Pengaruh Waktu Bukaan Naungan terhadap Laju Pertumbuhan Tinggi Semai Eucalyptus Pellita Di Baserah Central Nursery
Kata Kunci:
naungan, intensitas cahaya, laju pertumbuhanAbstrak
Eucalyptus pellita adalah salah satu spesies tanaman dengan rotasi yang cepat sebagai produk utama dalam bidang hutan tanaman industri (HTI). Eucalyptus pellita dimanfaatkan menjadi bahan utama dalam proses pemenuhan kebutuhan pulp dalam industri kertas. Dalam proses pemenuhan kebutuhan bahan baku yang berkualitas tentu membutuhkan semai yang berkualitas tinggi. Cahaya adalah salah satu faktor pendukung perkembangan dan pertumbuhan tanaman yaitu sebagai sumber utama dalam proses fotosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bukaan naungan pada berbagai umur terhadap laju pertumbuhan semai Eucalyptus pellita. Penelitian ini berlangsung di Baserah Central Nursery PT.Riau Andalan Pulp and Paper. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan terhitung dari tanggal 30 Juni 2023 hingga 30 Juli 2023. Penelitian ini dianalisa dengan metode percobaan faktor tunggal rancangan acak lengkap (RAL) dengan intensitas sampling sebesar 20,83%. Parameter yang dilihat dalam penelitian ini meliputi : laju pertumbuhan tinggi semai, dan persentase semai hidup. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bukaan naungan pada umur tertentu memberikan pengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan dan tingkat persentase hidup semai.
Referensi
Aulia, A. K. (2023). Pengaruh Pupuk NPK dan Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Bibit Eukaliptus (Eucalyptus pellita f.muell). Jurnal Silvikultur Tropika 4(8): 17-19
Ekawati, R. (2017). Pertumbuhan dan Produksi Pucuk Kolesom pada Intensitas Cahaya Rendah Growth and Yield of Kolesom Shoot at Low Light Intensity. Jurnal Kultivasi, 16(3): 56-57
Juhaeti, T. (2009). Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan Bibit Pulai. Berita Biologi, 9(6): 32-39
Maghfiroh, J. (2017). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Biologi, B, 51–58.
Sauman Hamdani J., Rochayat Suriadinata Y., & Lourenco Martins. (2016). Pengaruh Naungan dan Zat Pengatur Tumbuh terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kentang Kultivar Atlantik di Dataran. Medium effects of Shading and Plant Growth Regulator on Growth and Yield of Potato Atlantik Cultivar Planted in Medium Altitude. Jurnal Agronomi Indonesia, 44(1) 33-39
Simanjuntak, O. E., Suryantini, R., & Nurhaida. (2019). Intensitas Serangan Rayap pada Eucalyptus pellita di Areal Hutan Tanaman Industri PT. Wana Hijau Pesaguan Kabupaten Ketapang. Jurnal Hutan Lestari, 7(1), 492–498.
Sulichantini, E. D. (2016). Growth of Eucalyptus pellita F Muell at Land by Using Propagation from Seed with Methods by Using Seeds, Cuttings And Tissue Culture. Tropical Seedlings Needs Science 41(2), 269–275.
Sutarman, & Prihatiningrum, A. E. (2015). Penyakit Hawar Daun Pinus Merkusii di Berbagai Persemaian Kawasan Utama Hutan Pinus Jawa Timur. Hama Dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 15(1), 44–52.
Usria, M., Mardhiansyah, M., & Arlita, T. (2016). Respon Pemberian Zat Pengatur Tumbuh(ZPT) Berbahan Aktif Naphtalene Acetic Acid(NAA) Terhadap Pertumbuhan Stek Trubusan dari Tunggul Sisa Penebangan Eucalyptus pellita. JOM Faperta, 3(1).
Yustiningsih, M. (2019b). Intensitas Cahaya dan Efisiensi Fotosintesis pada Tanaman Naungan dan Tanaman Terpapar Cahaya Langsung. Bio-Edu: Jurnal Pendidikan Biologi, 4(2), 44–49.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.