Analisis Nilai Tambah Pengolahan Makanan Bagea dengan Bahan Baku Sagu Di Kabupaten Kolaka
Kata Kunci:
Nilai Tambah, Pengolahan Makanan, SaguAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan proses produksi pengolahan sagu menjadi makanan bagea, untuk mengetahui berapa besar nilai tambah yang dihasilkan dalam usaha pengolahan kue bagea, untuk mengetahui kelayakan finansial usaha pengolahan kue bagea, untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh pelaku usaha pengolahan makanan dengan bahan dasar sagu di Kabupaten Kolaka. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif Kuantitatif. Data diperoleh menggunakan wawancara dan observasi kepada 5 orang responden menggunakan non-random sampling. Penentuan lokasi penelitian menggunakan Purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis nilai tambah. Hasil Penelitian menunjukan bahwa proses pembuatan kue bagea dimulai dari pengadaan bahan baku (pati sagu) dan bahan penolong, mencampurkan bahan baku dengan bahan-bahan penunjang, kemudian mencetak adonan menggunakan tangan dengan bentuk oval, bulat dan gepeng, memanggang dan mendinginkan kemudian proses pengemasan kue bagea. Nilai tambah yang diperoleh dalam usaha pengolahan kue bagea adalah sebesar Rp 255.038 per Kg bahan baku dengan prosentase rasio sebesar 84,3% dan tingkat keuntungan bersih sebesar 78,17%. Usaha pengolahan kue bagea di Kabupaten Kolaka layak secara finansial dengan nilai R/C Ratio sebesar Rp 3,5-, dengan nilai pendapatan yang dihasilkan selama 1 bulan yaitu Rp.5.298.020. Kendala yang dihadapi dalam pengolahan kue bagea adalah ketersediaan bahan baku mulai susut akibat alih tanaman sagu menjadi tanaman kelapa sawit dan alih fungsi menjadi kawasan pemukiman.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.