Pengaruh Rangkaian Konsentrasi Pupuk ZA dan Pupuk Urea sebagai Adjuvant Herbisida Kimia (Bahan Aktif Glifosat) terhadap Mortalitas Gulma Brachiaria Mutica di Perkebunan Kelapa Sawit
Kata Kunci:
Adjuvant Herbisida, Pupuk ZA, Pupuk Urea, Glifosat, Brachiaria muticaAbstrak
Penelitian dilaksanakan di Blok S-25 Divisi 02 Sungai Mawang Estate, yang terletak di Desa Laja Sandang, Kecamatan Empanang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mulai Juni 2024 sampai Juli 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pupuk ZA dan pupuk urea sebagai adjuvant dalam herbisida kimia berbahan aktif glifosat untuk mengendalikan gulma Brachiaria mutica di perkebunan kelapa sawit. Penggunaan adjuvant diharapkan dapat meningkatkan efikasi herbisida dan mengurangi dosis yang diperlukan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan berbagai konsentrasi pupuk ZA yaitu konsentrasi 1% hingga 4% dan pupuk urea dengan dosis 4% sampai 7% sebagai adjuvant herbisida. Konsentrasi yang diuji dilakukan 3 pengulangan dan 1 perlakuan kontrol. Parameter yang diamati meliputi tingkat mortalitas gulma Brachiaria mutica, kecepatan tingkat kematian gulma, bobot kering gulma setelah aplikasi dan pertumbuhan gulma kembali (regrowth). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk ZA dengan konsentrasi 3% dan pupuk urea dengan konsentrasi 4% merupakan konsentrasi terbaik sebagai adjuvant herbisida kimia. Konsentrasi ini memberikan tingkat mortalitas gulma yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi lainnya. Parameter yang diamati menunjukkan bahwa konsentrasi tersebut efektif dalam mengendalikan pertumbuhan gulma Brachiaria mutica. Pemberian pupuk berlebihan mengakibatkan larutan semprot menjadi pupuk untuk gulma Brachiaria mutica, berdasarkan parameter pengamatan yang telah ditetapkan. Pupuk ZA dan pupuk urea dapat digunakan sebagai adjuvant yang efektif dalam herbisida kimia berbahan aktif glifosat untuk mengendalikan gulma Brachiaria mutica di perkebunan kelapa sawit. Konsentrasi 3% pupuk ZA dan 4% pupuk urea memberikan hasil terbaik berdasarkan parameter yang diamati, sehingga dapat direkomendasikan untuk aplikasi di lapangan.
Referensi
Abdulrachman, S., W., Hermawan, & Hartono. (1994). Sistem TOT Padi Sawah Dengan Herbisida Glifosat. Prosiding Konferensi XII HIGI, 217–221.
Agung, S. (2020). Kualitas Fisik Silase Rumput Kalanjana (Brachiaria mutica) yang Diberi Inokulum Feses Sapi dan Gula Aren (FSGA) Dengan Lama Waktu Fermentasi. 1–59.
Ainida. (2019). Dosis Pupuk ZA untuk Tanaman Cabe Agar Hasil Panen Banyak. https://ilmubudidaya.com/dosis-pupuk-za-untuk-tanaman-cabe
Albari, J., Supijatno, & Sudradjat. (2018). Peranan Pupuk Nitrogen dan FosforpadaTanaman Kelapa Sawit (ElaeisguineensisJacq.)Belum MenghasilkanUmur TigaTahun. Buletin Agrohorti, 66(1), 42–49.
Arief, A., Septaria, Y. K. L., Mubarak, K., Labba, I. P., & Agung, D. B. (2016). Use of ZA Fertilizer as Inorganic Pesticide to Increase Production and Quality of Tomato and Large Chilli. 4(3), 73–82.
BMKG. (2024). Probabilistik Curah Hujan 20 mm (tiap 24 jam). https://www.bmkg.go.id/cuaca/probabilistik-curah-hujan.bmkg
Dapa, D. S. U. N. (2016). PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA, BIOURINE DAN KOMBINASINYA TERHADAP TINGKAT PRODUKTIFITAS RUMPUT GAJAH KATE (Pennisetum purpureum CV. Mott) PADA SETIAP UMUR PEMOTONGAN. http://repository.warmadewa.ac.id/
Diah, H., Rajiatul J., C. V., Yulianti, F., Azizah, D. R., Maliah, N., & Fathiya, N. (2023). Penerapan Klasifikasi Iklim Schmidt Ferguson untuk Kesesuaian Tanaman Kurma di Daerah Lembah Barbate Kabupaten Aceh Besar. Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 15(1), 29–36. https://doi.org/10.24815/jbe.v15i1.32410
DITJENBUN. (2021). Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2019-2021. Direktorat Jenderal Perkebunan. https://ditjenbun.pertanian.go.id/template/uploads/2021/04/BUKU-STATISTIK-PERKEBUNAN-2019-2021-OK.pdf
Kaur, R. (2018). Understanding crop-weed-fertilizer-water interactions and their implications for weed management in agricultural systems. Crop Protection, 103, 65–72.
Pacanoski, Z. (2015). Herbicides and Adjuvants Herbicides, Physiology of Action and Safety. Intech, i(tourism), 15. https://www.intechopen.com/books/advanced-biometric-technologies/liveness-detection-in-biometrics
Priyatno, A. D., Saputra, D., Rachman, F. A., & Januar, R. S. (2019). Bahan Aktif Herbisida Glifosat pada Air dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Masyarakat. Prosiding Seminar Nasional Hari Air Dunia 2019, 82–88.
Resthu, M., Jamilah, M., & Zulwanis, Z. (2024). Pengaruh Pemberian Kotoran Domba Dengan Berbagai Level Terhadap Pertumbuhan Rumput Kolonjono (Brachiaria Mutica). Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan, 11(2), 65–69. https://doi.org/10.20956/jitp.v11i2.30958
Rukmana, R. (2005). Budidaya Rumput Unggul Hijauan Makanan Ternak (1st ed.).
Siregar, A., Mu’in, A., & Gahara Mawandha, H. (2021). Pengaruh Penambahan Surfaktan Pada Herbisida Glifosat Untuk Meningkatkan Efektivitas Dalam Pengendalian Gulma di Perkebunan Kelapa Sawit. Journal Agroista, 5(1). https://agroista_instiper.ac.id
Sulistyo, B. (2010). Budi Daya Kelapa Sawit. PT Balai Pustaka.
Tahir, M., Nadeem, M. A., Tanveer, A., Ayub, M., Hussain, A., Javeed, M. N., & Rashad, H. M. (2011). The Effect of Urea as Adjuvant on Herbicide Effectiveness, Yield and Weeds of Maize with Full and Reduced Doses of Herbicide. Pak. j. Life Soc. Sci, 9(1), 45–51.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


