Efektifitas dan Efisiensi Pengendalian Secara Manual (Si Jari Tiga) dan Kimia (Metil Metsulfuron) terhadap Gulma Asplenium sp. di Kebun Kelapa Sawit
Kata Kunci:
Gulma, Asplenium sp, metil metsulfuron, efektivitasAbstrak
Gulma merupakan tanaman yang kehadirannya dapat mengganggu tanaman budidaya. Gulma sebagai tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak dikehendaki oleh manusia karena merugikan secara langsung maupun secara tidak langsung. Adapun pengendalian gulma antara lain pengendalian gulma secara preventif, kultur teknis, manual dan mekanis, kimiawi dan hayati, dan pengendalian secara terpadu. Namun dari beberapa cara pengendalian gulma tersebut yang umum di lakukan di perkebunan kelapa sawit pada penelitian ini dilakukan dengan metode khemis dan manual untuk membandingkan efektifitas ke dua metode tersebut. Pengendalian gulma Asplenium sp. dapat dilakukan dengan metode secara manual dan khemis. Pengendalian secara manual dilakukan menggunakan sijari 3 dan pengendalian khemis menggunakan Metil metsulfuron. Efektivitas pengendalian dapat diukur melalui tingkat kerusakan gulma dan penggunaan tenaga kerja. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan efektivitas kedua penelitian tersebut. Penelitian dilakukan di PT. SKM Perkebunan Pamukan, Desa Rampa Manunggul, Kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kota Baru, Kalimatan Selatan pada bulan maret sampai april 2023. Penelitian ini di analisis dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan pengendalian secara khemis lebih efektif dalam penggunaan tenaga kerja dibandingkan dengan pengendalian secara manual. Pengendalian secara khemis juga menunjukkan hasil yang lebih efektif terhadap tingkat kerusakan gulma dibandingkan pengendalian secara manual.
Referensi
Anas, A. 2009. Identifikasi Faktor Penyebab dan Upaya Minimalisasi Losses Brondolan pada Perkebunan Kelapa Sawit PT. Manakara Unggul Lestari Propinsi. Laporan Tugas Akhir Politeknik Kelapa Sawit CWE. Bekasi
Barus E. 2007. Pengendalian Gulma di Perkebunan. Yogyakarta: Kanisius.
Ewaldo, E. (2015). Analisis ekspor minyak kelapa sawit di Indonesia. e-Journal Perdagangan Industri dan Moneter, 3(1), 10-15.
Henry. 2010. Pengendalian Gulma secara Kimiawi. IPB. Bogor.
Moenandir, J. 2010. Ilmu Gulma. Universitas Brawijaya Press . Malang. 161 hal
Nasution, J., J, Nasution dan E. H. Kardhinata. 2018. Inventarisasi Tumbuhan Paku di Kampus I Universitas Medan Area. Klorofil. 1(2), 105-110.
Pahan, I. 2012. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Penebar Swadaya: Jakarta.
Pane, R. A., Gunawan, S., & Wirianata, H. (2023). Analisis Dampak Busuk Tandan Buah Kelapa Sawit terhadap Kualitas Crud Plam Oil di PT. PSAM. Agrotechnology, Agribusiness, Forestry, and Technology: Jurnal Mahasiswa Instiper (Agroforetech), 1(2), 946-95
Sensemen, S.A. 2007. Herbicide Handbook (9 thedition). Weed Sciense Society of America. 546 hlm
Simangunsong, Y.P., Zaman, S., dan Guntoro, D. 2018. Manajemen Pengendalian Gulma Kelapa Sawit (Elaeis guineensis): Analisis Faktor-faktor Penentu Dominansi di Kebun Dolok Ilir, Sumatera Utara. Jurnal Agrohorti. 6(2). 198-205
Tomlin, C. D. S. (2004). The Pesticide Manual volume 3.0. British Crop Protection Council. England. 1606p Toth, J., Winkler MA. 2008. Bitou bush aerial spraying in New South Wales.- what we learned? Plant Protection Quarterly 23(1), 43- 44.
Umiyati, U., dan D. Widayat. 2017. Gulma dan Pengendaliannya. Deepublish. Yogyakarta
Vencill, WK. 2002. Herbicide Handbook (Edisi Kedua). Weed Science Society of America. United State of America.
Winarsih, Sri. (2008). Mengenal Gulma. CV Pamularsih: Jakarta
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Agrotechnology, Agribusiness, Forestry, and Technology: Jurnal Mahasiswa Instiper (AGROFORETECH)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.