Pengomposan Hasil Samping Perkebunan Sawit dengan Berbagai Macam Dekomposer
Kata Kunci:
Kompos, TKKS, Pelepah, LCC, DekomposerAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengomposan beberapa macam hasil samping perkebunan sawit dengan berbagai macam dekomposer. Penelitian ini dilakukan di Wedomartani, kec. Ngemplak, kab. Sleman, D.I Yogyakarta. Pada bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2023. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor, Yaitu Faktor pertama adalah bahan kompos yang terdiri dari lima aras yaitu TKKS, pelepah, TKKS + LCC, pelepah + LCC, TKKS + pelepah + LCC. Faktor kedua adalah bahan dekomposer yang terdiri dari tiga aras yaitu Trichoderma, efektif mikroorganisme, dan eco enzyme. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 15 kombinasi perlakuan, setiap perlakuann dengan tiga ulangan. Data hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam pada jenjang 5%. Data yang berbeda nyata diuji lanjut dengan DMRT 5%. Parameter yang di amati antara lain nilai C/N ratio, penyusutan berat kompos, warna, bau, nilai pH, suhu, dan keremahan. Hasil penelitian ini menunjukan perlakuan pengomposan beberapa macam hasil samping perkebunan sawit terhadap hasil analisis C/N ratio menghasilkan sebagian kompos sudah memenuhi standart mutu pupuk organik. Perlakuan semua macam bahan kompos dan macam bahan dekomposer sudah memenuhi standart pH, bau atau aroma, dan warna kompos.
Referensi
Afsyah, S., Walida, H., Dorliana, K., Sepriani, Y., & Harahap, F. S. (2021). Analisis Kualitas Kascing dari Campuran Kotoran Sapi, Pelepah Kelapa Sawit dan Limbah Sayuran. AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian, 6(1), 10. https://doi.org/10.35329/agrovital.v6i1.1998
Dewi, D. M. (2021). Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme Bersama Komunitas Eco Enzyme Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan. Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul), 1(1), 67. https://doi.org/10.20527/ilung.v1i1.3560
Ekawandani, N., & Kusuma, A. A. (2018). Pengomposan Sampah Organik (Kubis dan Kulit Pisang) Dengan Menggunakan EM4. Jurnal TEDC, 12(1), 38–43.
Febrina, D., Jamarun, N., Zain, M., dan K. (2015). Kandungan Fraksi Serat Pelepah Sawit Hasil Biodelignifikasi Menggunakan Kapang Phanerochaete chrysosporium dengan Penambahan Mineral Ca dan Mn. UIN Suska Riau. Pekanbaru. Jurnal Peternakan Indonesia., 17(03), 176–186.
Purwantisari, S. (2009). Antagonisme Jamur Patogen Phytophthora infestans Penyebab Penyakit Busuk Daun dan Umbi Tanaman Kentang Dengan Menggunakan Trichoderma spp. Isolat. Bioma, 11(1), 8–9. http://eprints.undip.ac.id/2000/%5Cnhttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/5702
Wahyuni, M., Triani, A., & Sembiring, M. (2020). Pengaruh Kompos Mucuna bracteata Dan Azotobacter Terhadap Pertumbuhan Dan Kadar Nitrogen Bibit Kelapa Sawit. Agrotekma: Jurnal Agroteknologi Dan Ilmu Pertanian, 4(2), 119–127. https://doi.org/10.31289/agr.v4i2.3735
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Agrotechnology, Agribusiness, Forestry, and Technology: Jurnal Mahasiswa Instiper (AGROFORETECH)

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.