Pengaruh Pematahan Dormansi Dengan GA3 dan H2SO4 Terhadap Perkecambahan Benih dan Pertumbuhan Bibit Mucuna bracteata

Penulis

  • Nugra Al Fattah Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Setyastuti Purwanti Soebroto Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Wiwin Dyah Ully Parwati Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, INSTIPER Yogyakarta, Indonesia

Kata Kunci:

Mucuna, Giberelin, H2SO4, Benih

Abstrak

Pelaksanaan penelitian ini bertepatan di Kebun Penelitian Institut Pertanian Stiper Yogyakarta 2, Kalikuning, Desa Wedomartani, Depok, Kabupaten Sleman. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dari awal bulan Mei hingga akhir Juni 2024. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, alat ukur, talam perkecambahan, sekat, catatan dan alat pendukung lainnya dalam penelitian ini. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah larutan giberelin (GA3) dan asam sulfat (H2SO4), benih Mucuna bracteata, air, dan bahan pendukung lainnya dalam penelitian ini. M0 : Kontrol atau tanpa perlakuan, G1 : GA3 dengan 80 ppm, G2 : GA3 dengan 100 ppm, H1 : H2SO4 dengan konsentrasi 15%, H2 : H2SO4 dengan konsentrasi 25%. ANOVA atau sidik ragam digunakan untuk menganalisis data hasil pengamatan yang terkumpul. Jika ada perbedaan nyata, uji jarak berganda Duncan's Multiple Range Test (DMRT) dilakukan pada jenjang nyata 5%.. Perlakuan pematahan dormansi menggunakan GA3 dan H2SO4 terbukti mampu mematahkan dormansi benih Mucuna. Perlakuan menggunakan H2SO4 dengan konsentrasi 15 % dan 25%  memberikan persentase daya kecambah tertinggi yaitu 75% dan 76%.Perlakuan pematahan dormansi menggunakan H2SO4 mampu meningkatkan kecepatan berkecambah dan memunjukkan keserampakan berkecambah pada hari ke-10. Perlakuan GA3 dengan konsentrasi 80 ppm dan 100 ppm menunjukkan keserampakkan berkecambah pada hari ke-13.Perlakuan GA3 mampu memberikan pertumbuhan bibit yang baik pada jumlah sulur dan berat segar akar Mucuna. 80 ppm dan 100 ppm mampu memberikan hasil terbaik dengan berat segar akar dan jumlah sulur sulur. Perlakuan pematahan dormansi menggunakan kontrol, GA3 dan H2SO4 memberikan pengaruh yang sama baiknya pada beberapa parameter pertumbuhan bibit karena bibit ditanam dengan media tanam yang sama dan lingkungan yang sama.

Referensi

Ardiana, M., & Advinda, L. (2022). The Ability of Fluorescent Pseudomonad to Produce Indole Acetic Acid (IAA). Serambi Biologi, 7(1), 59–64.

Gusman, H., Rozen, N., & Efendi, S. (2019). Pengaruh perendaman benih mucuna (Mucuna Bracteata) dalam beberapa konsentrasi H2SO4 terhadap pematahan dormansi. Agroqua, 17(2), 166–180. https://doi.org/https://doi.org/10.32663/ja.v17i2.977

Hedty. (2014). Pemberian H 2 so 4 dan Air Kelapa pada Uji Viabilitas Biji Kopi Arabika (Coffea arabika L.). Protobiont, 3(1), 7–11.

Lestari, D., Linda, R., & Mukarlina. (2016). Pematahan Dormansi dan Perkecambahan Biji Kopi Arabika (Coffea arabika L.) dengan Asam Sulfat (H2SO4) dan Giberelin (GA3). Jurnal Protobiont, 5(1), 8–13.

Mundho, V. B., Kautsar, V., & Rochmiyati, S. M. (2023). Pengaruh Dosis dan Cara Aplikasi Pupuk P terhadap Pertumbuhan Mucuna Bracteata. Agrotechnology, Agribusiness, Forestry, and Technology: Jurnal Mahasiswa Instiper (AGROFORETECH), 1(2), 872–876.

Murni, P., & Gibrelat, P. A. (2008). Pinta Murni et.al., Pengaruh Asam Gibrelat Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Vegetatif Duku (Lansium Dookoo Griff.). 63–66.

Saputra, A., & Wawan, W. (2017). Pengaruh Leguminosa Cover Crop (LCC) MucunaBracteatapada Tiga Kemiringan Lahan terhadap Sifat Kimia Tanah dan Perkembangan Akar Kelapa Sawit Belum Menghasilkan. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau, 4(2), 1–15.

Sari, H. P., Hanum, C., & Charloq. (2014). DAYA KECAMBAH DAN PERTUMBUHAN Mucuna bracteata MELALUI PEMATAHAN DORMANSI DAN PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH GIBERELIN (GA3). Jurnal Online Agroekoteknologi, 2(2), 630–644.

Suyatmi, Hastuti, E. D., & Darmanti, S. (2012). Pengaruh Lama Perendaman Dan Konsentrasi Asam Sulfat (H2SO4) Terhadap Perkecambahan Benih Iati (Tectona grandis Linn.f). Buletin Anatomi Dan Fisiologi, 19(1), 28–36.

Utami, S., Panjaitan, S. B., & Musthofhah, Y. (2020). Pematahan Dormansi Biji Sirsak dengan berbagai Konsentrasi Asam Sulfat dan Lama Perendaman Giberelin. Agrium, 23(1), 42–45.

Widiastuti, H. (2007). Ground Cover Crops toward Inoculation of Bradyrhizobium , Aeromonas punctata , and Acaulospora tuberculata. 13(1), 43–48.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-19

Cara Mengutip

Fattah, N. A., Purwanti Soebroto , S., & Ully Parwati , W. D. (2024). Pengaruh Pematahan Dormansi Dengan GA3 dan H2SO4 Terhadap Perkecambahan Benih dan Pertumbuhan Bibit Mucuna bracteata. AGROFORETECH, 2(2), 532–537. Diambil dari https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JOM/article/view/1265

Terbitan

Bagian

Agroteknologi

Citation Check