Karakteristik Edible Film Komposit Protein Biji Karet (Hevea Brasiliensis) dan Kitosan dengan Penambahan Gliserol sebagai Plasticizer
DOI:
https://doi.org/10.55180/biofoodtech.v1i02.300Kata Kunci:
biji karet, edible film, gliserol, plasticizerAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik edible film komposit protein biji karet dan kitosan serta menganalisis fraksi protein biji karet (Hevea brasiliensis) dan kadar gliserol yang paling baik dalam pembuatan edible film. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor. Faktor pertama adalah perbandingan fraksi protein biji karet (A) dengan 3 taraf yaitu (A1=0,5%), (A2=1%), (A3=2%). Faktor kedua adalah variasi penambahan gliserol dengan 3 taraf yaitu (B1=1%), (B2=2%), (B3=3%). Pada penelitian ini terdapat analisis kimiawi yaitu kadar sianida (HCN) dan kadar protein serta analisis mekanis yaitu ketebalan, kuat tarik, elongasi, daya larut, dan water vapor transmission rate (WVTR). Perbandingan konsentrasi fraksi protein biji karet yang ditambahkan pada pembuatan edible film komposit berpengaruh terhadap ketebalan film, daya larut, kuat tarik, elongasi, dan WVTR film yang dihasilkan. Sedangkan, variasi konsentrasi gliserol yang ditambahkan pada pembuatan edible film komposit berpengaruh terhadap ketebalan film, daya larut, elongasi, dan WVTR serta tidak berpengaruh terhadap kuat tarik film yang dihasilkan Nilai terbaik berdasarkan uji bobot parameter yang diuji didapatkan sampel A3B2 sebagai sampel terbaik (fraksi protein biji karet 1,5 % dan konsentrasi gliserol 2 %), dengan nilai ketebalan 178,33 µm, daya larut 42,95 %, kuat tarik 0,718 Mpa, elongasi 46,16 %, water vapor transmission rate (WVTR) 1,180 g/m2 /hari.
Referensi
Ahmadi, R., Kalbasi-Ashtari, A., Oromiehie, A., Yarmand, M.-S., & Jahandideh, F. (2012). Development and characterization of a novel biodegradable edible film obtained from psyllium seed (Plantago ovata Forsk). Journal of Food Engineering, 109(4), 745–751. https://doi.org/10.1016/j.jfoodeng.2011.11.010
Alfatahillah, A., Fadhil, R., & Ratna, R. (2021). Karakteristik Edible Film Dengan Konsentrasi Gliserol Sebagai Plasticizer Berbasis Pati Umbi Talas. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 6(1), Art. 1. https://doi.org/10.17969/jimfp.v6i1.16657
Baldwin, E. A., Hagenmaier, R., Bai, J., & Krochta, J. M. (1994). Edible Coatings and Films to Improve Food Quality. CRC Press.
Bintang, H. P. P. (2021). Karakteristik Active Edible Film Berbasis Kitosan dengan Penambahan Ekstrak Daun Waru (Hibiscus tiliaceus L.) [Tesis, Universitas Gadjah Mada]. http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/199553
Direktorat Jenderal Perkebunan. (2018). Statistik Perkebunan Indonesia Rubber (Karet) 2017-2019. Direktorat Jenderal Perkebunan.
Djafaar, T. F., Rahayu, S., & Gardjito, M. (2009). Pengaruh Blanching dan Waktu Perendaman dalam Larutan Kapur terhadap Kandungan Racun pada Umbi dan Ceriping Gadung. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 28(3), 192–198.
Ekawati, Dian. P. (2015). Kajian Pembuatan Edible film Tapioka dengan Penambahan Surimi Ikan Lele Dumbo dan Ekstrak Kelopak Rosella pada Buah Tomat [Skripsi, UIN Sunan Kalijaga]. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16281/
Hinkelmann, K. (2012). Design and analysis of experiments. Volume 3, Special designs and applications edited by Klaus Hinkelmann. Wiley-Interscience.
Ihsan, H. (2019). Pemanfaatan Biji Karet Sebagai Campuran Pakan Ternak Industri Ayam Potong. Prosiding Seminar Nasional Balai Riset dan Standardisasi Industri 2019, 41–47.
Japanese Industrial Standard. (1975). Japanese Industrial Standard 2-1707. Japanese Industrial Standard.
