Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Guano dan Volume Air terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit di Pre Nursery
Kata Kunci:
Pupuk organik guano, Volume air, Bibit kelapa sawitAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pemberian pupuk organik guano dan volume air terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Penelitian dilaksanakan di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Ketinggian tempat penelitian kurang lebih 118 mdpl. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus sampai bulan Oktober 2022. Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan rancangan factorial yang terdiri dari dua faktor yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Faktor pertama adalah pupuk organik guano yang terdiri dari 4 aras yaitu kontrol, 100 g/polybag, 200 g/polybag dn 300 g/polybag. Faktor kedua adalah volume air yang terdiri 3 aras yaitu 100 ml, 200 ml dan 300 ml. Data dianalisis menggunakan sidik ragam (Anova) pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi nyata antara pemberian pupuk guano dan volume air terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Pemberian pupuk organik guano memberikan pengaruh nyata pada parameter luas daun dengan dosis terbaik 300 gram yaitu 202,97 cm2 dan pada parameter panjang akar dengan dosis terbaik 0 gram yaitu 22,51 cm
Referensi
Aditya, Wicaksono. 2012. “Latar Belakang Tanaman Kelapa Sawit”. http://wicaksonosmkn1leja.blogspot.com/2012/01/morfologi-kelapa-sawit.html. Diakses tanggal 14 Januari 2020 pada pukul 05.30 WIB.
Akiyat, W. Darmosakoro, Sugiyono & E. Sigit. 2005. “Pembibitan Kelapa Sawit”. PPKS. Medan.
Arifin.2002.Cekaman Air Dan Kehidupan Tanaman. Fakultas pertanian Brawijaya. Malang.
Badan penelitian dan pengembangan Pertanian. 2011. Ragam Inovasi Pendukung Pertanian Daerah.Agro Inovasi. www.litbang.deptan.go.id
BPS. 2018. “Luas Tanaman Perkebunan Menurut Provinsi dan Jenis Tanaman Indonesia (14.030.000,60 (Ha) Pada tahun 2011 sampai 2017”. https://www.bps.go.id/dynamictable/2015/09/04/838/luas-tanaman-perkebunan-menurut-propinsi-dan-jenis-tanaman-indonesia-000-ha-2011-2017-.html. Diakses tanggal 14 Januari 2020 pada pukul 08.46 WIB.
Damanik, ES., Irsal, Hasanah, Y. 2017. Pemanfaatan mikofer pada kelapa sawit dengan interval penyiraman di pembibitan. Jurnal Online Agroekoteknologi, 3(1): 44–51
Fitriatin, B. M., A. Yuniarti., O. Mulyani., F. S. Fauziah., M. D. Tiara. 2009. Pengaruh jamura pelarut fosfat dan pupuk P terhadap P tersedia, aktivitas fosfatase, P tanaman dan hasil padi gogo pada ultisol. J. Agrikultura 20:210-215.
Gapki. 2018. “Memperkirakan Produksi CPO Tahun 2018 Tetap Naik”. https://gapki.id/news/4127/gapki-memperkirakan-produksi-cpo-tahun-2018-tetap-naik-10. Diakses tanggal 8 Januari 2019 pada pukul 12.00 WIB.
Gardner.F. P, R.B. Pearce dan R. I, Metchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI.
Harjadi. 1986. Pengantar Agronomi. Departemen Agronomi Fakultas Pertanian IPB. Bogor. 191 hal.
Nyakpa. M. Y. Lubis. A. M,.Pulung.M. A. Amrah. G. Munawar. A. Hong. G.B. Hakim.N.1988. Kesuburan Tanah Lampung. Lampung :penerbit Universitas Lampung. 258 hlm.
Sugito, Y. 1999. “Ekologi Tanaman”. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.
Tampubolon, Arif Rahman Hakim, Ali Ihsanul Huda & Fauziyah Harahap. 2017. Pengaruh Interval Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayam (Amaranthus Spinosus). Universitas Negeri Medan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 AGROFORETECH
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.