Pengaruh Intensitas Penyinaran terhadap Pertumbuhan Beberapa Jenis Tanaman Kacang - Kacangan
Kata Kunci:
Kacang-kacangan, Intensitas Penyinaran, Mucuna Bracteata, Pueraria Javanica, Calopogonium MucunoidesAbstrak
Faktor utama dalam proses fotosintesis adalah Cahaya matahari yang mana pada tanaman kacangan intensitas cahaya terbaik dalam proses fotosintesis yaitu pada intensitas 3000fc. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis kacangan seperti (Mucuna bracteata, Purearia javanica, dan calopogonium mucunoides) yang tahan terhadap tingkat Intesitas penyinaran dan mengetahui pengaruh pada tingkat intesitas penyinaran (3000fc, 1000fc dan 700fc) yang terbaik pada pertumbuhan tanaman kacang-kacangan. Penelitian ini dilakukan di kebun KP2 Institut Pertanian STIPER Yogyakarta., berlokasi di Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini menggunqkan metode rancangan acak lengkap dengan design split plot yang merupakan jenis percobaan factorial (lebih dari satu factor) dengan main plot tingkat intensitas penyinaran yang terdiri dari tingkat intensitas penyinaran, P1 = 3000fc, P2 = 1000fc dan P3= 700fc dan sub plot macam jenis kacang-kacangan yang terdiri dari L1 = Mucuna bracteata , L2 = Pueraria javanica, L3 = Calopogonium mucunoides. Hasil dari penelitian ini menggunakan analisis sidik ragam pada tingkat signifikansi 5%. Jika ditemukan perbedaan yang signifikansi, analisis dilanjutkan menggunakan uji jarak berganda duncan pada tingkat signifikansi yang sama. Pada hasil penelitian mengindikasikan bahwa tidak menunjukkan interaksi atara intensitas penyinaran dan kacang-kacangan. Pada tingkat intesitas penyinaran 3000fc menunjukkan hasil lebih baik dibandingkan tingkat intensitas penyinaran 1000fc dan 700fc pada tanaman kacangan, tanaman kacangan jenis (Mucuna Bracteata) menunjukkan hasil lebih baik pada tingkat intesitas penyinaran dibandingkan tanaman kacangan jenis (Purearia javanica & Calopogonium mucunoides).
Referensi
Anonim. 2023. “Luas areal Perkebunan sawit di Indonesia”. https://spks.or.id/detail-publikasi-luas-areal-perkebunan-sawit-di-indonesia-capai-1638-juta-hektare.Diakses pada tanggal 6 februari 2024
Anonim. 2021. Industri Kelapa Sawit Indonesia: Menjaga Keseimbangan Aspek Sosial, Ekonomi,danLingkungan.https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/2921/industrikelapa-sawitindonesia-menjaga-keseimbangan-aspek-sosial-ekonomi-dan-lingkungan Diakses pada tanggal 10 februari 2024
Ariyanti, M., S. Yahya, K. Murtilaksono, Suwarto, H.H. Siregar. 2016a. Pengaruh tanaman penutup tanah Nephrolepis biserrata dan teras gulud terhadap aliran permukaan dan pertumbuhan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). J. Kultivasi. 15:121-127.
Arsyad AR, Yulfita Farni dan Ermadani. 2011. Aplikasi Pupuk Hijau (Calopogonium mucunoides dan Pueraria javanica) Terhadap Air Tanah Tersedia dan Hasil Kedelai. J. Hidrolitan., Vol 2 : 1 : 31 – 39.
Baligar, Fageria NK;, VC; Jones, CA Pertumbuhan dan Mineral. Nutrisi Tanaman Lapangan, edisi ke-3.; CRC Press: Boca Raton, FL, AS, 2011. Vol 12:30-33
Fanindi, A. C. H. M. A. D., Prawiradiputra, B. R., & Abdullah, L. (2010). Pengaruh intensitas cahaya terhadap produksi hijauan dan benih kalopo (Calopogonium mucunoides). Jitv, 15(3), 205-214.
Fauzi, R., & Barus, A. (2016). Pengaruh Persentase Naungan Terhadap Pertumbuhan Bibit Mucuna bracteata DC Asal Setek dengan Konsentrasi IAA yang Berbeda: The influence of percentage of shade on the growth of Mucuna bracteata DC seedling origin cuttings with different IAA concentration. JURNAL AGROEKOTEKNOLOGI, 4(3), 2114-2126.
Gardner FP, Pearce RB, Mitchell RL (1991) Physiology of crop plants. Diterjemahkan oleh H. Susilo. Universitas Indonesia Press, Jakarta. Scientific Publishers https://lontar.ui.ac.id/detail?id=20486439 Diakses pada tanggal 15 April 2024
Girsang, Y. F., Astuti, Y. T. M., & Santoso, T. N. B. (2018). pengaruh naungan dan frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan tanaman Pueraria javanica. JURNAL AGROMAST, 3(2).
Irwanto. 2006. Pengaruh Perbedaan Naungan Terhadap Pertumbuhan Semai Shorea sp dipersemaian Tesis. Sekolah Pasca Sarjana UGM Jurusan Ilmu-ilmu Pertanian. Program studi ilmu kehutanan, Yogyakarta
Kementerian Pertanian Indonesia. 28 Mei 2013.Pelaksanaan Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO). Diambil dari: http://ditjenbun.pertanian.go.id/ dan Diakses pada tanggal 18 februari 2024
Setiawan, Darma. et al.,2020 Pedoman Produksi,Sertifikasi,Peredaran Dan Pengawasan Benih Tanaman Penutup Tanah/Legum Cover Crop (Lcc). Jakarta : kementrian Pertanian.
Prawirosukarto, S., Syamsuddin, E., Darmosarkoro, W., & Purba, A. (2005). Tanaman penutup dan gulma pada kebun kelapa sawit. Buku I. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.