Pengaruh Intensitas Penyiraman terhadap Pertumbuhan Semai Kultur Jaringan Acacia crassicarpa di Tahap Aklimatisasi

Penulis

  • Rico Wenadi Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Yuslinawari Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Surodjo Taat Andayani Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

Intensitas penyiraman, Acacia crassicarpa, Pertumbuhan, Survivabilitas

Abstrak

Kultur jaringan Acacia crassicarpa merupakan salah satu tanaman yang dikelola sebagai pendukung produksi Hutan Tanaman Industri. Salah satu hal yang potensial berdampak pada bibit Acacia crassicarpa adalah intensitas penyiraman. Intensitas penyiraman yang tidak sesuai dapat menyebabkan penurunan kualitas bibit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas penyiraman terhadap pertumbuhan kultur jaringan Acacia crassicarpa. Penelitian ini berlangsung selama 21 hari yang dilakukan dari tanggal 16 Juni 2023 hingga 03 Juli 2023 di Baserah Central Nursery PT. RAPP. Penelitian dilakukan dengan beberapa intensitas penyiraman yaitu penyiraman selama 5 menit, 10 menit, 15 menit, dan 20 menit dengan total jumlah plot sebanyak 4 plot untuk masing-masing perlakuan. Analisis yang dilakukan adalah analisis varians yang dilanjutkan dengan analisis Duncan apabila terbukti berbeda signifikan. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati dan mengukur pertumbuhan tinggi semai kultur jaringan Acacia crassicarpa. Pengamatan yang dilakukan berupa pengamatan terhadap pertumbuhan tinggi kultur jaringan Acacia crassicarpa dan tingkat survivabilitas dari semai tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pada perlakuan penyiraman yang diberikan dan setelah dilakukan uji lanjut dengan metode DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) ditemukan bahwa penyiraman selama 5 menit berbeda nyata dengan penyiraman selama 10 menit dan 15 menit, namun tidak berbeda nyata dengan penyiraman selama 20 menit. Parameter pertumbuhan tinggi semai paling tinggi adalah pada perlakuan 10 menit dengan pertambahan tinggi sebanyak 0,82 cm dan yang terendah pada perlakuan penyiraman 5 menit dengan pertambahan tinggi sebanyak 0,33 cm. Sedangkan survivabilitas paling besar yaitu 97,74% adalah dengan perlakuan penyiraman 10 menit dan survivabilitas terkecil yaitu 92,19% pada perlakuan penyiraman 5 menit.

Referensi

Biologi, J., Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, F., Negeri Padang Jl Hamka, U., Tawar Barat, A., Padang Utara, K., & Padang, K. (2021). Pengaruh Air Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau (Phaceolus radiatus) Laras Trimayora danSàdiatul Fuadiyah. Universitas Negeri Padang, 01(2021), 193–197. https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol1/28

Dalimunthe, A., Hartini, K. S., & Tampubolon, G. I. (2021). PENINGKATAN PERTUMBUHAN SEMAI ALPUKAT ( Persea americana ) DENGAN APLIKASI BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DAN INTERVAL PENYIRAMAN. Prosidng Seminar Nasional Silvikultur, 78–86.

Felania, C. (2017). Pengaruh ketersedian air terhadap pertumbuhan kacang hijau (Phaceolus radiatus). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi Dan Biologi,5(6),131–138. http://seminar.uny.ac.id/sembiouny2017/prosiding/pengaruh-ketersediaan-air-

terhadap-pertumbuhan-kacang-hijau-phaceolus-radiatus

Harwati, C. T. (2012). Pengaruh Kekurangan Air (Water Deficit) Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Tembakau. INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian, 6(1), 44–51.

Jafar, SH., Thoma, A., Kalangi, JI., Lasut, M. (2013). Pengaruh Frekuensi Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan Bibit Jabon Merah (Anthocephalus Macrophyllus (Roxb.) Havil). Jurnal Cocos, 2(2), 1–13.

Kanwil, H. (2021). Jaga Pertumbuhan Tanaman Dengan Rutin Melakukan Penyiraman.https://kalteng.kemenkumham.go.id/berita-kanwil/berita-utama/9658-jaga-pertumbuhan-tanaman-dengan-rutin-melakukan-penyiraman

Manurung, G. P. (2022). Pengaruh interval penyiraman terhadap pertumbuhan tiga bawang merah komersial (Allium ascalonicum). Kultivasi, 21(1), 24–32. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v21i1.34836

Marpaung, J. L., Sutrisno, A., & Lumintang, R. (2017). Penerapan Metode Anova Untuk Analisis Sifat Mekanik Komposit Serabut Kelapa. Jurnal Online Poros Teknik Mesin, 6(2), 151–162.

Sinulingga, M., & Darmanti, S. (2013). Kemampuan Mengikat Air oleh Tanah Pasir yang Diperlakukan dengan Tepung Rumput Laut Gracilaria verrucosa. Ejournal Undip, 32–38.

Sugiarto. (2016). PENGARUH PUPUK NPK DAN NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN Shorea assamica Dyer. DI PERSEMAIAN (Effect of NPK Fertilizer and Shade on the Growth of Shorea assamica Dyer in the Nursery). 4(1), 1–23.

Diterbitkan

2024-03-25

Cara Mengutip

Wenadi, R., Yuslinawari, & Andayani, S. T. (2024). Pengaruh Intensitas Penyiraman terhadap Pertumbuhan Semai Kultur Jaringan Acacia crassicarpa di Tahap Aklimatisasi. AGROFORETECH, 2(1), 695–700. Diambil dari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1115

Terbitan

Bagian

Kehutanan

Citation Check

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

<< < 1 2 3 4 5