Pengaruh Dosis Bahan Organik dan Volume Penyiraman Air Payau terhadap Pertumbuhuan Bibit Kelapa Sawit Pre Nursery pada Tanah Pasir Pantai

Penulis

  • Aldo Agustinus Tri Putra Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Sri Manu Rohmiyati Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Sri Suryanti Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

Dosis Bahan Organik, Air payau, Bibit Kelapa Sawit

Abstrak

Penelitian yang mengkaji pengaruh kombinasi dosis bahan organik dan volume air payau terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit tahap awal media tanam tanah pasir pantai telah dilakukan di Kebun Pendidikan dan Penelitian INSTIPER Yogyakarta Wedomertani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Metode penelitian dengan desain faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor dosis bahan organik terdiri atas 5 aras dosis (% volume) atau perbandingan tanah dengan bahan organik yaitu 0%, 20% (4:1), 25% (3:1), 33% (2:1) dan 50% (1:1), dan volume penyiraman air payau terdiri atas 4 aras yaitu: 200 ml air tawar, 100 ml, 150 ml dan 200 ml air payau. Data hasil penelitian dikaji dengan ANOVA (Analysis of Variance), perlakuan yang berbeda nyata diuji lanjut dengan DMRT taraf 5%. Berdasarkan pengujian data, tidak ditemukan interaksi nyata antara kombinasi dosis bahan organik dan volume penyiraman air payau untuk bibit kelapa sawit tahap awal pada semua parameter, kecuali pada luas daun. Kombinasi terbaik terdapat pada dosis bahan organik 33% dan volume penyiraman 200 ml air tawar. Dosis bahan organik 0%, 20%, 25% dan 50% memberikan dampak yang sama terhadap pertumbuhan kecambah kelapa sawit tahap awal. Volume penyiraman air payau volume 100, 150, dan 200 ml memberikan dampak yang sama terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit tahap awal.

Referensi

Anonim. (2022). Plasmolisis. Wikipedia Ensiklopedia Bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Plasmolisis

Arulmathi, C., & Porkodi, G. (2020). Characteristics of Coastal Saline Soil and their Management: A Review. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 9(10), 1726–1734.

Dedi Setiawan Marpaung1, A. dan E. A. 2017. (2017). Effect of Water Volume and Growth Cocoa Pod Husk Compost. 4(1), 1–13.

Hadi, M., Soesilohadi, R. C. H., Wagiman, F. X., & Rahayuningsih, Y. (2014). Pertanian organik suatu alternatif pengelolaan ekosistem sawah yang sehat, alami dan ramah lingkungan. Buletin Anatomi Dan Fisiologi, 22(1), 72–77.

Kargianto. (n.d.). Uraian Umum Pembibitan Kelapa Sawit. Cybex. Retrieved July 14, 2021, from https://cybex.id/artikel/98408/uraian-umum-pembibitan-kelapa-sawit/

Lal, R. (2004). Soil carbon sequestration impacts on global climate change and food security. Science, 304(5677), 1623–1627.

Panda, N. D., Jawang, U. P., & Lewu, L. D. (2021). Pengaruh Bahan Organik Terhadap Daya Ikat Air Pada Tanah Ultisol Lahan Kering. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 8(2), 327–332.

Purnomo, N. A., Wahyudi, & Sutoyo. (2013). Studi Pengaruh Air Laut terhadap Air Tanah Wilayah Pesisir Surabaya. Jurnal Teknik Pomits, 1(1), 1–6.

Slamet Suprayogi, L. Setyawan Purnama, D. D. (n.d.). Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press.

Wibowo, A., Saputro, A., Dyah, W., Parwati, U., & Titiaryanti, N. M. (2017). Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Di Pre Nursery. Jurnal Agromast, 2(2).

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-17

Cara Mengutip

Putra, A. A. T., Rohmiyati, S. M., & Suryanti, S. (2024). Pengaruh Dosis Bahan Organik dan Volume Penyiraman Air Payau terhadap Pertumbuhuan Bibit Kelapa Sawit Pre Nursery pada Tanah Pasir Pantai. AGROFORETECH, 2(4), 1682–1686. Diambil dari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1577

Terbitan

Bagian

Agroteknologi

Citation Check

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 5 > >>