Pengaruh Pupuk Organik Cair Pabrik Kelapa Sawit dan Air Kelapa Muda terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery
Kata Kunci:
LCPKS, air kelapa, bibit kelapa sawitAbstrak
Penelitian ini berguna agar dapat menilai dampak penggunaan pupuk organik berbentuk cair dari pabrik kelapa sawit dan air kelapa muda terhadap perkembangan bibit kelapa sawit di pre nursery. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 15 Desember 2022 hingga 15 Maret 2023 di KP 2 Instiper yang berlokasi di Wedomartani, Kec Ngemplak, Kab Sleman, Prov DIY. Metode yang di gunakan Rancangan faktorial Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama menggunakan konsentrasi LCPKS dengan 4 taraf berbeda 0 mililiter/liter, 300 mililiter/liter, 400 mililiter/liter, dan 500 mililiter/liter. Kemudian faktor konsentrasi air kelapa, dengan 4 taraf 0 mililiter/liter, 300 mililiter/liter, 400 mililiter/liter, dan 500 mililiter/liter. Dengan kombinasi ini, mendapatkan 16 ulangan yang diulang 4 kali, sehingga digunakan 64 bibit percobaan. Analisis data menggunakan metode analisis varians, jika ada perbedaan signifikan kemudian dilakukan uji DMRT atau (Duncan multiple range test), dengan taraf uji nyata sebesar 5%. Hasil analisis tidak terdapat interaksi nyata antara LCPKS dan air kelapa. Penggunaan LCPKS dengan konsentrasi 300 mililiter/liter mendapatkan hasil terbaik pada jumlah daun dibandingkan dengan LCPKS konsentrasi 400 mililiter/liter dan 500 mililiter/liter. Sementara aplikasi air kelapa konsentrasi 0 mililiter/liter, 300 mililiter/liter, 400 mililiter/liter, dan 500 mililiter/liter berdampak serupa pada perkembangan bibit kelapa sawit.
Referensi
Abidin, Z. 2014. Dasar- dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Bandung: Angkasa.
Baker, A.V., D.J. Pilbean. 2006. Hunger Sign in Crops. In Handbook of Plants Nutrition 117. CRC Pr, Frorida, USA.
Bolero E, Perig D, Masciarelli O, Penna C, Cassan F, Luna V. 2007. Phytohormone production by three strains of Brandyrhizobium japanicum and possible physiological and technological implications. Appl Microbiol Biotechnol 74:874-880.
Dwijosapoetra. 2012. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.
Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Penerbit akademika Presindo. Jakarta.
Lakitan, B. 2000. Fisiologi Tumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Raja Wali Press. Jakarta.
Loebis, B dan Tobing P.L. 1989. Pengendalian Air Limbah Pabrik Kelapa Sawit dengan Tenki Anaerob. Buletin Perkebunan BPP Medan Volume 18:43-47 hal.
Mangoensoekarjo, S. 2003. Manajemen Agribisnis Kelapa Sawit. Yogyakarta: UGM Press.
Nugroho. P. 2018. Panduan Membuat Pupuk Compos Cair. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
Suwandi, Chan E. 1982. Pemupukan pada Tanaamn Kelapa Sawit yang Telah Mneghasilkan dalam Budidaya Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Marihat Pematang Siantar. Medan. Hal 19-21.
Tuteja, N., S. Mahajan. 2007. Further Characterization of Calcineurin B-like Protein and its Interacting Partner CBL-Interacting Protein Kinase from Pisum Sativum. Plant Signal Behav. 2:358-361.
Kristina, N. N., dan Syahid, S. F. 2012. Pengaruh Air Kelapa Terhadap Muliplikasi Tunas In Vitro, Produksi Rimpang, dan Kandungan Xanthorizol Temulawak di Lapangan. Jurnal Littri, 18 (3): 125-134.Yogyakarta.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Agrotechnology, Agribusiness, Forestry, and Technology: Jurnal Mahasiswa Instiper (AGROFORETECH)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.