Karakteristik Sabun Mandi Transparan Lidah Buaya (Aloe vera) dengan Variasi Waktu Pencampuran

Penulis

  • Aan Setiyawan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, INSTIPER, Indonesia
  • Sunardi Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, INSTIPER, Indonesia
  • Herawati Oktavianty Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55180/biofoodtech.v1i02.314

Kata Kunci:

lidah buaya, sabun mandi transparan, waktu pencampuran

Abstrak

Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan sabun mandi transparan lidah buaya (Aloe vera) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu pencampuran minyak dan larutan NaOH serta jumlah penambahan gel lidah buaya terhadap karakteristik sabun transparan yang  dihasilkan. Selain itu juga untuk mengetahui kesesuaian karakteristik sabun mandi transparan yang dihasilkan terhadap syarat mutu SNI. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan rancangan blok lengkap yang dengan dua faktor. Faktor pertama adalah variasi waktu pencampuran minyak dan larutan NaOH , terdiri dari A1=15 menit, A2=20 menit, dan A3=25 menit. Faktor kedua adalah jumlah penambahan gel lidah buaya, terdiri dari B1=1%, B2=2%, dan B3=3%. Analisis terhadap sabun mandi transparan yang dihasilkan meliputi: kadar air, pH, asam lemak bebas, alkali bebas, lemak tak tersabunkan, ketinggian busa. Hasil penelitian menunjukkan faktor A (variasi pencampuran) berpengaruh terhadap analisis pH, kadar air, lemak taktersabunkan, uji kesukaan aroma dan uji kesukaan tekstur namun tidak berpengaruh terhadap analisis asam lemak bebas, alkali bebas, lemak taktersabunkan dan tinggi. Faktor B (penambahan lidah buaya) berpengaruh terhadap analisis pH namun tidak berpengaruh terhadap analisis  kadar air, asam lemak bebas, alkali bebas, lemak taktersabunkan dan tinggi busa. Hasil terbaik ditunjukkan pada sampel A2B1 dengan nilai pH 9,82, asam lemak bebas 1,67%, kadar air 12,51% dan alkali bebas 0,08% memenuhi standar SNI 3532-2016, sedangkan lemak taktersabunkan dengan nilai 0,84% tidak memenuhi SNI 3532-2016.

Referensi

Ahmad. (2018). Penentuan Konsentrasi Optimummadu Lebah Hutan (Apis dorsata) dari Kabupaten Bima Terhadap Mutu Sabun Transparan.

Anjani, I., Putri, R., Pd, M., Keluarga, P. K., Teknik, F., & Surabaya, U. N. (2014). Pengaruh Penambahan Sari Aloe Vera. E- Journal, 03, 23–29.

Fathurrahman. (2013). Perbandingan Komposisi Asam Lemak Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq .) Hasil Transformasi Genetik. Jurnal Agroteknologi, 3(2), 11–20.

Gibon, V. (2012). Palm Oil and Palm Kernel Oil Refining and Fractionation Technology. In Palm Oil: Production, Processing, Characterization, and Uses. AOCS Press. https://doi.org/10.1016/B978-0-9818936-9-3.50015-0

Gusviputri, A., S., N. M. P., Aylianawati, ., & Indraswati, N. (2013). Pembuatan Sabun dengan Lidah Buaya (Aloe Vera) sebagai Antiseptik Alami. Widya Teknik, 12(1), 11–21. http://journal.wima.ac.id/index.php/teknik/article/view/1439

Hernani, Bunasor, T., & Fitriati. (2010). Formula Sabun Transparan Antijamur Dengan Bahan. 21(2), 192–205.

Juliana, I. N., Gonggo, S. T., & Said, I. (2017). Pemanfaatan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Sebagai Adsorben Untuk Meningkatkan Mutu Minyak Jelantah. Jurnal Akademika Kimia, 4(4), 181. https://doi.org/10.22487/j24775185.2015.v4.i4.7869

Muhlisin. (2014). Optimasi Sabun Cair Antibakteri Ekstrak Etanol Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roch. var. rubrum) dengan Variasi Crude Palm Oil (CPO) dan Kalium Hidroksida (KOH). Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Odeghe, O. B., & Asagba, S. O. (2012). Palm kernel oil effects on the activity of aspartate aminotransferase (AST) and alanine aminotransferase (ALT) in the plasma and tissues of albino rat. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 4(SUPPL.3), 364–366.

Purwanti, A., Ariani, L., & Dewi, F. K. (2017). Pembuatan Sabun Transparan dari Minyak Kelapa Dengan Penambahan Antiseptik. Prosiding Seminar Nasional XII, 210–216. https://journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/article/view/700

Rusli, N., Nurhikma, E., & Sari, E. P. (2019). Formulasi Sediaan Sabun Padat Ekstrak Daun Lamun (Thalassia hemprichii). Warta Farmasi, 8(2), 53–62. https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i2.96

Salendra, A., Khatulistiwa, A. A.-J. K., & 2018, U. (2019). Saponifikasi asam lemak dari lumpur minyak kelapa sawit (sludge oil) menggunakan basa abu sabut kelapa. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 10(1), 2685–1229. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jkkmipa/article/view/24942

Sasongko, H., & Mumpuni, A. S. (2017). Pengaruh penambahan sukrosa terhadap mutu sabun transparan dari ekstrak etanol herba pegagan (Centella asiatica L.). Pharmaciana, 7(1), 71. https://doi.org/10.12928/pharmaciana.v7i1.5795

Suryani, A., Hambali, E., & Kurniadewi, H. (2015). Lidah Buaya (Aloe vera Linn.) Sebagai Bahan Baku Industri. Journal Agro-Based Industri, 15(2), 40–45.

Widyasanti, A., Farddani, C., & Rohdiana, D. (2016). Pembuatan Sabun Padat Transparan Menggunakan Minyak Kelapa Sawit (Palm oil) Dengan Penambahan Bahan Aktif Ekstrak Teh Putih (Camellia sinensis). Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 5(3), 125–136.

Unduhan

Diterbitkan

2023-01-31

Cara Mengutip

Setiyawan, A., Sunardi, & Oktavianty, H. (2023). Karakteristik Sabun Mandi Transparan Lidah Buaya (Aloe vera) dengan Variasi Waktu Pencampuran . BIOFOODTECH : Journal of Bioenergy and Food Technology, 1(02), 106–112. https://doi.org/10.55180/biofoodtech.v1i02.314

Terbitan

Bagian

Artikel

Citation Check