Pengaruh Suhu dan Waktu Perkecambahan Edamame terhadap Karakteristik Susu Edamame yang Dihasilkan
Kata Kunci:
Suhu perkecambahan, waktu, susu edamameAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh suhu dan waktu perkecambahan biji edamame yang tepat sehingga dihasilkan susu edamame yang memiliki nilai cerna protein dan disukai konsumen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi yang terdiri dari 2 faktor, iyalah petak utama yaitu suhu perkecambahan (A) terdiri dari 2 taraf yaitu (A1 = suhu ruang (250C, A2 = suhu inkubasi (300C). Faktor terbagi yaitu waktu perkecambahan (B) terdiri dari 5 taraf yaitu, B1,0 jam, B2,6 jam, B3,12 jam, B4,18 jam, B5,24 jam. Masing – masing diulang 2 kali, susu edamame yang dihasilkan dianalisis kadar protein, lemak, nilai cerna protein, pH, kesukaan aroma, warna, dan rasa. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan suhu perkecambahan berpengaruh terhadap nilai cerna protein, pH, kesukaan aroma, dan warna susu, tetapi tidak berpengaruh terhadap kadar protein, lemak dan kesukaan rasa susu. Waktu perkecambahan berpengaruh terhadap nilai cerna protein, pH, kesukaan aroma dan warna susu, tetapi tidak berpengaruh terhadap kadar protein, lemak dan kesukaan rasa susu edamame yang dihasilkan. Kesukaan keseluruhan tertinggi susu edamame (4,73 = agak suka) terdapat pada A1B4 dengan nilai cerna tinggi 25,98%bk yang didukung oleh kadar protein 2,49%bk, lemak 1,30%bk, pH 6,20, dan memenuhi SNI 01 -3830- 1995. Syarat mutu susu kedelai, kecuali pH.
Referensi
Agustin, S., Prijono, A., & Rahayu, K. (2023). Uji Efektivitas Beberapa Jenis Insektisida terhadap Pengendalian Hama Ulat Penggulung Daun (Strepsicrates sp.) pada Bibit Eucalyptus hybrid. Agroforetech, 1(1), 810–815.
Astri, N., Firdara, E. K., & Yulianti, R. (2022). Monitoring Kesehatan pada Tanaman Eucalyptus (Eucalyptus urograndis) di PT. Industrial Forest Plantation (IFP) Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah. Jurnal Hutan Tropika, 17(2), 132–141.
Elbert, A. (2021). Klaisifikasi MoA (Mode of Action) Insektisida. In Insecticide Resistance Action Commitee: Vol. 9.4.0. Bumikita.
Hasyim, A., Kamisar, & Nakamura. (2003). Mortalitas Sta dia Pradewasa Hama Penggulung Daun Pisang, Erionota thrax (L.) yang Disebabkan Oleh Parasitoid. Jurnal Hortikultura, 13(1), 1–5.
Lumantotobing, I. R. C., Wijayani, S., & Andayani, S. T. (2023). Uji Efektivitas Beberapa Akarisida untuk Pengendalian Hama Tungau Merah ( Tetranychus Sp .) pada Tanaman Induk Acacia Crassicarpa. Agroforetech, 1(1), 5–6.
Purba, S. (2007). Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) Terhadap Plutella xylostella L. (Lepidoptera : Plutellidae) Di Laboratorium. Universitas Sumatera Utara.
Sarianti, & Subandar, I. (2022). Insidensi Dan Severitas Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Bawang Merah Di Kampong Tanah Bara Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil. Jurnal Pertanian Agros, 24(1), 202–210.
Sufardi. (2020). Pertumbuhan Tanaman. Universitas Syiah Kuala. Aceh. Jaringan, Stek Pucuk, dan Biji. Zira’ah Majalah Ilmiah Pertanian, 41, 269–275.
Tando, E. (2019). Upaya Efisiensi Dan Peningkatan Ketersediaan Nitrogen Dalam Tanah Serta Serapan Nitrogen Pada Tanaman Padi Sawah ( Oryza sativa L.). Buana Sains, 18(2), 171. https://doi.org/10.33366/bs.v18i2.1190
Wiguna, G., Sutarya, R., & Muliani, Y. (2015). Respon Beberapa Galur Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) terhadap Penyakit Busuk Daun (Phytophthora infestans (Mont.) de Bary). Mediagro, 11(2), 1–10.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.