Pengaruh Perbandingan Arang Cocopeat Sebagai Campuran Media Tanam dan Dosis NPK terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) di Pre Nursery
Kata Kunci:
kelapa sawit, pre nursery, media tanam, Cocopeat, NPKAbstrak
Eksplorasi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan arang cocopeat dengan proporsi berbeda sebagai kombinasi media tanam dan kompos NPK dengan porsi berbeda terhadap perkembangan bibit kelapa sawit di pre-nursery. Eksplorasi dilakukan dengan menggunakan uji faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Total (RAL) yang terdiri dari dua variabel. Variabel utama adalah susunan proporsi regosol dan arang cocopeat yang terdiri dari 4 taraf yaitu: kontrol (tanpa arang cocopeat), regosol arang cocopeat (1:1), regosol arang cocopeat (1:2), regosol arang cocopeat (1:3). Sementara komponen selanjutnya adalah porsi NPK yang terdiri dari 4 kadar yaitu: 1 g; 1,5 gram; 2g dan 2,5g. Dari kedua variabel tersebut diperoleh 16 campuran. Setiap perawatan diselesaikan dalam 4 kali pengulangan. Jumlah benih yang diperlukan untuk analisa adalah: 4 x 4 = 16 x 4 = 64 benih. Informasi eksplorasi dipecah menggunakan pengujian perbedaan (Anova) pada derajat 5%. Apabila terdapat perbedaan nyata pada perlakuan, dicobakan lebih lanjut dengan DMRT pada derajat 5%. Konsekuensi dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya kerjasama yang tulus antara proporsi arang cocopeat sebagai kombinasi media tanam dan porsi NPK pada pengembangan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di pre-nursery. Proporsi arang cocopeat sebagai campuran media tanam berdampak pada perkembangan bibit kelapa sawit di pre-nursery. Media pembentuk yang paling baik adalah media pembentuk 1:1 (regosol: arang cocopeat). Porsi NPK yang berbeda-beda mempengaruhi perkembangan bibit kelapa sawit di pre-nursery, porsi NPK terbaik adalah 1,5 g/tanaman.
Referensi
Agustina, L. (1990). Dasar nutrisi tanaman. Jakarta: Rineka cipta.
Awang, Y., Shaharom, A. S., Mohamad, R. B., & Selamat, A. (2009). Chemical and physical characteristics of cocopeat-based media mixtures and their effects on the growth and development of celosia cristata. American Journal of Agricultural and Biological Science, 4(1), 63–71. https://doi.org/10.3844/AJAB.2009.63.71
Dianto, F., Efendi, D., & Wachjar, A. (2017). Pengelolaan Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pelantaran Agro Estate, Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah. Buletin Agrohorti, 5(3), 410–417. https://doi.org/10.29244/agrob.v5i3.19574
Jumin, H. B. (1986). Ekologi tanaman suatu pendekatan fisiologis. Jakarta: Rajawali Pers.
Kaya. (2013). Pengaruh Kompos Jerami dan Pupuk NPK terhadap Tersedia Tanah, Serapan-N, Pertumbuhan, dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.). Agrologia, 2(1), 43–50.
Lakitan. (1996). fisiologi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Murbandono, L. (2006). Membuat Kompos Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Nora, S., & Carolina, M. (2018). Buku Ajar Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit. Jakarta: Pusat Pendidikan Pertanian.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Wibowo, A. W., Suryanto, A., Agung, D., Jurusan, N., Pertanian, B., & Pertanian, F. (2017). Kajian Pemberian Berbagai Dosis Larutan Nutrisi Dan Media Tanam Secara Hidroponik Sistem Substrat Pada Tanaman Kailan (Brassica Oleracea L.) The Study Of Addition Various Dosage Of Nutrient Solution And Growing Media With Hydroponic Susbstrate System To Kale (Brassica oleracea L.). Jurnal Produksi Tanaman, 5(7), 1119–1125.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.