Karakterisasi Morfologi dan Uji Daya Hasil Beberapa Genotipe Mentimun Acar (Cucumis sativus L.)

Penulis

  • Rizki Dwi Sukoyo Putra Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Neny Andayani Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Tri Nugraha Budi Santosa Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

karakterisasi morfologi, uji daya hasil, mentimun

Abstrak

Salah satu jenis hortikultura yang memiliki pangsa pasar yang luas, baik tradisional maupun modern, adalah mentimun. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk menyelidiki karakteristik morfologi beberapa genotip mentimun hibrida berdasarkan karakter kuantitatif dan kualitatif. Selain itu, penelitian tersebut menjelaskan bahwa potensi hasil beberapa genotip mentimun hibrida yang memiliki tingkat pemuliaan berdaya hasil yang tinggi dan berumur genjah. Penelitian dilakukan di Dusun Sumbersari, Desa Kencong, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Studi ini menggunakan metode RAK (Rancangan Acak Kelompok), yang melibatkan 6 perlakuan genotip, terdiri dari 5 genotip hibrida mentimun dari koleksi CV. Borneo Seed Indonesia dan 1 genotip pembanding. Percobaan dilakukan dalam 4 ulangan, dengan setiap plot mengandung 24 tanaman dengan populasi 576 tanaman, total 96 sampel tanaman yang diamati. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan genotip yang diuji, analisis ragam karakter kuantitatif menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok ) non faktorial pada uji ANOVA dengan taraf 5%. Panduan PPU mentimun juga digunakan sebagai acuan variabel warna pada RHS color chart. Apabila hasil F-hitung dibandingkan F-tabel menunjukkan berbeda nyata, maka dapat dilakukan uji lanjut menggunakan DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%. Uji lanjut dilakukan untuk menguji perbandingan nilai hasil pengamatan pada variabel kuantitatif antar genotip dengan genotip pembanding untuk mengetahui adanya perbedaan nilai hasil analisa data tiap variabel dari hibrida yang diuji. Hasil analisis pengamatan menunjukkan bahwa potensi hasil semua genotip yang diuji (Cu 12, Cu 13, Cu 14, Cu 15, Cu 16) tidak berbeda dengan genotip pembanding yaitu Topptavi. Adanya kegenjahan umur panen untuk semua genotip. Warna daun genotip Cu 12, Cu 13, Cu 14, Cu 15, Cu 16, dan Topptavi berwarna hijau (Greyish olive green). Semua genotip yang diuji memiliki bentuk pangkal buah menumpul (obtuse). Bentuk irisan buah melintangnya memiliki bentuk yang sama yaitu membulat (rounded). Bentuk ujung terminal daun terdapat dua bentuk yaitu genotip Cu 12, Cu 13, Cu 14, Cu 15, Topptavi berbentuk meruncing (acute), dan varietas Cu 16 berbentuk menumpul (obtuse).

Referensi

Agustini, Ni W. S, A. A. Ayu A. S, D., & Y, K. A. (2019). “Kelimpahan Populasi Dan Persentase Serangan Lalat Buah (Bactrocera Spp.) (Diptera: Tephritidae) Pada Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.) Di Beberapa Kabupaten Provinsi Bali. J. Agric. Sci. and Biotechnol., 8(1), 22–30.

Amin, A. R. (2015). Mengenal Budidaya Mentimun Melalui Pemanfaatan Media Informasi. JUPITER, XIV(1), 66–71.

Ardian, B. S., & Timotiwu, P. B. (2016). Evaluasi Daya Hasil Mentimun Hibrida Persilangan Dua Varietas Mentimun. Jurnal Agrotek Tropika, 4(3), 186–192. https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JA/article/view/8685/5266

Arsi, Resita R., Suparman SHK, G., B, Herlinda S., Pujiastuti Y, I. C., & Hamidson, H., Efendi, R. A. dan Budiarti, L. (2020). Pengaruh Kultur Teknis Terhadap Serangan Hama dan Penyakit pada Tanaman Kacang Panjang Di Kecamatan Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir. Jurnal Planta Simbiosa, 2(2), 21–32.

Badan Pusat Statistika. (2001). Produksi Tanaman Sayuran. Https://Www.Bps.Go.Id/Indicator/55/61/1/Produksi-Tanamansayuran. Html. Diakses Pada Tanggal 05 Februari 2023, Jam 23.44 WIB.

Febriani, D. A., Darmawati, A., & Fuskhah, E. (2021). Pengaruh Dosis Kompos Ampas Teh Dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Mentimun. Jurnal Buana Sains, 21(1), 1–10.

Gardner, F. P. R., B. Pearce, & R. L. Mitchell. (1991). Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia – Press, Jakarta.

Hanif, A., Suryanto, D., & Nurwahyuni, I. (2012). Pemanfaatan Bakteri Kitinolitik Dalam Menghambat Pertumbuhan Curvularia Sp. Penyebab Penyakit Bercak Daun Pada Tanaman Mentimun. Jurnal Saintia Biologi, 1(1), 26–32.

I Putu Raka Andika. (2020). Respon Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Tanaman Mentimun Jepang (Cucumis sativus Var. Japanese) Dipolybag. Fakultas Pertanian Universitas Tridinanti Palembang. SKRIPSI.

Rahmi, A. N., Ike V., dan Mega, K. (2019). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit dan Hama pada Tanaman Mentimun Menggunakan Metode Forward Chaining. Intechno Journal, 1(3), 18–22.

Sumpena, U., Wiguna, G., & Prabowo, R. (2016). Uji Daya Hasil Beberapa Galur Mentimun Hybrida (Cucumis sativus) di Bandung, Garut, Sumedang pada Musim Kemarau dan Penghujan. Jurnal Mediagro, 12(1), 45–55.

Wiguna, G., Purwantoro, A., & Nasrullah. (2013). Evaluasi Daya Gabung Lima Galur Mentimun ( Cucumis sativus L .) Hasil Persilangan Dialel ( Evaluation of Combaining Ability of Five Lines of Cucumber ( Cucumis Sativus L .) Resulted from Diallel Crossing ). Jurnal Hort, 23(4), 310–317.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-19

Cara Mengutip

Putra, R. D. S., Andayani, N., & Santosa, T. N. B. (2024). Karakterisasi Morfologi dan Uji Daya Hasil Beberapa Genotipe Mentimun Acar (Cucumis sativus L.). AGROFORETECH, 2(2), 613–621. Diambil dari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1377

Terbitan

Bagian

Agroteknologi

Citation Check

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 > >>