Pengaruh Penggunaan Macam Mulsa dan Berbagai Ketebalan Mulsa terhadap Pertumbuhan Gulma dan Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery

Penulis

  • Hotmariho Hardianto Hutabarat Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Umi Kusumastuti Rusmarini Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Betti Yuniasih Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

Macam Mulsa, Ketebalan mulsa sabut kelapa, Kelapa Sawit, Pre Nursery

Abstrak

Gulma adalah tanaman yang dapat mengganggu pertumbuhan bibit kelapa sawit, di pembibitan gulma dikendalikan dengan menggunakan mulsa. Pengendalian ini diharapkan dapat mengoptimalkan pertumbuhan bibit kelapa sawit. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan macam dan ketebalan mulsa terhadap pertumbuhan gulma dan bibit kelapa sawit di pre nursery. Penelitian dilakukan di perkebunan Sungai Magalau Estate, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, pada Maret 2024 hingga Mei 2024. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah macam mulsa yang terdiri dari 4 aras yaitu ; A0: kontrol, A1: cangkang, A2: alang-alang, dan A3: serbuk kayu, faktor kedua adalah ketebalan mulsa yang terdiri dari 4 aras yaitu, B0: kontrol, B1: 1 cm, B2: 2 cm, dan B3: 3cm. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam (Anova) pada jenjang nyata 5%. Apabila berpengaruh nyata, dilanjutkan dengan uji DMRT pada jenjang nyata 5%. Parameter yang diamati adalah jumlah gulma, jumlah jenis gulma, jumlah gulma setiap jenis, tinggi gulma, berat segar dan berat kering gulma, tinggi bibit, jumlah daun bibit, dan diameter batang bibit kelapa sawit. Berdasarkan nilai SDR tidak terdapat gulma dominan sebab tidak terdapat gulma yang >50% namun nilai tertinggi adalah gulma Echinochloa colona dengan nilai SDR 37,6% kemudian pada hasil analisis pemberian macam dan ketebalan mulsa menunjukan adanya interaksi terhadap tinggi bibit kelapa sawit dibandingkan parameter lainnya. Mulsa alang-alang dengan ketebalan 3 cm menunjukan perlakuan terbaik dalam menekan gulma, dan kombinasi mulsa cangkang, alang-alang dan serbuk kayu dengan ketebalan 2 cm, serta kombinasi alang-alang dan serbuk kayu dengan ketebalan 3 cm memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman.

Referensi

Amir, B. (2018). Pengaruh Penggunaan Mulsa terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) pada Jarak Tanam yang Berbeda. Savana Cendana, 3(04), 61–63. https://doi.org/10.32938/sc.v3i04.456

Anjani, I. G., Saputri, A. B., Armeira, A. N. P., & Januarita, D. (2022). Analisis Konsumsi Dan Produksi Minyak Kelapa Sawit Di Indonesia Dengan Menerapkan Metode Moving Average. JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), 9(4), 1014. https://doi.org/10.30865/jurikom.v9i4.4506

Ilyasha, M., Mu`in, A., & Noviana, G. (2024). Pengaruh Macam dan Ketebalan Mulsa terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery dan Pertumbuhan Gulma. Agroforetech, 2(1), 38–41.

Imaniasita, V., Liana, T., & Pamungkas, D. S. (2020). Identifikasi Keragaman dan Dominansi Gulma pada Lahan Pertanaman Kedelai. Agrotechnology Research Journal, 4(1), 11–16.

Indarwati, I., Jili, A. Q. A., Susilo, A., & Suryaningsih, D. R. (2023). Potensi Alellopati Ekstrak Gulma Alang Alang Sebagai Bioherbisida. Journal of Applied Plant Technology, 2(1), 30–41. https://doi.org/10.30742/japt.v2i1.77

Mokoginta, N., Musa, N., & Pembengo, W. (2017). Keragaman Populasi Gulma Berdasarkan Aplikasi Mulsa Plastik, Mulsa Cangkang Telur dan Mulsa Jerami Padi Pada Pertanaman Cabai (Capsicum annum L). Repository.Ung.Ac.Id, 6(3), 330–337.

Munandar Irfanda, E. S. (2016). Peramalan Produksi Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Perkebunan Sei Air Hitam berdasarkan Kajian Faktor Agroekologi. Journal of JSEE, 64(1), 1_66-1_66. https://doi.org/10.4307/jsee.64.1_66

Nasution, N. H. P., Andayani, N., & Mawandha, H. G. (2023). Pengaruh Macam dan Ketebalan Mulsa terhadap Pertumbuhan Gulma dan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery. Agrotechnology, Agribusiness, Forestry, and Technology: Jurnal Mahasiswa Instiper (AGROFORETECH), 1(3), 1633–1637.

Septia, I., & Sari, K. (2024). Pengaruh Mulsa Serbuk Gergaji Kayu Terhadap Biomassa Gulma Oxalis barrelieri L. di Perkebunan Kelapa Sawit Nagari Kasang Kabupaten Padang Pariaman Program Studi Biologi , Universitas Negeri Padang. 8, 15857–15865.

Sudradjat. (2019). KELAPA SAWIT: Prospek Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas. IPB Press, 3, 5–7.

Unduhan

Diterbitkan

2024-09-20

Cara Mengutip

Hutabarat, H. H., Rusmarini, U. K., & Yuniasih, B. (2024). Pengaruh Penggunaan Macam Mulsa dan Berbagai Ketebalan Mulsa terhadap Pertumbuhan Gulma dan Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery. AGROFORETECH, 2(3), 1104–1109. Diambil dari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1410

Terbitan

Bagian

Agroteknologi

Citation Check

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 > >>