Kusnanto, F., Susanto, A., & Mulyani, H. R. A. (2013). Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Kadar Protein dan Daya Terima Tempe dari Biji Karet (Hevea Brasiliensis) sebagai Sumber Belajar Biologi SMA pada Materi Bioteknologi Pangan. BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi), 4(1), Art. 1. https://doi.org/10.24127/bioedukasi.v4i1.213
Lestari, B. R. A., Rohmah, N. W., & Pujiastuti, C. (2022). Kajian Pembuatan Edible Film dari Pati Uwi dengan Penambahan Kitosan dan Gliserol. ChemPro, 3(1), Art. 1. https://doi.org/10.33005/chempro.v3i1.147
Luthana, Yissa. (2010). Review Lengkap Tentang Edible Film, Pembuatannya Dari Bubuk Pektin Cincau, dan Aplikasinya [Blog]. Khamir Yeast. https://yisluth.wordpress.com/2010/12/17/review-lengkap-tentang-edible-film-pembuatannya-dari-bubuk-pektin-cincau-dan-aplikasinya/
Nurdiani, R., Yufidasari, H. S., & Sherani, J. S. (2019). Effect of Pectin on the Characteristics of Edible Film from Skin Gelatin of Red Snapper (Lutjanus argentimaculatus). Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 22(1), 174. https://doi.org/10.17844/jphpi.v22i1.25896
Poeloengasih, Dewi & Djagal, W. M. (2003). Karakteristik Edible film Komposit Protein Biji Kecipir dan Tapioka. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 16(3), 224–232.
Polnaya, F. J., Ega, L., & Wattimena, D. (2016). Karakteristik Edible Film Pati Sagu Alami dan Pati Sagu Fosfat dengan Penambahan Gliserol (Characteristics of Edible Film from Native and Phosphate Sago Starches with the Addition of Glycerol). Jurnal Agritech, 36(03), 247. https://doi.org/10.22146/agritech.16661
Rahmi, Q. F., Wulandari, E., & Gumilar, J. (2022). Pengaruh Konsentrasi Gliserol pada Gelatin Kulit Kelinci terhadap Kadar Air, Ketebalan Film, dan Laju Transmisi Uap Air Edible Film. Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 3(1), 19. https://doi.org/10.24198/jthp.v3i1.39444
Rusli, A., Metusalach, M., & Tahir, M. M. (2017). Characterization of Carrageenan Edible films Plasticized with Glycerol. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 20(2), 219. https://doi.org/10.17844/jphpi.v20i2.17499
Santoso, B., Marsega, A., Priyanto, G., & Pambanyun, R. (2017). Perbaikan Sifat Fisik, Kimia, dan Antibakteri Edible Film Berbasis Pati Ganyong (Improvement of Physical, Chemical and Antibacterial Characteristics of Edible Film Based on Canna edulis. Kerr Starch). Agritech, 36(4), 378. https://doi.org/10.22146/agritech.16759
Sanyang, M., Sapuan, S., Jawaid, M., Ishak, M., & Sahari, J. (2015). Effect of Plasticizer Type and Concentration on Tensile, Thermal and Barrier Properties of Biodegradable Films Based on Sugar Palm (Arenga pinnata) Starch. Polymers, 7(6), 1106–1124. https://doi.org/10.3390/polym7061106
Sentra Informasi Keracunan Nasional. (2016). Mengenal zat beracun pada singkong. Sentra Informasi Keracunan Nasional. https://ik.pom.go.id
Setiawati, Lilis, Darmawanti, & Imam, M. (2017). Efektivitas Perebusan Biji Karet (Hevea bransiliensis) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Tempe. Prosiding Seminar Nasional III Biologi dan Pembelajarannya. Seminar Nasional III Biologi dan Pembelajarannya, Medan.
Sudaryati, H. P., Tri Mulyani, S., & Hansyah, E. R. (2010). Physical and Mechanical Properties of Edible Film from Porang (Amorphopallus oncophyllus) Flour and Carboxymethylcellulose. Jurnal Teknologi Pertanian, 11(3), Art. 3. https://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/325
Surhaini, S., Suseno, R., Ulyarti, U., Nizori, A., & Lavlinesia, L. (2021). Pemanfaatan Biji Karet Sebagai Bahan Baku Pembuatan Tortila Chips di RT 02 Desa Suka Maju Muaro Jambi. Jurnal Karya Abdi Masyarakat, 4(3), 656–659. https://doi.org/10.22437/jkam.v4i3.11591
Warkoyo, W., Rahardjo, B., Marseno, D. W., & Karyadi, J. N. W. (2014). Sifat Fisik, Mekanik dan Barrier Edible Film Berbasis Pati Umbi Kimpul (Xanthosoma sagittifolium) Yang Diinkorporasi dengan Kalium Sorbat. AgriTECH, 34(1), Art. 1. https://doi.org/10.22146/agritech.9525
Wijayani, K. D., Darmanto, Y., & Susanto, E. (2021). Karakteristik Edible film Dari Gelatin Kulit Ikan yang Berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan, 3(1), 59–64.