Pertumbuhan Semai Eucalyptus Pellita pada Berbagai Perlakuan Pemupukan

Penulis

  • Kenny Jonathan Effendi Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Surodjo Taat Andayani Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Suprih Wijayani Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan INSTIPER Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

Eucalyptus pellita, Pupuk, Kesehatan semai, Kelurusan batang, Posisi semai, Kekompakan akar, Pertambahan tinggi, Pertambahan Diameter

Abstrak

Eucalyptus pellita merupakan salah satu spesies yang tumbuh cepat yang biasanya dikelola dengan rotasi pendek untuk mempertahankan produksi kayu, arang, dan kayu bakar. Pada proses pertumbuhannya Eucalyptus pellita membutuhkan unsur hara untuk menunjang pertumbuhan yang seimbang. Pupuk menjadi salah satu unsur hara yang dapat menunjang pertumbuhan Eucalyptus pellita.

Pertumbuhan tanaman dapat optimal apabila unsur hara yang tercukupi. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan variabel pupuk Agrimore P dan pupuk MKP (Mono Kalium Phospate) sebagai perlakuan. Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian dengan cara mengamati dan mengukur seluruh individu percobaan. Parameter respon perlakuan yang diamati meliputi : pertambahan tinggi dan pertambahan diameter semai, kesehatan semai, kelurusan batang semai, posisi semai,dan kekompakan akar semai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk Agrimore P dan MKP memberikan pengaruh terhadap kesehatan semai, pertambahan tinggi dan diameter. Tetapi pupuk Agrimore P dan pupuk MKP tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kelurusan batang, posisi semai, dan kekompakkan akar.

Referensi

Adman, B. (2011). Effect of Package Material and Storage Time of Cutting Material to Rooting Percentage of Shorea johorensis dan S . smithiana cuttings. 97–109.

Development, R. team L. and. (2020). Module Asisstant Trainee Nursery.

Fauziah, F., Wulansari, R., & Penelitian, P. (2018). Pengaruh Pemberian Pupuk Mikro Zn dan Cu serta Pupuk Tanah terhadap Perkembangan Empoasca sp . pada Areal Tanaman Teh. 29(1), 26–34.

Gofar, N. (2015). Teknologi pupuk dan pemupukan (H. Baihaqi (ed.)).

Jumin, H. B. (2002). Dasar-dasar agronomi. Rajawali Press : Jakarta.

Lingga, P., & Marsono. (2008). Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Sawadaya, 2(1).

Prihastanti, E., Biologi, L., Tumbuhan, F., Biologi, J., Matematika, F., Alam, P., Diponegoro, U., Soedharto, J. P., & Diponegoro, K. U. (2010). Perkecambahan Biji dan Pertumbuhan Semai Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.). Anatomi Fisiologi, XVIII(1), 49–56.

Pusparini, P. G., Yunus, A., & Harjoko, D. (2018). Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Hibrida. Agrosains: Jurnal Penelitian Agronomi, 20(2), 28. 58

W Prawiranata, S Harran, P. T. (1981). Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Departemen Botani. Fakultas Pertanian IPb, Bogor. 339 h.

Zahrah, S. (2013). Perbandingan campuran media tumbuh dan berbagai konsentrasi atonik untuk pertanaman bibit (Eucalyptus pellita ) Comparizon of Mixed Grow Medya and Various Atonic Concentrations for Seed Planting. XXVIII, 225–236

Unduhan

Diterbitkan

2023-05-29

Cara Mengutip

Effendi, K. J., Andayani, S. T., & Wijayani, S. (2023). Pertumbuhan Semai Eucalyptus Pellita pada Berbagai Perlakuan Pemupukan . AGROFORETECH, 1(1), 780–783. Diambil dari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/552

Terbitan

Bagian

Kehutanan

Citation Check

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 > >>