Pengendalian Gulma di Bawah Tegakan Eucalyptus pellita di Areal Semi LOWLAND PT. Riau Andalan Pulp and Paper

Penulis

  • Zulkaffi Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Karti Rahayu Kusumaningsih Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Hastanto Bowo Woesono Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan INSTIPER Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

HTI, Gulma, Herbisida Glifosat, Persentase kematian, Waktu kematian gulma

Abstrak

Hutan Tanaman Industri (HTI) adalah lahan yang ditanami dengan tanaman industri (kayu) untuk kebutuhan industri pulp dan kertas. Gulma menjadi masalah dalam pengelolaan HTI karena dapat bersaing dengan tanaman utama dan merugikan. Oleh karena itu, pengendalian gulma perlu dilakukan dengan menggunakan herbisida berbahan dasar kimia. Penelitian ini dilakukan di Estate Ukui, PT. Riau Andalan Pulp and Paper, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau untuk menguji pengaruh herbisida berbahan aktif glifosat merek dagang Elang dengan berbagai konsentrasi larutan terhadap pengendalian gulma.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 1 faktor perlakuan yaitu konsentrasi larutan herbisida (kontrol, 1%, 2%, dan 3%). Total contoh uji yang diamati adalah 20 dengan ukuran plot pengamatan 10 x 10 m. Jenis dan jumlah gulma yang ditemukan di kompartemen F.005 Estate Ukui adalah paku harupat (Neprolepis Sp.), senduduk berbulu (Climedia hirta), gulma kentangan (Borreria latifolia), dan rumput hutan (Echinochloa colonum). Paku harupat memiliki kerapatan tertinggi dengan 3290 individu/Ha, sedangkan rumput hutan memiliki kerapatan terendah dengan 685 individu/Ha. Pada plot penelitian di areal semi lowland, ditemukan empat jenis gulma dengan jumlah dan kerapatan yang berbeda. Paku harupat (Nephrolepis sp.) memiliki 784 gulma dengan kerapatan 3.290 individu per hektar, senduduk berbulu (Climedia hirta) sebanyak 226 gulma dengan kerapatan 1.130 individu per hektar, gulma kentangan (Borreria latifolia) sebanyak 556 gulma dengan kerapatan 2.780 individu per hektar, dan rumput hutan (Echinochloa colonum) sebanyak 137 gulma dengan kerapatan 685 individu per hektar. Setelah aplikasi herbisida, terjadi penurunan rata-rata sebesar 62,41% kerapatan gulma. Penggunaan larutan herbisida konsentrasi 3% memberikan persentase kematian gulma lebih tinggi dari pada konsentrasi 2% dan 1% yaitu sebesar 100%. Konsentrasi larutan herbisida 3% juga menghasilkan waktu kematian gulma yang lebih cepat dibandingkan dengan konsentrasi 1% dan 2% yaitu rata-rata 8 hari setelah aplikasi herbisida.

Referensi

Dahlianah, Inka. 2019. Keanekaragaman Jenis Gulma di Perkebunan Kelapa Sawit. Jurnal Indobiosains. Vol 1. No. 1 Edisi Februari 2019 https:// jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/biosains.

Hanum, C. 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 1. Jakarta: Buku Sekolah Elektronik

Kilkoda, A.K., Nurmala, T. Widayat, D. 2015. Pengaruh keberadaan gulma (Ageratum conyzoides dan Borreria alata) terhadap pertumbuhan dan hasil tiga ukuran varietas kedelai (Glycine max L. Merr) pada percobaan pot bertingkat. Jurnal Kultivasi. 14(2): 1-9.

Kurniawan, Setiadi. 2014. Efektivitas Air Kelapa Fermentasi Sebagai Larutan Penghemat Herbisida Komersil. Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol. 1 No.1 ;November 2014 ISSN 2407-4624.

Oktavia, Evi. 2014. Efikasi Herbisida Glifosat Terhadap Gulma Umum Pada Perkebunan Karet (Hevea brasiliensis [Muell.] Arg) Yang Sudah Menghasilkan. J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 Vol. 2, No. 3: 382 – 387, September 2014.

Prayogo, dkk.2017. Pengaruh Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai. Jurnal Produksi Tanaman Vol. 5 No. 1, Januari 2017: 24 -32 ISSN: 2527-8452.

Priyambada, Handout kuliah alsin. Perhitungan Biaya Operasi Penggunaan Alsin.Sastroutomo, S. 1988. Ekologi Gulma. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Reagan. 2019. Pengertian Herbisida. Dikutip pada : https://kitacerdas.com/deifinis -herbisida/. Diakses pada tanggal 21 juni 2022.

Trinovanta, Ulfa. 2018. Teknik Fermentasi Asam Laktat Pada Air Kelapa Dengan Sistem Bacth dan Continous. Dikutip pada : https://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=50885. Diakses pada tanggal 21 juni 2022.

Yandhika, Budi, Zaman, Sofyan. 2017. Pengendalian Gulma Pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq). Jurnal Bul. Argohorti Vol. 5 No 3 :ISSN 384-391 (2017).

Diterbitkan

2023-06-26

Cara Mengutip

Zulkaffi, Kusumaningsih, K. R., & Woesono, H. B. (2023). Pengendalian Gulma di Bawah Tegakan Eucalyptus pellita di Areal Semi LOWLAND PT. Riau Andalan Pulp and Paper. AGROFORETECH, 1(2), 1251–1259. Diambil dari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/664

Terbitan

Bagian

Kehutanan

Citation Check

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 5 6 > >>