Pembuatan Sabun Padat dengan Penambahan Ekstrak Daun Salam sebagai Antioksidan

Penulis

  • Putra Perdana Dalimunthe Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Instiper Yogyakarta, Indonesia
  • Sunardi Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Instiper Yogyakarta, Indonesia
  • Herawati Oktavianty Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Instiper Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

Antioksidan, daun salam, Sabun Padat

Abstrak

Daun salam memiliki potensi sebagai antioksidan hal ini dapat digunakan sebagai penambahan pada pembuatan sabun padat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ektrak daun salam terhadap sifat fisik dan kimia pada sabun padat yang dihasilkan. Selain itu, penletian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi terbaik dengan penambahan ektrak daun salam pada sabun padat yang memiliki kemampuan antioksidan paling terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 1 faktor yaitu penambahan ekstrak daun salam A = 2 ml, B = 4 ml, C = 6 ml, D = 8 ml, E = 10 ml. Hasil terbaik yang didapatkan terdapat padat sampel E (10 ml ekstrak daun salam) yang dimana memiliki kadar antioksidan sebesar 26,247 % , kadar asam lemak bebas 1,202 %, kadar pH 10,110, kadar alkali bebas 0,131 %, kadar lemak taktersabunkan 0,515 % dan tinggi busa 21,153 mm.

Referensi

Amang, B., Pantjar, S., dan Anas, R. 1996 Ekonomi Minyak Goreng di Indonesia. Jakarta: IPB Press.

Ariviani, S. (2010). Anti radical capacity of anthosianin extract from fresh salam(Syzygium polyanthum [Wight.] Walp) fruits with varied solvent Proportion. Caraka Tani, 25(1), 43-49.

Badan Standardisasi Nasional Indonesia. 1994. Sabun Mandi. SNI 06-3532-1994. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional. Halaman 1-2

Hambali, E., A. Suryani, dan M. Rivai. 2005. Membuat Sabun Transparan Untuk Gift Dan Kecantikan. Penebar Plus. Jakarta.

Hernani, Bunasor, Tatik K dan Fitriati. 2010, Formula SabunTransparan Antijamur dengan Bahan Aktif Ekstrak Lengkuas (Alpinia galanganL. Swartz), Bogor, Fakultas Teknologi Institut Pertanian

Isnindar, Wahyuono, S., & Setyowati, E. P. (2011). Isolasi dan identifikasi senyawa antioksidan daun kesemek (diospyros kaki Thunb.) dengan metode DPPH (2,2-Difenil-1 Pikrilhidrazil). Majalah Obat Tradisional, 16(3), 157-164

Kusuma dkk, 2011. Biological activity and Phytochemical analisis of three Indonesian murraya konigii, syzygium polyanthum, and zingiber purpura.

Ministry of Health Malaysia. Antiseptics for Skin Preparations Prior to Procedures. Kuala Lumpur, Malaysia: Health Technology Assessment Section (MaHTAS); 2010.

Nova GD. 2012. Formulasi Ekstrak Metanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) pada Uji Iritasi Primer. [Skripsi]. Yogyakarta : Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Riansari, A. (2008). Pengaruh pemberian ekstrak daun salam (Eugenia polyantha) terhadap kadar kolesterol totalserum tikus jantan galur wistar hiperlipidemia

Rudiana, T., & Indriatmoko, D. D. (2021). AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) DAN DAUN KELOR (Moringa oleifera). Majalah Farmasi dan Farmakologi, 25(1), 20-22

Salanti, J. F., Momuat, L. I., & Koleangan, H. S. (2022). Quality Testing and Antioxidant Activity of Soap Contains Algae Extract Eucheuma spinosum. JURNAL ILMIAH SAINS, 172-179

Sembiring, S., Winarti, C., & Baringbing, B. (2008). Identifikasi komponen kimia minyak daun salam (Eugenia polyantha) dari Sukabumi dan Bogor.

Standardisasi Nasional Indonesia. (1994). Sabun Mandi. SNI 06-3532-1994. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional. Halaman 1-2.

Sukeksi, L., Sianturi, M., & Setiawan, L. (2018). Pembuatan sabun transparan berbasis minyak kelapa dengan penambahan ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia) sebagai bahan antioksidan. Jurnal Teknik Kimia USU, 7(2), 33-39.

Utomo, A. B., Suprijono, A., & Risdianto, A. (2008). Uji aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak sarang semut (Myrmecodia pendans) dan ekstrak teh hitam (Camellia sinensis O.K.var.assamica (mast.)) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil).

Widyasanti, A., Farddani, C. L., Rohdiana, D. 2016. Making Of Transparent Solid Soap Using Palm Oil Based With Addition White Tea Extracts (Camellia sinensis). Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 5 (3), 125–136

Widyasanti, A., Qurratu’ain, Y., Nurjanah, S. 2017. Pembuatan Sabun Mandi Cair Berbasis Minyak Kelapa Murni (VCO) dengan Penambahan Minyak Biji Kelor (Moringa oleifera Lam). Chim. Nat. Acta, 5 (2), 77–84.

Wijana, S., Sumarjo & Harnawi, T. 2009. Studi pembuatan sabun mandi cair dari daur ulang minyak goreng bekas (Kajian pengaruh lama pengadukan dan rasio air:sabun terhadap kualitas). Jurnal Teknologi Pertanian. 10(1): 54- 61.

Zari, A. D. P., Wahyuningtyas, L. E., Nurhadianty, V., & Cahyani, C. (2022). Fortifikasi Sabun Cair oleh Ekstrak Daun Salam. Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan, 6(1), 34-41.

Juniarti, Osmeli, D., & Yuhernita. (2009). Kandungan senyawa kimia, uji toksisitas (Brine shrimp lethality test) dan antioksidan (1,1-diphenyl-2-pikrilhydrazyl) dari ekstrak daun saga (Abrus precatorius L.). Makara Sains, 13(1), 50-54

Unduhan

Diterbitkan

2023-06-26

Cara Mengutip

Dalimunthe, P. P., Sunardi, & Oktavianty, H. (2023). Pembuatan Sabun Padat dengan Penambahan Ekstrak Daun Salam sebagai Antioksidan. AGROFORETECH, 1(2), 1085–1096. Diambil dari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/373

Terbitan

Bagian

Teknologi Hasil Pertanian

Citation Check

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 > >>