N. (2020). Pengaruh Pemberian Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard). Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian, 15(1), 30–36.
Kasmawati, Syarif, Z., & Syarif, A. (2022). Aplikasi Kompos Kotoran Kelelawar ( Guano ) dan NPK Mg Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq .) AGROHITA 7(2), 416–423.
Lahirsin, M., Minwal, & Gusmiatun. (2017). Pemberian Pupuk Nitrogen Dan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Stadia Pre Nursery. Jurnal Klorofil 2012, 73–77.
Lingga. 1991 Nutrisi Organik Dari Hasil Fermentasi. Pupuk Buatan Mengandung Nutrisi Tinggi. Yogyakarta.
Misra, P. K., Gautam, N. K., & Elangovan, V. (2019). Bat guano: kaya akan unsur makro dan mikro yang penting untuk pertumbuhan tanaman, Jurnal Agrotela, 21(1), 82-86
PPKS. (2020). Petunjuk Teknis Pembibitan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.
Qibtyah, M. (2015). Pengaruh Penggunaan Konsentrasi Pupuk Daun Gandasil D dan Dosis Pupuk Guano Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.). Saintis, 7(2), 109–122.
Royaeni, Pujiono, & Pudjowati, D. T. (2014). Pengaruh Penggunaan Bioaktivator Mol Nasi dan Mol Tapai Terhadap Lama Waktu Pengomposan Sampah Organik pada Tingkat Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan, 13(1), 1–102.
Saputra, Bayu. Ginting, Candra. Setyawati, E. R. (2017). Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di Pre Nursery Pada Media Campuran Limbah Cair Biogas Dan Berbagai Dosis Pupuk K. Jurnal Agromast 86(1), 1–8.
Silitonga, Y. R., Heryanto, R., Taufik, N., Indrayana, K., Nas, M., & Kusrini, N. (2020). Budidaya Kelapa Sawit dan Varietas Kelapa Sawit. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Barat.
Simanungkalit, RDM, Suriadikarta, DA, Saraswati, R., Setyorini, D., & Hartatik, W. (2019). Pupuk 2: Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. In Litbang Pertanian.
Sukasih Sri Nining. (2018). Pengaruh Pupuk Kompos Kotoran Kelelawar Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Pada Tanah PMK. Piper, 14(27), 38-40.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.