Efektivitas Harvesting Set Up Semi Mekanis dengan Metode Full Tree Length dan Cut To Length
Kata Kunci:
Cut to Length, Full Tree Length, Harvesting, ExcavatorAbstrak
Pemanenan kayu menjadi proses krusial yang mempengaruhi produktivitas dan biaya, sehingga pemilihan metode yang tepat sangat diperlukan untuk mencapai hasil optimal. Penelitian dilakukan di Estate Mandau, PT. RAPP, dengan fokus pada tanaman Acacia crassicarpa berumur 4-5 tahun, menggunakan metode pengamatan langsung dan pengukuran waktu pada setiap aktivitas harvesting, termasuk felling, bunching, bucking, extraction, dan debarking. Data yang dikumpulkan mencakup produktivitas alat dan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas untuk metode Cut to Length (CTL) lebih tinggi dibandingkan dengan metode Full Tree Length (FTL). Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk ekstraksi kayu dengan metode CTL lebih efisien, berkisar antara 30 hingga 43 menit per siklus, dibandingkan dengan 40 hingga 60 menit untuk FTL. Meskipun terdapat perbedaan dalam set up, analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kedua metode tersebut. Dari hasil perhitungan perbandingan efektivitas juga menunjukkan bahwa metode CTL lebih mengguntungkan jika digunakan dibandingkan dengan metode FTL. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa metode CTL lebih efektif dalam hal waktu dan produktivitas dibandingkan dengan metode FTL, sehingga menghasilkan set up yang lebih unggul dibandingkan dengan metode FTL, hal ini dapat di lihat dari hasil perhitungan efektivitas dimana set up metode CTL mendapatkan hasil perhitungan efektivitas yang lebih bagus dibandingkan dengan set up metode FTL. Penulis juga menyarankan agar penelitian lebih lanjut dilakukan dengan pengambilan data yang lebih rinci untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Skripsi ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan teknik pemanenan kayu yang lebih efisien dan berkelanjutan di Indonesia, serta menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya di bidang kehutanan.
Referensi
A’yuningsih, D. (2017). Pengaruh faktor lingkungan terhadap perubahan struktur anatomi daun. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi Dan Biologi Universitas Negeri Yogyakarta. Indonesia (B), 103–110.
Danumulyo, V. I., & Falah, M. D. (2023). Pengaruh Topografi Terhadap Volume Residual Wood Di Areal Mineral Dengan Sistem Pemanenan Semi Mekanis. Agrotechnology, Agribusiness, Forestry, and Technology: Jurnal Mahasiswa Instiper (AGROFORETECH), 1(1), 722–727.
Idris, M. M., & Soenarno, S. (n.d.). Unjuk Kerja Teknik Penyaradan Kayu Dengan Metode Tree Length Logging Pada Hutan Alam Lahan Kering. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 33(2), 153–166.
Julaikah, J., Hardiansyah, G., & Roslinda, E. (n.d.). Biaya Pemanenan Tanaman Akasia Krasikarpa (Acacia crasicarpa A. Cunn. Ex Benth) Di Pt. Kalimantan Subur Permai Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Jurnal Lingkungan Hutan Tropis, 1(2), 346–356.
Montolalu, C., & Langi, Y. (2018). Pengaruh pelatihan dasar komputer dan teknologi informasi bagi guru-guru dengan uji-t berpasangan (paired sample t-test). D’Cartesian: Jurnal Matematika Dan Aplikasi, 7(1), 44–46.
Sriyanto, S., Purwanggono, B., & Astuti, D. T. (2009). Redisain layout dan prosedur untuk reduksi waktu setup gudang komponen. J@ Ti Undip: Jurnal Teknik Industri, 4(2), 137–146.
Suhartana, S., Idris, M. M., & Yuniawati, Y. (2011). Penyaradan Kayu Sesuai Standar Prosedur Operasional Untuk Meningkatkan Produktivitas Dan Meminimalkan Biaya Produksi Dan Penggeseran Lapisan Tanah Atas: Kasus Di Satu Perusahaan Hutan Di Jambi. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 29(3), 248–258.
Suwarna, U., Matangaran, J. R., & Harmawan, F. (2014). Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Pemanenan Kayu Di Hutan Alam Rawa Gambut (Residual Stand Damage Caused by Timber Harvesting in Natural Peat Swamp Forest). Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 21(1), 83–89.
Tammya, E., & Herwanto, D. (2021). Analisis Efektivitas Mesin Debarker Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Di PT. XYZ Kuningan, Jawa Barat. SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi Dan Industri, 19(1), 20–27.
Weissberg, R. (2001). Democratic political competence: Clearing the underbrush and a controversial proposal. Political Behavior, 23, 257–284.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 AGROFORETECH

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.