Pengaruh Dosis Pupuk Kompos Enceng Gondok terhadap Bibit Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis JacqI) di Pre Nursery pada Beberapa Jenis Tanah Regosol, Latosol dan Pasiran
Kata Kunci:
kelapa sawit, pupuk kompos eceng gondok, tanah regosol, latosol, pasir pantaiAbstrak
KP2 Institut Pertanian Stiper di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY menjadi tempat penelitian. Ketinggian 118 meter di atas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2021 sampai dengan Maret 2022. Dua faktor berikut digunakan dalam metode percobaan faktorial yang disusun secara acak lengkap: Faktor pertama adalah jenis media tanam tiga aras, antara lain (R) Tanah Regosol, (L) Tanah Latosol, dan (P) Tanah Pasiran. Faktor kedua adalah jumlah dosis pupuk kompos eceng gondok (E) yang diaplikasikan pada berbagai jenis tanah dalam lima aras (E0): kontrol dengan pupuk NPK 2,5 gram dan pupuk kompos dengan perbandingan tanah 1:1, 2:1, 3 :1, dan 4:1. Dengan cara ini diperoleh 15 kombinasi perlakuan, dan setiap perlakuan dengan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi nyata antara dosis pupuk kompos eceng gondok dan berbagai jenis tanah regosol, latosol, dan pasiran. Pada parameter Jumlah daun, luas daun, diameter batang, dan berat segar tajuk meberikan pengaruh yang nyata terhadap perlakuan beberapa jenis tanah. Pada jenis tanah regosol dan latosol memberikan hasil rerata terbaik. Perlakuan pupuk kompos eceng gondok tidak berpengaruh nyata pada semua parameter pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery.
Referensi
Agroekoteknologi Tropika, J., & Studi Agroekeoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana Jl Sudirman Denpasar, P. P. (2020). Pengaruh Pemberian Berbagai Macam Pupuk terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Gumitir (Tagetes erecta L.) I Nyoman Indra Bayu Nata I Putu Dharma *) I Ketut Arsa Wijaya. 9(2), 115. https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT
Akiyat, W. D. Sugiyono. (2005). Pembibitan Kelapa Sawit. PPKS.
Darma Wijaya. (1990). Klasifikasi Tanah Dasar Teori Bagi Peneliti Tanah dan Pelaksana Pertanian di Indonesia. Universitas Gadjah Mada.
Gunadi, S. Teknologi Pemanfaatan Lahan Marginal Kawasan Pesisir.
Ismayanti, R. T., Fuskhah, E., & Sutarno, D. (2020). Pengaruh Berbagai Dosis Pupuk Kompos Eceng Gondok dan Pupuk Hijau Azolla microphylla Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L). In Buana Sains (Vol. 20).
I.Soesilo., B. I. dan N. (2021). Dampak Kebijakan Hilirsai Industri Kelapa Sawit Terhadap Permintaan CPO Pada Indutri HILIR. Ekonomi Dan Kebijakan Publik., 12(1), 29–43.
Muhtar, A. (2008). Penggunaan Tanaman Enceng Gondok Sebagai Pre-Treatmen Pengolahan Air Minum Pada Air Selokan Mataram. . Universitas Islam Indonesia.
Putinella, J. A., & Budidaya, J. (2014). Perubahan Distribusi Pori Tanah Regosol Akibat Pemberian Kompos Ulat Sagu dan Pupuk Organik Cair. In Buana Sains (Vol. 14, Issue 2).
Sutriana, S. (2015). Respon Pupuk Kompos dan Super Nasa terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai. 1.
Wardini. (2008). Analisis Kandungan Nutrisi pada Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) sebagai Bahan Pakan Alternatif bagi Ternak
Yunus, R., Mikrianto, E., Abdurrahman, H., & Agung Kaharapen Jaya, dan. (2021). Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah (Vol. 6).
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 AGROFORETECH
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
