Studi Potensi Nilai Ekonomi Objek Ekowisata Hutan Pinus Pengger di Kabupaten Bantul, Yogyakarta dengan Pendekatan Biaya Perjalanan
Kata Kunci:
Valuasi Ekonomi, Pinus Pengger, Metode Biaya PerjalananAbstrak
Hutan Pinus Pengger merupakan salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Dlingo, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta. Tempat ini mulai dikenal oleh masyarakat luas baik dari Yogyakarta maupun dari luar kota. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya nilai ekonomi yang dihasilkan oleh ekowisata Hutan Pinus Pengger dengan metode biaya perjalanan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas kunjungan ekowisata Hutan Pinus Pengger. Metode pengumpulan data dengan kuesioner dan wawancara kemudian dianalisis menggunakan analisis biaya perjalanan, uji asumsi klasik, uji statistik dan uji statistik deskriptif. Asal responden terbanyak berasal dari Gunung Kidul dengan waktu tempuh 15-30 menit. Pengunjung didominasi oleh siswa berusia 15-25 tahun dengan jenjang pendidikan SMA. Pendapatan pengunjung didominasi antara 1.500.000-2.500.000. Jenis kunjungan ini terdiri dari kelompok 77 orang, dengan keluarga 17 orang dan sendiri 6 orang. Pengunjung yang datang didominasi dengan menggunakan kendaraan pribadi. Durasi kunjungan di tempat ekowisata paling lama antara 60-120 menit. Intensitas kunjungan paling banyak 1-3 kali dengan keinginan untuk berkunjung lagi sebesar 80% bersama keluarga dan teman. Persepsi pengunjung terhadap area parkir, papan informasi, toliet, tempat ibadah, gazebo, tempat sampah, spot foto, warung, biaya terjangkau, akses jalan, sarana dan prasarana sudah baik dan cukup baik. Nilai ekonomi yang diperoleh pada tahun 2022 sebesar 475.269 kali Rp 90.392, yaitu Rp 42.955.762.758 yang terdiri dari biaya transportasi, biaya makan dan tiket masuk. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas kunjungan ekowisata Hutan Pinus Pengger adalah usia, pendapatan, lama perjalanan sedangkan biaya perjalanan dan jarak tidak berpengaruh signifikan terhadap intensitas kunjungan.
Referensi
Jeklin, A. (2016). Valuasi ekonomi desa wisata. July, 1–23.
Khasanah, S. U., & Pinasti, V. I. S. (2019). Kontribusi Masyarakat Terhadap Pembangunan Kawasan Wisata Baru Di Dusun Sendangsari Desa Terong Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul D.I Yogyakarta. E-Societas, 8(4), 2–20.
Peta, P., Nilai, Z., Kawasan, E., Wisata, K., Alam, P., & Tegal, K. (2018). Jurnal Geodesi Undip April 2018 ANALISIS NILAI EKONOMI KAWASAN MELALUI TEKNIK VALUASI TRAVEL COST METHOD DAN CONTINGENT VALUATION METHOD. 7(April), 1–10.
Purba, D. S., Tarigan, W. J., Sinaga, M., & Tarigan, V. (2021). Pelatihan Penggunaan Software SPSS Dalam Pengolahan Regressi Linear Berganda Untuk Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Simalungun Di Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Karya Abadi, 5, 5–24.
Raya, T. H., Taman, D. A. N., Alam, W., Rahmat, D., Yang, T., & Esa, M. (2010). Peraturan-Pemerintah-tahun-2010-036-10.
Taluke, D., Lakat, R. S. M., Sembel, A., Mangrove, E., & Bahwa, M. (2019). Analisis Preferensi Masyarakat Dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove Di Pesisir Pantai Kecamatan Loloda Kabupaten Halmahera Barat. Spasial, 6(2), 531–540.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Agrotechnology, Agribusiness, Forestry, and Technology: Jurnal Mahasiswa Instiper (AGROFORETECH)

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.