Pengaruh Macam Mulsa terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Main Nursery pada Jenis Tanah yang Berbeda

Penulis

  • Ricky Steven Endrian Damanik Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Yohana Theresia Maria Astuti Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Dian Pratama Putra Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

Macam mulsa, jenis tanah, main nursery

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh macam mulsa terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit main nursery pada jenis tanah yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di KP2 (Kebun Pendidikan dan Penelitian) Institut Pertanian Stiper yang terletak di Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, DIY dengan ketinggian lokasi penelitian 118 meter di atas permukaan laut pada tanggal 29 Maret hingga 21 Juni 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan rancangan acak lengkap pola faktorial. Faktor I adalah pemberian mulsa yang terdiri dari 4 macam yaitu kontrol, mulsa cangkang, mulsa fiber dan mulsa tangkos. Faktor II adalah jenis tanah yang terdiri dari 2 macam yaitu latosol dan regosol. Dibuat 8 kombinasi perlakuan dengan menggunakan kedua faktor tersebut dan setiap kombinasi perlakuan membutuhkan 4 ulangan dengan total keseluruhan tanaman dalam penelitian ini adalah 4 x 8 = 32 sehingga total kebutuhan tanaman sebanyak 32 tanaman. Menggunakan sidik ragam (Anova) dengan tingkat signifikasi 5% data penelitian dianalisis. Dengan uji jarak berganda Duncan yang disebut juga dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test) taraf signifikasi 5% jika terdapat perbedaan yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi nyata kombinasi antara macam mulsa terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit main nursery pada jenis tanah yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian macam mulsa menghasilkan pertumbuhan yang sama pada bibit kelapa sawit main nursery pada jenis tanah yang berbeda. Jenis tanah regosol dan latosol berpengaruh sama terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit main nursery.

Referensi

Blore, T.W.D (1966). “Further Studies of Water Use by Irrigation and Unirrigated Arabica Coffee in Kenya”. J. Agric. Sci. Camb., 67:145-54

Coste, R. 1992. Coffee: The plant and the product. 1ed. London: MacMillan Press. 328 p.

Descroix, F. and J. Snoeck (2004). “Environmental Factor Suitable for Coffee Cultivation”. p. 165-177. In: Coffee: Growing, Processing and Suitainable Production. Wintgens, J.N. (ED.) Wiley-VCH Verlag GmBH & Co. KGaA. Switzerland.

Djaenudin, D., H. Marwan, H. Subagyo, dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis untuk Komoditas Pertanian. Edisi Pertama tahun 2003. Balai Penelitian Tanah, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat.

Erwiyono, R., Yacob, R. Y., & Usmadi, U. (2009). Pengaruh Pola Curah Hujan Terhadap Produksi Kopi: Studi Di Satu Perkebunan Di Banyuwangi. Jurnal Agrotropika, 14(1).

Hartini, N. S., Harun, M. U., & Yakup, Y. (2018). Respon Tanaman Kopi (Coffea Canephora) Grafting Terhadap Jumlah Lubang Biopori Dan Dosis Pupuk Npk (Doctoral Dissertation, Sriwijaya University).

Iscaro, J. (2014). The impact of climate change on coffee production in Colombia and Ethiopia. Global Majority E-Journal, 5(1), 33-43.

Mandala, I. (2009). Faktor-Faktor Lapangan Yang Mempengaruhi Produktivitas Pekerja Pada Proyek Konstruksi (Doctoral Dissertation, Uajy).

Pamoniara,W. (2013). Analisis Produktifitas Tanaman Kopi di Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Economics Development Analysis Journal, 2(1).

Pertanian, D. (2014). Pedoman Teknis Budidaya Kopi yang Baik (Good Agriculture Practices/Gap On Coffee). Direktorat Jenderal Perkebunan Nomor, 49.

Prastowo, B., Karmawati, E., Indrawanto, C., & Munarso, S. J. (2010). Budidaya dan pasca panen kopi.

Rahardjo, P. (2017). Berkebun Kopi. Penebar Swadaya.

Rawanda, R., Mutama, R., Surya, M. H., & Dewi, B. S. (2021). Pengaruh Pengelolaan Kopi Robusta Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di HKM Binawana Register 45B Desa Tri Budisukur, Kecamatan Kebun Tebu, Lampung Barat, Lampung. Journal Of People, Forest And Environment, 1(1), 1-10.

Risandewi, T. (2013). Analisis efisiensi produksi kopi robusta di kabupaten temanggung. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 11(1), 87-102.

Suciantini, S. (2015, April). Relationship between climate (rainfall) and crop production in Pacitan. In Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia (Vol. 1, No. 2, pp. 358-365).

Sugiyono, 2010. Populasi dan Sampel. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta Bandung. Hal. 117-118

Tantika, H. N., Supriadi, N., & Anggraini, D. (2018). Metode Seasonal ARIMA untuk Meramalkan Produksi Kopi Dengan Indikator Curah Hujan Menggunakan Aplikasi R di Kabupaten Lampung Barat. Matematika: Jurnal Teori dan Terapan Matematika, 17(2).

Wibawa, A. dan J.B. Baon (2002). “Kesesuaian Lahan”. Dalam: Kakao Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Hal. 63-67. Wahyudi, Panggabean dan Pujiyanto (Ed.) Panebar Swadaya. Jakarta.

Yahmadi, M. (1973). “Pengaruh Kemarau Panjang terhadap Tanaman Kopi”. Menara Perkebunan, 41: 235-240.

Unduhan

Diterbitkan

2023-03-20

Cara Mengutip

Damanik, R. S. E., Astuti, Y. T. M., & Putra, D. P. (2023). Pengaruh Macam Mulsa terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Main Nursery pada Jenis Tanah yang Berbeda. AGROFORETECH, 1(1), 103–108. Diambil dari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/396

Terbitan

Bagian

Agroteknologi

Citation Check

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

<< < 1 2 3