Model Pertumbuhan Tegakan Pinus Merkusii Di RPH Katerban BKPH Purworejo KPH Kedu Selatan
Kata Kunci:
pinus merkusii, daur volume maksimal, model pertumbuhanAbstrak
Pohon pinus banyak ditanam oleh Perum Perhutani di Pulau Jawa karena dapat menghasilkan hasil hutan kayu dan bukan kayu berupa getah pinus. Produktivitas getah pinus dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor dari dalam pohon itu sendiri seperti jenis, diameter dan umur tegakan. Dengan adanya model pertumbuhan dapat mengetahui pertumbuhan pohon dari waktu ke waktu dan mengetahui daur volume kayu maksimal pohon pinus yang dapat mempengaruhi produktivitas getah pinus.. Pengambilan sampel dilakukan dengan sistematik random sampling. Intensitas sampling yang digunakan berdasarkan Prosedur Kerja Perum Perhutani PK-SMPHT.01.1-004 Inventarisasi Hutan Tahun 2022 yaitu dengan instensitas sampling 1,0%. Jumlah petak ukur yang digunakan dalam 1 petak yaitu sebanyak 3 petak ukur dimana ukuran jari-jari petak ukur 11,29 m atau 0,04 Ha dengan jarak antar petak ukur 200 m. jumlah keseluruhan plot pada 5 petak yaitu sebanyak 15 petak ukur. Parameter yang diukur adalah tinggi total pohon, dan diameter pohon pada semua pohon dalam plot. Model yang digunakan ada 4 yaitu yaitu model quadratic, model logarithmic, model S, dan model growth. Kriteria pemilihan model terpilih dilakukan dengan uji kesesuaian model dan validasi model Dari hasil perhitungan model terpilih dari keempat model tersebut untuk menaksir tinggi total dan diameter setinggi dada pohon Pinus Merkusii adalah Model Quadratic dengan persamaan DBH Y=-15.9704+(2.9004*x)+(-0.0349*x2) dan Tinggi Y=3.4598+(0.5627*x)+ (0.0066*x²). Daur volume maksimal tegakan Pinus merkusii di RPH Katerban BKPH Purworejo KPH Kedu Selatan dalam penelitian ini masih Overestimate (Menaksir terlalu tinggi). Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel dan model yang berbeda.
Referensi
Mardiatmoko Gun, Pietersz, J. H., & Boreel, A. (2020). Ilmu Ukur Kayu Dan Inventarisasi Hutan. In Suparyanto dan Rosad (Issue November). Badan Penerbit Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (BPFP-UNPATTI). 166p
Ora, Y., & Tegakan, P. B. (2009). Pendugaan Biomassa Tegakan Jati (Tectona grandis)di Hutan Pendidikan dan Pelatihan Sisimeni Sanam. 87–98.
Sahid, S. (2013). Penafsiran Volume Pohon Pinus merkusii melalui Foto Udara (Studi Kasus BKPH Majenang, KPH Banyumas Barat). In Jurnal Ilmu Kehutanan (Vol. 4, Issue 1, pp. 44–55). https://doi.org/10.22146/jik.1561
Setiawan, A. (2012). Perbandingan Koefisien Variasi Antara 2 Sampel Dengan Metode Bootstrap. D’CARTESIAN, 1(1), 18. https://doi.org/10.35799/dc.1.1.2012.531
Suhartati, T., & Pebriansyah. (2021). Daur Volume Optimal Jati Di Hutan Rakyat (Studi Kasus Di Desa Girikarto, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Wana Tropika, 11(2), 16–25. https://doi.org/10.55180/jwt.v11i2.179
Sukarno, A., Hardiyanto, E. B., Marsoem, S. N., & Na’iem, M. (2012). Pengaruh Perbedaan Kelas Umur terhadap Produktivitas Getah Pinus merkusii Jungh et de Vriese Ras Lahan Jawa melalui Penyadapan Getah Metode Bor. Jurnal Pembangunan Dan Alam Lestari, 3(1), 28–31.
Sulistiono, A. & rohmatiah, A. (2016). Volume Pohon Berdiri Petak 3a, RPH Salam. BKPH Lawu Utara. KPH Lawu DS. Agri-Tek, 17(1), 19–33.
Supono. (2017). Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat ( PHBM ) Perum Perhutani sebagai implementasi tanggung jawab sosial perusahaan (studi pada Perum Perhutani Kph Kedu Selatan). Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 2(1), 1–14.
Wijaya, D. P., Hidayat, R., & Santoso, P. (2021). Tarif Volume Lokal Pohon Jati (Tectona grandis) Di Hutan Kemasyarakatan Sedyo Rukun Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Hutan Pulau-Pulau Kecil, 5(1), 78–89. https://doi.org/10.30598/jhppk.2021.5.1.78
Yusandi, S., & Jaya, I. N. S. (2016). The estimation model of mangrove forest biomass using a medium resolution satellite imagery in the concession area of forest consession company in West Kalimantan. Bonorowo Wetlands, 6(2), 69–81. https://doi.org/10.13057/bonorowo/w060201
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.