Status Penyakit Karat Puru (Uromycladium Tepperianum (Sacc.) Mcalp) pada Tanaman Sengon (Falcataria Moluccana (Miq.), Barneby & J.W. Grimes) di Hutan Rakyat Kapanewon Kalasan dan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Penulis

  • Febriani Elsa Malo Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Agus Prijono Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Hastanto Bowo Woesono Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

Tanaman Sengon, Penyakit Karat Puru, Intensitas Serangan

Abstrak

Sengon (Falcataria moluccana Miq.), Baneby & J.W. Grimes merupakan salah satu tanaman yang pertumbuhan serta pemeliharaannya mudah sehingga tanam sengon banyak di tanam di wilayah Indonesia karena nilai ekonomis sengon yang cukup tinggi. Penelitian ini dilakuan di tiga lokasi yang berbeda, pada Padukuhan Tundan dan Padukuhan Somodaran, kapanewon Kalasan, dan Padukuhan Ringinsari, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pada penelitian ini mengunakan tanaman Sengon (Falcataria moluccana Miq), Barneby & J.W. Grimes dengan jarak tanaman 3x3 meter, serta luas lahan masing-masing pada Padukuhan Tundan seluas 2.280 m2, Padukuahan Somodaran seluas 2.532 m2, Padukuhan Ringinsari seluas 5.186 m2. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui intensitas serangan penyakit karat puru, persentase kerusakan yang di sebabkan oleh penyakit karat puru dan tingkat kerusakan akibat serangan karat puru. Pada penelitian ini parameter pengamatan yang digunakan yaitu intensitas dan persentase serangan karat puru, tingkat kerusakan yang disebabakan oleh serangan karat puru pada tanaman sengon. Pemilihan lokasi atau sampling mengunakan metode purposive yaitu menentukan lokasi yang diketahui keberadaan karat puru, selanjutnya untuk metode penelitian ini dilakukan menggunakan metode sensus 100%. Persentase serangan karat puru pada padukuhan Tundan sebesar 85%, Padukuhan Somodaran sebesar 83% dan pada Padukuhan Ringinsari 80%, meski demikan angka presentase serangan yang tinggi namun angka tersebut merupukan gejala serangan karat puru yang tinggi. Sedangkan intensitas serangan pada tegakan Sengon pada Padukuhan Tundan 43,60%, Padukan Somodaran 43,55%, Padukuhan Ringinsari 39,52% yang berarti status serangannya ringan (25%-50%).

Persentase serangan karat puru pada padukuhan Tundan sebesar 85%, Padukuhan Somodaran sebesar 83% dan pada Padukuhan Ringinsari 80%, meski demikan angka presentase serangan yang tinggi namun angka tersebut merupukan gejala serangan karat puru yang tinggi. Sedangkan intensitas serangan pada tegakan Sengon pada Padukuhan Tundan 43,60%, Padukan Somodaran 43,55%, Padukuhan Ringinsari 39,52% yang berarti status serangannya ringan (25%-50%)

Referensi

A. Aji Prakoso, S. T. (n.d.). Hutan Rakyat – Pengertian, Status, Tujuan, Manfaat & Pengelolaan. RimbaKita.Com. Retrieved July 20, 2024, from https://rimbakita.com/hutan-rakyat/

anggraeni, I., Dendang, B., & Lelana, N. E. (2010). Pengendalian Penyakit Karat Tumor (Uromycladium tepperianum (Sacc.) Mc. Alpin) Pada Sengon (Falcataria mollucana (Miq.) Barneby & J.W. Grimes) Di Panjalu Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 7(5), 273–278. https://doi.org/10.20886/jpht.2010.7.5.273-278

Anggraeni Illa. (2009). Penyakit Karat Tumor Pada Sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) Di Perkebunan Glenmore Banyuwangi, Jawa Timur. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, L, 311–321.

Krisnawati. (2011). Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen: Ekologi, silvikultur dan produktivitas. Paraserianthes Falcataria (L.) Nielsen: Ekologi, Silvikultur Dan Produktivitas. https://doi.org/10.17528/cifor/003482

Rahayu, S. (2014). Penyakit Karat Tumor pada tanaman sengon (Falcataria moluccana). .

Ramadhan, M., Naemah, D., & Yamani, A. (2020). Analisis Intensitas Kerusakan Mahoni (Swietenia mahagoni) Akibat Serangan Hama Dan Penyakit Tumbuhan. Jurnal Sylva Scienteae, 3(4), 667. https://doi.org/10.20527/jss.v3i4.2350

Septiadi, A., Munif, A., Lina, K., Gustiah, W., Yuli, L., Mu’iz, A., & Buchori, A. (2019). Eksplorasi Agen Pengendali Hayati Karat Puru Sengon (Uromycladium tepperianum) di Kabupaten Pekalongan. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat, 1(1), 79–86.

Setiadi, D., Baskorowati, L., & Susanto, M. (2014). Pertumbuhan Sengon Solomon Dan Responnya Terhadap Penyakit Karat Tumor Di Bondowoso, Jawa Timur. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 8(2), 121–136. https://doi.org/10.20886/jpth.2014.8.2.121-136

Sumardi, Widyatusti, S., & Harjono. (2005). Patologi Hutan.

Warisno. (2019). Investasi Sengon: Langkah Praktis Membudidayakan Pohon Uang. In Gramedia Pustaka Utama.

Wati, C., Arsi, Karenina, T., Riyanto, Nurcahya, Y. N. I., Melani, D., Astuti, D., Septiarini, D., Purba, S. R. F., Ramdan, E. P., & Nurul, D. (2021). Hama dan Penyakit Tanaman.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-19

Cara Mengutip

Malo, F. E., Prijono, A., & Woesono, H. B. (2024). Status Penyakit Karat Puru (Uromycladium Tepperianum (Sacc.) Mcalp) pada Tanaman Sengon (Falcataria Moluccana (Miq.), Barneby & J.W. Grimes) di Hutan Rakyat Kapanewon Kalasan dan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. AGROFORETECH, 2(2), 906–916. Diambil dari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1356

Terbitan

Bagian

Kehutanan

Citation Check

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 5 > >>