Efektivitas Penggunaan Aerator Di Kolam Aerob Terhadap Laju Sedimentasi Lumpur

Penulis

  • Khafidz Abdullah Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Nuraeni Dwi Dharmawati Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Hermantoro Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

LCPKS, Aerator, Kolam Limbah

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan limbah yang menggunakan dan tidak menggunakan aertor, mencari evektifitas aerator untuk mengukur ketebalan lumpur dan menghancurkan sekam di  libah pabrik kelapa sawit, serta melakukan pengamatan BOD COD lemak kualitas limbah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus sampai september 2022 di PT. Karunia Kencana Permai Sejati POM. Aerator adalah alat yang berfungsi untuk memasukan oksigen ke dalam kolam limbah yang diproses secara anaerob dengan prinsip aerasi. Hasil pengamatan yang diperoleh Pada bulan Agustus, BOD yang diperoleh yakni 19,885 mg/l dan COD 49,712 mg/l. Sedangkan, pada bulan September, BOD yang diperoleh 18,795 mg/l dan COD 46,989 mg/l. Serta untuk kualitas minyak lemak yang diperoleh pada bulan Agustus yakni 4883 dan pada bulan September yakni 3029. Dari hasil pengamatan terkait BOD COD dan Lemak kualitas LCPKS masih dibawah standar baku mutu yang ditetapkan. Untuk produksi limbah cair didpatkan rata – rata TBS di olah 935,35 ton dan limbah cair pabrik dengan rata – rata 630 M³ dengan ratio 1,48. Untuk PH limbah yang menggunakan aerator diperoleh rata rata 4,49 dan yang tanpa aerator diperoleh rata – rata 5,71. Untuk suhu kolam limbah aerator diperoleh rata – rata 39,42 °C dan yang tanpa menggunakan aerator 39,71°C. Hasil perbandingan setiap perlakuan yang menggunakan aerator mendapatkan hasil di jam 08.00 WIB dengan rata – rata 160,85 mg/l untuk di jam 16.00 WIB diperoleh rata -rata 171,14 mgl sedangkan yang tidak menggunakan aerator untuk jam 08.00 WIB didapatkan rata – rata 631,92 mg/l, dan di jam 16.00 WIB dengan rata – rata 679,07 mg/l.

Referensi

Apriyanto, M., & Melisa. (2020). “Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (Studi Kasus Pada PT. Tri Bakti Sarimas PKS 2 Ibul, Riau) Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Islam Indragiri. Jurnal Teknologi Pertanian, 9(2), 86–93.

Bahri, S., Setiawan, R., Hermawan, W., & Yunior, M. (2014). Perkembangan Desain dan Kinerja Aerator Tipe Kincir. Jurnal Keteknikan Pertanian, 2(1), 21685.

Hanim, W., Fadhliani, F., & Wibowo, S. G. (2020). Pengolahan Limbah Cair di PMKS PT Sisirau Desa Sidodadi Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang. Jurnal Enviscience, 4(2), 67. https://doi.org/10.30736/4ijev.v4iss2.198

Hanum, F., Tambun, R., Ritonga, M. Y., & Kasim, W. W. (2015). Aplikasi Elektrokoagulasi Dalam Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit. Jurnal Teknik Kimia USU, 4(4), 13–17.

LBSYUSUF, M. (2011). Program Pascasarjana Universitas Medan Area Universitas Medan Area Universitas Medan Area Program Pascasarjana.

Manurung, R. (2004). Proses Anaerobik Sebagai Alternatif Untuk Mengolah Limbah Sawit.

Natural, N., Foundation, S., Jinfeng, W. U., Peng, Z., Universities, C., & Gaojun, Z. (2016). 2 ( 1. 3(1), 114–126.

Nursanti. (2017). Karakteristik Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Proses Pengolahan Anaerob Dan Aerob. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 13(4), 67–73.

Prodi, D., Biologi, P., & Ambon, I. (2015). Jurnal Biology Science & Education 2015 SURATI. 4(1), 99–111.

Sawit, K., Pt, M., & Kabupaten, P. M. P. (2019). email k. 15(2).

Sisnayati, S., Dewi, D. S., Komala, R., Meilianti, M., & Faizal, M. (2022). Pengolahan limbah Palm Oil Mill Effluent (POME) menggunakan proses aerasi dalam kolom aerator plat berlubang. Jurnal Teknik Kimia, 28(3), 107–115. https://doi.org/10.36706/jtk.v28i3.996

Trisakti, B., Almer, J., Pasaribu, S., Afrianty, T., & Husaini, T. (2013). Perancangan Prototipe Bioreaktor Untuk Pengolahan Lanjut Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (Lcpks) Secara Aerobik. Jurnal Teknik Kimia USU, 2(4), 43–48.

Yuniarti, D. P., Komala, R., & Aziz, S. (2019). Pengaruh Proses Aerasi Terhadap Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Di Ptpn Vii Secara Aerobik. Teknik Lingkungan, 4(2), 7–16.

Yuniarti, D. P., Komala, R., Aziz, S., Program, D., Kimia, S. T., & Taman Siswa Palembang, U. (n.d.). PENGARUH PROSES AERASI TERHADAP PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT DI PTPN VII SECARA AEROBIK (Vol. 4, Issue 2).

Yusuf, A. S., & F, P. N. (2019). Pengaruh Penambahan NPK dalam Pendegradasian Limbah Cair Kelapa Sawit Menggunakan Biofiltrasi Anaerob dengan Reaktor Fixed-Bed. Indonesian Journal of Chemical Science, 8(3), 191–196.

Zahara, S., Umroh, & Utami, E. (2016). The Effect of Effluent Disposal Plant Oil Palm On Water Quality of Mabat River Bangka District. Jurnal Sumberdaya Perairan, 10, 21–25.

Zoni, H. (2012). Pengaruh Limbah Pabrik Kelapa Sawit Terhadap Kualitas Air Sungai Muaro Usau. Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, 3(1), 20–25.

Unduhan

Diterbitkan

2023-09-27

Cara Mengutip

Abdullah, K., Dharmawati, N. D., & Hermantoro. (2023). Efektivitas Penggunaan Aerator Di Kolam Aerob Terhadap Laju Sedimentasi Lumpur. AGROFORETECH, 1(3), 2011–2023. Diambil dari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/754

Terbitan

Bagian

Teknik Pertanian

Citation Check