Pengaruh Macam Pupuk Hayati dan Pengurangan Volume Air Penyiraman terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery
Kata Kunci:
Bibit kelapa sawit pre nursery, macam pupuk hayati, pengurangan volume airAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui macam pupuk hayati dan pengurangan volume air penyiraman untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Penelitian dilakukan di KP2 INSTIPER, Kalikuning, Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei hingga bulan Agustus 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah percobaan pola faktorial yang disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor. Macam pupuk hayati menjadi faktor pertama yang terbagi menjadi 3 macam yaitu: pupuk hayati peluruh fosfat, peluruh bahan organik dan penambat nitrogen. Pengurangan volume air siraman menjadi faktor kedua yang terbagi menjadi 4 aras (ml/polybag/hari) yaitu: 200 ml sebagai kontrol, 150 ml, 100 ml, dan 50 ml. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan sidik ragam pada jenjang nyata 5%. Perlakuan yang berpengaruh nyata, diuji lanjut dengan DMRT pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan macam pupuk hayati peluruh fosfat meningkatkan pertumbuhan terbaik dibandingkan dengan pupuk hayati peluruh bahan organik dan penambat nitrogen. Volume penyiraman 200 ml paling baik dibandingkan dengan volume pengurangan volume air (100 ml, 150 ml, dan 50). Tidak terjadi interaksi antara macam pupuk hayati dengan volume penyiraman terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery.
Referensi
Bintariningtyas, S., & Juwita, A. H. (2021). Perkebunan Kelapa Sawit dalam Pengentasan Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Tengah. Forum Ekonomi, 23(2), 199–205. https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/FORUMEKONOMI/article/view/9389
Marsono, dan S. Paulus. (2008). Pupuk Akar, Jenis dan Aplikasi.Penebar Swadaya, Jakarta.
Nurani, S., Santosa, S. J., & Triyono, K. (2022). Pengaruh berbagai Macam Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.). Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian, 18(2), 148. https://doi.org/10.31941/biofarm.v18i2.2380
Nurul, M., Nur, W., Abdal, A. M., Makassar, N., Barat, S., & Hasanuddin, U. (2020). Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Pembibitan Awal. 6(1), 37–46.
Suradikarta, D., A. Simanungkalit, R. D. M. (2006). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati ( dan W. H. R.D.M. Simanungkalit, Didi Ardi Suriadikarta, Rasti Saraswati, Diah Setyorini (ed.)). Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Tampubolon, R. M., Irsal, & Charloq. (2019). Pengaruh Frekuensi Penyiraman Terhadap Beberapa Jenis Bibit Unggul Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq.) yang Bermesokarp Tebal di Main Nursery Umur 4 Sampai 7 Bulan. Jurnal Agroekoteknologi FP USU, 7(2), 356–360. https://jurnal.usu.ac.id/agroekoteknologi
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Agrotechnology, Agribusiness, Forestry, and Technology: Jurnal Mahasiswa Instiper (AGROFORETECH)

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


