Respon Pemberian Solid pada Lapisan Tanah yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Pre Nursery

Penulis

  • Arief fadyery Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Ety Rosa Setyawati Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Enny Rahayu Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

topsoil, subsoil, pre nursery, Solid, Kelapa sawit

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian solid pada lapisan tanah yang berbeda pada media tanam terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di pre-nursery. Penelitian telah dilaksanakan di kebun KP2 Institut Pertanian Stiper Yogyakarta yang terletak di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY pada ketinggian tempat 118 mdpl. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Juni 2021. Penelitian menggunakan metode percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau Completely Randomized Design (CRD) yang terdiri atas dua faktor Faktor pertama adalah dosis pemberian solid yang terdiri dari 4 aras yaitu :  NPK 3 g/polybag(control); solid 50 g/polybag,  solid 100 g/polybag dan solid 150 g/polybag. Faktor yang kedua adalah macam lapisan tanah yang terdiri atas 3 aras yaitu : kedalaman lapisan tanah, tanah top soil 0-20cm, tanah sub soil 20-40cm dan 40-50cm.

Dari kedua perlakuan diperoleh 4 x 3 = 12 kombinasi. Masing – masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali, sehingga diperoleh 12 x 4 = 48 tanaman percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam (Analysis of Variance) pada jenjang nyata 5%. Jika terjadi perbedaan nyata, untuk mengetahui tingkat perbedaan antar perlakuan digunakan uji lanjut DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada jenjang nyata 5%.

Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi nyata antara pemberian Solid dengan lapisan tanah pada parameter panjang akar. Perlakuan terbaik pada pupuk kimia 3 g/control pada semua kedalaman tanah dan 100 g solid pada top soil dan sub soil. Dosis pupuk control/NPK menunjukkan pengaruh terbaik pada parameter berat segar tajuk, tinggi tanaman, berat segar tanaman dan berat kering tajuk dengan dosis 3 g/polibag menunjukkan hasil pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre-nursery terbaik. Media tanam pada kedalaman tanah topsoil terbaik pada tinggi tanaman saja, parameter lainnya tidak berpengaruh.

Referensi

Monika, A., & Gani, Z. 2021. Pengaruh Pemberian Decanter Solid Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.) pada Tanah Ultisol di Polybag (Doctoral dissertation, Agroekotenologi).

Suharman, S., Musdalifah, M., Suhardi, S., Jusran, J., Nurhafisah, N., Masdin, D., & Syarif, I. 2020. Pelatihan Pengelolaan Pembibitan Kelapa Sawit melalui Proses “Pre-Nursery” di Lingkungan Tanalili Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan. Maspul Journal Of Community Empowerment, 2(2), 97-104.

Unduhan

Diterbitkan

2023-03-20

Cara Mengutip

fadyery, A., Setyawati, E. R., & Rahayu, E. (2023). Respon Pemberian Solid pada Lapisan Tanah yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Pre Nursery. AGROFORETECH, 1(1), 210–215. Diambil dari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/508

Terbitan

Bagian

Agroteknologi

Citation Check

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 > >>