Pengaruh Dosis dan Lama Waktu Pencelupan dalam Larutan Insektisida dengan Bahan Aktif Klotianidin Terhadap Pengendalian Hama Ulat Penggulung Daun pada Tanaman Eucalyptus Pellita
Kata Kunci:
Bahan Aktif, Insektisida, Insidensi, Severitas, DosisAbstrak
Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam budidaya tanaman HTI (Hutan Tanaman Industri) dengan jenis Eucalyptus pellita adalah serangan hama ulat penggulung daun. Akibat serangan hama ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat bahkan mati. Salah satu cara untuk mencegah serangan hama tersebut adalah dengan menggunakan insektisida yang diterapkan pada tanaman sebelum ditanam di lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis dan lama waktu pencelupan dalam larutan insektisida dengan bahan aktif Klotianidin terhadap hasil pengendalian ulat penggulung daun pada tanaman Eucalyptus pellita umur 1 bulan setelah tanam di lapangan. Penelitian ini dilakukan di estate Cerenti PT. RAPP, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas 2 faktor perlakuan, yaitu dosis insektisida yang terdiri atas kontrol, 5ml/L; 10ml/L dan waktu pencelupan dalam larutan insektisida yang terdiri atas 1 menit, 5 menit, 10 menit. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah insidensi (tingkat kejadian) dan severitas (tingkat keparahan) serangan hama ulat penggulung daun pada tanaman berumur 1 bulan. Data dianalisis menggunakan analisis varians dan hasil analisis varians yang menunjukkan beda nyata diuji lebih lanjut dengan uji LSD (Least Significant Difference). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara dosis insektisida dan lama waktu pencelupan berpengaruh nyata terhadap insidensi (tingkat kejadian) serangan hama ulat penggulung daun tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap severitas (tingkat keparahan) serangan hama ulat penggulung daun pada tanaman Eucalyptus pellita. Dosis insektisida 10 ml/L dengan lama waktu pencelupan 5 menit memberikan hasil insidensi serangan hama ulat penggulung daun lebih rendah dibanding dosis 5 ml/L dan kontrol, yaitu sebesar 0%. Dosis insektisida berpengaruh nyata terhadap pengendalian hama ulat penggulung daun. Dosis insektisida 10 ml/L memberikan hasil severitas serangan hama ulat penggulung daun yang lebih rendah dibandingkan kontrol dan 5ml/L, yaitu 0,61%. Dosis insektisida dan lama waktu pencelupan tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman Eucalyptus pellita.
Referensi
Agustin, S., Prijono, A., & Rahayu, K. (2023). Uji Efektivitas Beberapa Jenis Insektisida terhadap Pengendalian Hama Ulat Penggulung Daun (Strepsicrates sp.) pada Bibit Eucalyptus hybrid. Agroforetech, 1(1), 810–815.
Astri, N., Firdara, E. K., & Yulianti, R. (2022). Monitoring Kesehatan pada Tanaman Eucalyptus (Eucalyptus urograndis) di PT. Industrial Forest Plantation (IFP) Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah. Jurnal Hutan Tropika, 17(2), 132–141.
Elbert, A. (2021). Klaisifikasi MoA (Mode of Action) Insektisida. In Insecticide Resistance Action Commitee: Vol. 9.4.0. Bumikita.
Hasyim, A., Kamisar, & Nakamura. (2003). Mortalitas Sta dia Pradewasa Hama Penggulung Daun Pisang, Erionota thrax (L.) yang Disebabkan Oleh Parasitoid. Jurnal Hortikultura, 13(1), 1–5.
Lumantotobing, I. R. C., Wijayani, S., & Andayani, S. T. (2023). Uji Efektivitas Beberapa Akarisida untuk Pengendalian Hama Tungau Merah ( Tetranychus Sp .) pada Tanaman Induk Acacia Crassicarpa. Agroforetech, 1(1), 5–6.
Purba, S. (2007). Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) Terhadap Plutella xylostella L. (Lepidoptera : Plutellidae) Di Laboratorium. Universitas Sumatera Utara.
Sarianti, & Subandar, I. (2022). Insidensi Dan Severitas Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Bawang Merah Di Kampong Tanah Bara Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil. Jurnal Pertanian Agros, 24(1), 202–210.
Sufardi. (2020). Pertumbuhan Tanaman. Universitas Syiah Kuala. Aceh. Jaringan, Stek Pucuk, dan Biji. Zira’ah Majalah Ilmiah Pertanian, 41, 269–275.
Tando, E. (2019). Upaya Efisiensi Dan Peningkatan Ketersediaan Nitrogen Dalam Tanah Serta Serapan Nitrogen Pada Tanaman Padi Sawah ( Oryza sativa L.). Buana Sains, 18(2), 171. https://doi.org/10.33366/bs.v18i2.1190
Wiguna, G., Sutarya, R., & Muliani, Y. (2015). Respon Beberapa Galur Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) terhadap Penyakit Busuk Daun (Phytophthora infestans (Mont.) de Bary). Mediagro, 11(2), 1–10.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 AGROFORETECH

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


