Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Ekspor CPO Indonesia ke India, Tiongkok, dan Eropa (Belanda dan Italia)
Kata Kunci:
Volume CPO, Ekspor, TrendAbstrak
Kegiatan perdagangan yang dilakukan baik antar indvidu, antar kelompok, sampai antar negara adalah hal yang tidak bisa dipisahkan diera sekarang ini. Perdagangan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang semakin tinggi menjadi tujuan suatu negara melakukan perdagagan internasional atau sering disebut kegiatan ekspor dan impor. Indonesia merupakan negara agraris yang didominasi oleh sector pertanian sebagai andalan mata pencaharian. Potensi sumber daya alam yang melimpah menjadikan Indonesia sebagai sumber tanaman pangan dan komoditas ekspor. Salah satu sector yang memberikan peranan penting dalam pembangunan adalah sector perkebunan. Hasil perkebunan yang memberikan sumbangsih besar untuk ekspor adalah kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trend dan faktor-faktor yang mempengaruhi Volume Ekspor CPO Indonesia ke India, Tiongkok dan Eropa (Belanda dan Italia). Metode dasar yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan mencatat semua data yang bersifat time series dari tahun 2010 sampai tahun 2022. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda (Least Squares). Hasil penelitian menunjukkan bahwa trend volume ekspor CPO Indonesia ke India cenderung semakin meningkat, sedangkan ke Tiongkok, Belanda dan Italia cenderung menurun. Pada trend volume ekspor CPO Indonesia ke Tiongkok ada kasus yang bersifat patahan karena adanya kasus COVID-19. Faktor-faktor yang mempengaruhi Volume Ekspor CPO Indonesia ke India, Tiongkok dan Eropa (Belanda dan Italia) adalah Produksi Kelapa Sawit Indonesia, Harga Minyak Kedelai Internasional, Harga Minyak Bunga Matahari Internasional, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, sedangkan Jumlah Penduduk Negara Importir dan GDP Negara Importir tidak berpengaruh signifikan.
Referensi
Anonim. (2020). Kebijakan RED II (Renewable Energy Directive) Mengkategorikan Tanaman Kelapa Sawit Sebagai Tanaman Berisiko Tinggi Terhadap Kerusakan Lingkungan. 40–58.
Boediono. (1997). No.3 Pengantar Ilmu Ekonomi (Cetakan 19). Yogyakarta: Yogyakarta : BPFE, 1997.
Hafiyyan. (2017). Ini Sebab India Jadi Importir CPO Terbesar di Dunia. Retrieved from https://market.bisnis.com
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Agrotechnology, Agribusiness, Forestry, and Technology: Jurnal Mahasiswa Instiper (AGROFORETECH)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.