Pengaruh Volume Penyiraman dan Dosis Biochar terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pembibitan Pre Nursery

Penulis

  • Muhammad Nur Syarif Hidayatullah Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Neny Andayani Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Betti Yuniasih Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

biochar, volume penyiraman, regosol, pembibitan, kelapa sawit

Abstrak

Biochar cangkang kelapa sawit dapat digunkan untuk memperbaiki kualitas tanah pada kondisi lahan yang kurang subur baik itu sifat kimia, fisik dan biologi pada tanah. Saat kegiatan penelitian menggunakan tanah regosol sebagai media tanam yang didominasi fraksi pasiran sehingga menyebabkan kemampuan mengikat air serta ketersediana hara rendah. Penelitian ini dilakukan untuk melihat reaksi pada bibit kelapa sawit di pembibitan pre nursery terhadap aplikasi beberapa dosis biochar dan volume penyiraman yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode percobaan faktorial yang disusun dalam RAL (Rancangan Acak Lengkap). Faktor yang pertama adalah dosis biochar terdiri dari empat aras yaitu tanpa perlakuan, 125 gram, 150 gram, dan 175 gram. Faktor yang kedua adalah volume penyiraman dengan tiga aras yaitu volume penyiraman 100 ml,150 ml, dan 200 ml. kemudian untuk parameter yang diuji yakni tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, diameter batang, panjang akar, barat basah tanaman berat kering tanaman, volume akar, dan luas daun. Terjadi interaksi antara dosis biochar dan volume penyiraman. Dosis biochar 125 gram dan volume penyiraman 150 ml menunjukkan pertumbuhan bibit yang lebih baik.

Referensi

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2019. Buku statistik kelapa sawit (palm oil) 2017-2019. Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Jakarta.

Harjadi, S.S. 1991. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta.

Kardin. 2013. Respon Tiga Varietas Sawi (Brassica juncea L.) terhadap Cekaman Air. Jurnal Produksi Tanaman, 1 (2) : 90 – 98.

Lakitan, B. 2004.Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada Pers.

Dwiyana, S. R., Sampoerno, & Ardian. (2015). Waktu Dan Volume Pemberian Air Pada Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Gueneensis Jacq) Di Main Nursery. 4(12), 10–14. https://doi.org/10.3969/j.issn.1008-0813.2015.03.002

Putri, V. I., Mukhlis, & Hidayat, B. (2017). Pemberian beberapa jenis biochar untuk memperbaiki sifat kimia tanah ultiso dan pertumbuhan tanaman jagung. Jurnal Agroekoteknologi FP USU , 5(4), 824–828.

Sukmawati. (2020). Bahan organik menjanjikan dari biochar tongkol tagung, cangkang dan tandan kosong kelapa sawit berdasarkan sifat kimia. J. Agroplantae, 9(2), 82–94.

Tarigan, A. D., & Nelvia, N. (2020). PENGARUH PEMBERIAN BIOCHAR TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays sacharrata L.) DI TANAH ULTISOL. Jurnal Agroekoteknologi, 12(1), 23.

Widiastuti, M. M. D. (2016). Analisis Manfaat Biaya Biochar Di Lahan Pertanian Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani Di Kabupaten Merauke. Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 13(2), 135–143.

Unduhan

Diterbitkan

2023-06-24

Cara Mengutip

Hidayatullah, M. N. S., Andayani, N., & Yuniasih, B. (2023). Pengaruh Volume Penyiraman dan Dosis Biochar terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pembibitan Pre Nursery. AGROFORETECH, 1(2), 860–865. Diambil dari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/656

Terbitan

Bagian

Agroteknologi

Citation Check

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 > >>