Perbandingan Metode Sampling dan Luas Areal terhadap Pengambilan Volume Limbah Kayu

Penulis

  • Paulus Fanlentino Program Studi Kehutanan, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Hastanto Bowo Woesono Program Studi Kehutanan, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Siman Suwadji Program Studi Kehutanan, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

limbah kayu, metode sampling, ukuran areal

Abstrak

Pemanenan kayu merupakan tahap penting dalam industri kehutanan, tetapi sering kali meninggalkan limbah kayu yang perlu diidentifikasi dan dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas berbagai metode sampling dan ukuran area dalam mengestimasi volume limbah kayu sisa setelah panen. Limbah kayu dikategorikan menjadi merchantable wood, waste wood, dan tunggul.Penelitian ini dilakukan di PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), tepatnya di Tesso Timur Estate, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Dua metode sampling yang digunakan adalah metode garis (line sampling) dan metode petak (square plot sampling), dengan variasi luas area penelitian antara 5–20 ha dan 21–35 ha. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan Two-Way ANOVA untuk menilai pengaruh metode sampling dan ukuran area terhadap volume limbah kayu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik metode sampling maupun ukuran area tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap volume merchantable wood, waste wood, maupun tunggul. Selain itu, total volume limbah kayu yang ditemukan masih berada di bawah standar yang ditetapkan oleh PT. RAPP, yang mengindikasikan bahwa sistem pemanenan mekanis yang digunakan sudah cukup efisien dalam meminimalkan limbah kayu sisa.

Referensi

Avery, T. E., & Burkhart, H. E. (2015). Forest Measurements: Fifth Edition. Waveland Press. https://books.google.co.id/books?id=IWx1CQAAQBAJ

Brown, S. (1997). Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forests: A Primer. FAO Forestry Paper, 134.

Chave, J., Condit, R., Aguilar, S., Hernandez, A., Lao, S., & Perez, R. (2004). Error propagation and scaling for tropical forest biomass estimates. Philosophical Transactions of the Royal Society of London. Series B: Biological Sciences, 359(1443), 409–420.

Indartik, I., Parlinah, N., & Lugina, M. (2011). Upaya Pembangunan Hutan Tanaman Industri Untuk Penurunan Emisi Karbon. Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 8(2), 29043.

PT.RAPP. (2024). Module Operational Harvesting – Fiber Supply.

Saputra, I. Y. (2024). Perbandingan Sistem Pemanenan Mekanis dan Semi Mekanis terhadap Nilai RWA dan HQA pada Areal Lowland (Doctoral dissertation, . (Doctoral Dissertation, Institut Pertanian Stiper Yogyakarta).

Sulichantini, E. D. (2016). Pertumbuhan tanaman eucalyptus pellita f. Muell di lapangan dengan menggunakan bibit hasil perbanyakan dengan metode kultur jaringan, stek pucuk, dan biji. Ziraa’ah Majalah Ilmiah Pertanian, 41(2), 269–275.

Vanclay, J. K. (1994). Modelling forest growth and yield: applications to mixed tropical forests.

Wolda, H. (1981). Similarity indices, sample size and diversity. Oecologia, 50, 296–302.

Yuniwati, Y., & Suhartana, S. (2014). Potensi Karbon Pada Limbah Pemanenan Kayu Acacia Crassicarpa (Carbon Potential of Waste Timber Harvesting Acacia Crassicarpa). Jurnal Ilmu Lingkungan, 12(1), 21–31.

Unduhan

Diterbitkan

2025-03-23

Cara Mengutip

Fanlentino, P., Woesono, H. B., & Suwadji, S. (2025). Perbandingan Metode Sampling dan Luas Areal terhadap Pengambilan Volume Limbah Kayu. AGROFORETECH, 3(1), 457–463. Diambil dari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1719

Terbitan

Bagian

Kehutanan

Citation Check

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 5 6 > >>