Dampak dan Sikap Masyarakat Lokal dalam Mendukung Ekowisata Hutan Mangrove di Desa Jangkaran
Kata Kunci:
Persepsi Masyarakat, Dukungan, Analisis Regresi, HubunganAbstrak
Hutan mangrove merupakan hutan di daerah pesisir yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan mangrove banyak memiliki manfaat baik itu dari segi lingkungan ataupun ekonomi. Salah satu bentuk pemanfaatan yang telah dilakukan oleh masyarakat adalah pengelolaan ekowisata mangrove. Salah satu hutan mangrove yang dikembangkan menjadi objek wisata di Indonesia terdapat pada Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya berada pada Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo. Dalam peengelolaan pemanfaatan ekowisata mangrove masyarakat tentunya banyak mendapatkan dampak secara langsung maupun tidak langsung, baik itu dampak positif ataupun negatif. Dampak-dampak yang masyarakat rasakan secara tidak langsung akan mempengaruhi dukungan dari masyarakat terhadap pengelolaan mangrove tersebut Oleh karena itu mengetahui persepsi masyarakat terkait dampak yang mereka rasakan menjadi penting guna memastikan pengelolaan ekowisata sudah berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganlisis persepsi masayarakat dan mengetahui bagaimana hubungan antara persepsi masyarakat dengan tingtak dukungan terhadap objek ekowisata mangrove di Desa Jangkaran. Hasil studi menunjukkan bahwa tingkat persepsi masyarakat memiliki nilai yang cukup hingga baik terhadap pengelolaan ekowisata mangrove di Desa Jangkaran, dan berdasarkan hasil analisis regresi yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa hubungan antara variabel dampak baik itu dampak secara ekonomi, sosial budaya, ataupun lingkungan dengan dukungan masyarakat terhadap pariwisata tidak selalu berhubungan secara positif dan signifikan, terdapat beberapa hubungan antara dampak dan dukungan yang bersifat negatif dan juga tidak signifikan, sementara untuk hubungan antara sikap terhadap pariwisata dnegan dukungan terhadap pariwisata memiliki hubungan yang positif dan signifikan.
Referensi
Attiqoh, A.A., Berliana, F., Desy, A., Elisabeth, G., Faatihah, N., Hesti, I., Mahfira, D., Maula, H., Pinki, A., Rima, W, Rio, C., Handziko. (2018). Keanekaragaman dan Persebaran Sejati pada Area Pemukiman Padukuhan Pasir Mendit, Kabupaten Kulon Proge, DIY. Prosiding Seminar Nasional Jurusan Pendidikan Biologi. Universitas Negrei Yogyakarta.Komisi Pestisida. 2000. Pestisida Untuk Pertanian dan Kehutanan. Departemen Pertanian R.I. Jakarta.
FAO. (2007). The world's mangroves 1980-2005. FAO Forestry paper 153. Rome: Food and Agriculture Organizationof the United Nations.
Parawansa, I. (2007). Pengembangan kebijakan pembangunan daerah dalam pengelolaan hutan mangrove di Teluk Jakarta secara berkelanjutan (Development of regional policy through of sustainable mangrove forest management). Disertation. (Bogor. Postgraduate school-Institut Pertanian Bogor).Sumardi, Widyastuti (2007). Dasar-dasar Perlindungan Hutan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Setiyaningrum, I., Rika, H., & Niken W. (2020) Pengelolaan edu-wisata mangrove berbasis masyarakat : studi kasis di Desa Gendangan, Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah, Indonesia. Majalah Geografi Indonesia Vol. 34, No.1, Maret 2020, 11-18.
Walters, B.B., Ronnback, P., Kovacs, J. M., Crona,B., Hussain,S. A., Badola, R., et al (2008). Ethnobiology, socio-economics and managemnet of mangrove forest: A review. Aquatic Botany, 89, 220-236
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Agrotechnology, Agribusiness, Forestry, and Technology: Jurnal Mahasiswa Instiper (AGROFORETECH)

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.