Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Ayam dan Frekuensi Penyiraman terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery pada Kondisi Cekaman Kekeringan
Kata Kunci:
Pupuk Kandang Ayam, Frekuensi penyiraman, Bibit Kelapa SawitAbstrak
Studi ini bertujuan untuk menilai bagaimana berbagai dosis pupuk kandang ayam dan frekuensi penyiraman memengaruhi perkembangan bibit kelapa sawit dalam fase pre-nursery di tengah kondisi kekeringan. Eksperimen dilaksanakan di lahan pertanian masyarakat Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, dari Desember hingga Maret 2024. Desain RAL faktorial dua variabel ini memfasilitasi analisis menyeluruh terhadap bagaimana dua faktor utama saling terkait dan memengaruhi hasil riset. Variabel pertama yakni dosis pupuk kandang ayam (sebagai kontrol NPK) yaitu 1 g, serta dosis pupuk kandang ayam sebesar 150 g, 200 g, dan 250 g. Variabel kedua yakni frekuensi penyiraman, yang dibagi menjadi tiga tingkat: setiap hari (100 ml), dua hari sekali (100 ml), dan tiga hari sekali (100 ml). Kombinasi kedua variabel ini menghasilkan 12 perlakuan yang diulang empat kali, sehingga total ada 48 polybag (4x12) bibit yang digunakan. Data dianalisis mengindikasikan ANOVA pada taraf signifikansi 5%. Jika ditemukan perbedaan signifikan, analisis dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf signifikansi yang sama. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa variasi dosis pupuk kandang ayam tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit pada fase pre-nursery, terutama dalam kondisi kekeringan. Meskipun berbagai dosis pupuk kandang ayam memberikan dampak yang relatif serupa, penyiraman secara periodik setiap tiga hari tetap memberikan manfaat positif bagi pertumbuhan bibit kelapa sawit pada tahap tersebut.
Referensi
Fauzi, Yan, E. Yustina, Widyastuti, Satywibawa, I, & Paeru, R. H. (2012). Kelapa Sawit. Penebar Swadaya Grup.
Hidayat, C. (2013). Air dan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit.
Kodirun, Setyorini, T., & Hartati, R. M. (2017). Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kotoran Ayam Dan Volume Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Di Pre Nursery. Jurnal Agromast, Vol.4, No.1, April 2019, 49(2), 141–144.
Lingga, P. (2013). Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.
Munawar, A. (2011). Kesuburan Tanaman dan Nutrisi Tanaman. IPB Press.
Nio Song, A., & Banyo, Y. (2011). Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator Kekurangan Air Pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains, 15(1), 166.
Nugraha, D. A., Hartati, R. M., & Astuti, M. (2017). Kajian Peran Endosperm Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Di Pre Nursery. Agromast, 3(2), 58–66.
Rahutomo, A. B., Karuniasa, M., & Frimawaty, E. (2022). Peningkatan Produktivitas Lahan Pekebun Melalui Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan di Indonesia Smallholders’ Land Productivity Improvement through Sustainable Palm Oil Certification in Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian, 21(1), 43–55.
Roidah, I. S. (2013). Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kesuburan Tanah. Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO, 1(1), 39–40.
Saraswati, R., Setyorini, D., & Anwar, K. (2006). Organisme Perombak Bahan Organik. In Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (Vol. 1, Issue 2).
Turohman, M. Wirianata, H. Umami, A. (2019). Pengaruh Kompos Kulit Pisang Dan Frekuensi Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery. 6(87), 11–13.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.