Pengaruh Perbedaan Topografi terhadap Karakter Agronomi dan Produksi Kelapa Sawit
Kata Kunci:
Topografi, Produktivitas, Karakter AgronomiAbstrak
Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan komoditas pertanian yang krusial bagi ekonomi Indonesia karena memainkan peran sebagai sumber pendapatan utama dalam sektor perkebunan, dengan produk utamanya yaitu minyak sawit (CPO) dan minyak inti sawit (PKO), serta diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil produksi yaitu topografi. Topografi mengacu pada kondisi permukaan tanah yang harus diperhatikan untuk memaksimalkan potensi produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat produktivitas dan karakter agronomi pada berbagai jenis topografi antara lain topografi datar, topografi bergelombang, dan topografi berbukit. Penelitian ini dilaksanakan di perkebunan Tajur Beras Estate, yang terletak di Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, antara bulan Januari hingga April 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei agronomi, yang mengandalkan data primer dan sekunder. Data primer yang dikumpulkan mencakup tinggi tanaman, diameter batang, panjang pelepah, lebar petiole, ketebalan petiole, jumlah bunga jantan, jumlah bunga betina, rasio jenis kelamin, berat tandan, dan jumlah tandan per pohon. Sementara itu, data sekunder mencakup data produktivitas kelapa sawit selama lima tahun terakhir, data curah hujan dari periode 2017 hingga 2023, dan data pemupukan dari periode yang sama. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa topografi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas, jumlah tandan, dan jumlah brondolan, namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap berat tandan rata-rata. Hasil yang paling baik diperoleh pada topografi datar, diikuti topografi bergelombang, dan topografi berbukit. Sementara itu, topografi berpengaruh signifikan terhadap semua karakter agronomi yang diuji, kecuali jumlah bunga jantan
Referensi
Andika, H. (2019). Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit pada Topografi yang Berbeda. Institut Pertanian STIPER Yogyakarta.
Arsyad, I., & Maryam, S. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Kelapa Sawit pada Kelompok Tani Sawit mandiri di Desa Suka Maju Kecamatan Kombeng Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Ekonomi Pertanian & Pembangunan, 14(1), 75–77.
Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2022 ( dan P. Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, Ed.; 05100.2312, hlm. 35). Badan Pusat Statistik.
Firdaus, M., & Lubis, I. (2018). Analisis Produksi Kelapa Sawit (Elais Guineensis Jacq.) di Kebun Buatan, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Kementrian Perindustian. (2021). Analisis kinerja Industri Kelapa Sawit. Kementrian Perindustrian Republik Indonesia.
Ramadhan, S., & Nasrul, B. (2022). PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DENGAN PEMBERIAN PUPUK NPK DAN KOMPOS SEKAM PADI PADA MEDIA INCEPTISOL The Growth Of Palm Oil (Elaeis Guineensis Jacq.) Seedlings At The Main Nursery Phase Which Was Given Npk Fertilizer And Rice Hu. 6(1), 1–14.
Ridha, A. (2018). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Kelapa Sawit di Kabupaten Aceh Timur. Samudra Ekonomika, 2, 13–19.
Risza, I. S. (2009). Kelapa Sawit, Upaya Peningkatan Produktivitas. Kanisius.
Santosa, T. N. B. dan A. W. K. (2014). Pengaruh Topografi Lahan dan Umur pemanen terhadap Kapasitas Kerja Pemanenan Kelapa Sawit.
Wijaya, A., Santosa, T. N. B., & Yuniasih, B. (2018). Pengaruh topografi lahan dan umur pemanen terhadap kapasitas kerja perkebunan kelapa sawit. Jurnal Agromast, 3(1), 1–8.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.