Pengaruh Lama Simpan dan Lama Pemanasan Benih Terhadap Perkecambahan Kelapa Sawit dan Performa Pertumbuhan Bibit di Pre Nursery

Penulis

  • Bayu Setiawan Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Neny Andayani Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Setyastuti Soebroto Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

lama simpan benih, Lama pemanasan, Kecambah kelapa sawit

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama simpan dan lama pemanasan benih terhadap perkecambahan kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan di PT BINA SAWIT MAKMUR. PT ini berlokasi di Karya Baru, Alang-Alang Lebar, Palembang, Sumatera Selatan, di 094 Jl. Kolonel H. Barlian. Penelitian ini berlangsung dari bulan September 2023 hingga April 2024. Penelitian ini menggunakan percobaan dengan desain faktorial, yang terdiri dari dua komponen yang disusun dalam RAL. Pertama, ada lama penyimpanan benih, yang dapat divariasikan di lima tingkat eksperimen; kedua, ada lama pemanasan benih, yang dapat divariasikan di empat tingkat eksperimen menghasilkan 20 kombinasi. Hasil percobaan menunjukkan kombinasi lama simpan 60-67 hari dan lama pemanas 70-75 hari menghasilkan kadar air tertinggi  (22,64%) dan kombinasi lama simpan 30-37 hari dan lama pemanas 50-55 hari menghasilkan kecambah abnormal paling redah (1,25%). Lama simpan 0-7 hari memiliki kadar air tertinggi selama penyimpanan (14,83%), daya berkecambah terbaik (63,47%) dengan kecambah normal (57,35%) dan kecambah berjamur paling rendah (2,27%). Lama pemanas 50-55 hari menghasilkan daya berkecambah dan diameter batang di pertumbuhan bibit terbaik, dengan daya berkecambah (58,25%), kecambah normal (52,75%), Dan diameter batang (0,63 cm). ertumbuhan bbit terbaik terdapat pada lama pemanas 60-65 hari dengann tinggi tanaman (19,87 cm) dengan rerata  jumlah daun (2,96 helai), luas daun (4,14 cm).

Referensi

Dewi, E. P. (2019). Pengaruh Lama Pemanasan Dan Perendaman Dalam Giberelin (GA3) Terhadap Pematahan Dormansi Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Fakultas Pertanian Universitas Lampung Bandar Lampung, 8(5), 55.

Ernayunita, W. Sri, S. Nanang dan Taryono. (2021). Kriopreservasi: Konservasi Sumber Daya Genetik Kelapa Sawit Jangka Panjang. Warta PPKS, 26(1), 30–39.

Farhana, B., S. Ilyas dan L.F Budiman. (2013). Pematahan Dormansi Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensisJacq.) dengan Perendaman dalam Air Panas dan Variasi Konsentrasi Ethephon. Buletin Agrohorti, 1(1), 72. https://doi.org/10.29244/agrob.1.1.72-78

Karneta, R. (2024). Response of Viability of Oil Palm Seed ( Elaeis guineensis Jacq , L.) at Various Storage Ages of Seed and Heating Long. 17(1), 340–351.

Martine, B. M., K.K. Laurent, B.J Pierre, K. Tanoh dan K.Yatty. (2009). Pengaruh penyimpanan dan perlakuan panas terhadap perkecambahan benih kelapa sawit ( Elaeis guineensis Jacq .). 4(10).

Mohamad, A. (2015). Penurunan Kadar Air Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Selama Proses Penyimpanan Benih Dengan Menggunakan Media Kantung Plastik Linear Low Density Polyethylene Berlubang. 23(51), 101–107.

Panggabean, N. H. (2021). Pematahan Dormansi Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Menggunakan Metode Skarifikasi Dan Giberelin. KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi Dan Terapan, 4(2), 62. https://doi.org/10.30821/kfl:jibt.v4i2.8786

Rahardjo, P. dan D.F.S Hartatri. (2010). Penggunaan acrylic acid sodium acrylate polymer dalam upaya mempertahankan viabilitas benih kakao ( Theobroma cacao L .). Pelita Perkebunan, 26(2), 83–93.

Setiawan, J. (2023). Pengaruh Lama Perendaman Terhadap Daya Perkecambahan Benih Padi (Oryza sativa.L). Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa, 7(2), 43–46. https://doi.org/10.51589/ags.v7i2.3406

Setyorini, T., R.M. Hartati dan A.L. Damanik. (2020). Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Di Pre Nursery Dengan Pemberian Pupuk Organik Cair (Kulit Pisang) Dan Pupuk Npk. Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science), 18(1), 98–106. https://doi.org/10.32528/agritrop.v18i1.3284

Pamungkas, T. S. S. dan E. Pamungkas. (2019). Pemanfaatan Limbah Kotoran Kambing Sebagai Tambahan Pupuk Organik Pada Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit(Elaeis guineensis Jacq.) Di Pre-Nursery. Mediagro, 15(01), 66–76. https://doi.org/10.31942/md.v15i01.3071

Unduhan

Diterbitkan

2024-09-20

Cara Mengutip

Setiawan, B., Andayani, N., & Soebroto, S. (2024). Pengaruh Lama Simpan dan Lama Pemanasan Benih Terhadap Perkecambahan Kelapa Sawit dan Performa Pertumbuhan Bibit di Pre Nursery. AGROFORETECH, 2(3), 1215–1223. Diambil dari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1422

Terbitan

Bagian

Agroteknologi

Citation Check

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

<< < 1 2 3