Analisis Pola Tanam berdasarkan Neraca Air pada Lahan Pertanian Tanaman Pangan di Wilayah Umbulrejo, Ponjong, Gunung Kidul

Authors

  • Khairul Alfi Fazhari Program Studi Teknik Pertanian INSTIPER Yogyakarta, Indonesia
  • Nuraeni Dwi Dharmawati Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Stiper Yogyakarta, Indonesia
  • Hermantoro Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Stiper Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55180/aei.v1i1.326

Keywords:

Irrigation, food crops, pump discharge, water balance, cropping pattern

Abstract

This study aims to analyze rain data to determine the availability of water at the research location from rainfall, calculate the water needs of food crops, the needs of rice and secondary crops, analyze the water balance to calculate the comparison of availability and needs to determine the value of the surplus and minus balances and determine the appropriate cropping pattern. optimum to determine the right planting time and the right type of plant to be cultivated. The results showed that the average rainfall in Gunungkidul Regency during the 2014-2020 period was 167.9 mm, with a reliability level of 75%, the average effective rainfall was 66.74 mm. The average coefficient for rice plants is 1.08 and the coefficient for secondary crops is 0.82 so that the average water requirement for rice plants is 10.43 and that for secondary crops is 7.65. Based on water availability and plant water needs, an average water balance with 6 months of surplus includes November, December, January, February, March and April; and an average of 6 months of deficit covering May, June, July, August, September and October. The use of water pumps sourced from groundwater is a solution for farmers in maximizing land use and crop yields so that they can be planted 4 times a year with planting periods I and II planted with rice, III and IV planted with crops.

References

Aglina, U. M. (2015). Penentuan Harga Premi Asuransi Lahan Pertanian Berbassis Indeks Curah Hujan Menggunakan Pendekatan Opsi. Program Studi Statistika Jurusan Matematika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Anam, M. B., Kusumayudha, S. B., & Renata Ade Yudono, A. (2021). Pengelolaan Mata Air Karst Sebagai Sumber Air Domestik Di Dusun Duwet, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta. Jurnal Mineral, Energi, Dan Lingkungan, 4(2), 57.

Aqil. M, Firmansyah.I.U, & Akil, M. (2008). Pengelolaan air tanaman jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros.

Chairunnisa, N., Arif, C., Perdinan, & Wibowo, A. (2021). Analisis Analisis Neraca Air di Pulau Jawa-Bali sebagai Upaya Antisipasi Krisis Air. Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan, 6(2), 61–80.

Djufry, F. (2012). Air Untuk Pertumbuhan Tanaman Pangan Di Kabupaten Merauke , Papua Water Balance Modelling To Estimate the Surplus and Water. Informatika Pertanian, 21(1), 1–9.

I. N. Hidayati, & S. Suryanto. (2015). Pengaruh perubahan iklim terhadap produksi pertanian dan strategi adaptasi pada lahan rawan kekeringan. JESP - Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan, 16(1).

Irawan, S. (2022). Forecasting Curah Hujan sebagai Upaya Mitigasi Bencana Kekeringan di Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2022. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS, 6(1), 370–376.

Jayanti, K. D. (2016). Prediksi Neraca Air Untuk Menentukan Masa Tanam Tebu di Kecamatan Kalasan, Sleman. Ilmu Pertanian (Agricultural Science), 18(2), 109.

Kurniasari, Y. D., Arifin, H. S., & Purwanto, M. Y. (2021). Analisis Neraca Air dan Prasarana Tampungan Air di DAS Ciujung. Jurnal Ilmu Lingkungan, 19(2), 227–235.

Laksono, S. S., & Nurgiyatna, N. (2020). Sistem Pengukur Curah Hujan sebagai Deteksi Dini Kekeringan pada Pertanian Berbasis Internet of Things (IoT). Emitor: Jurnal Teknik Elektro, 20(2), 117–121.

M.N, Setiapermas; Y, Koesmaryono; Yusmin; G, I. (2005). Kata kunci : indeks kecukupan air, penyimpangan iklim, periode bera, kedelai. 19(2), 24–33.

Mardawilis, M., Sudira, P., Sunarminto, B., & Shiddiq, D. (2011). Water Balance Analysis for the Development of Food Crops in a Different Climate Conditions. Agritech: Jurnal Fakultas Teknologi Pertanian UGM, 31(2), 109–115.

Paski, J. A. I., S L Faski, G. I., Handoyo, M. F., & Sekar Pertiwi, D. A. (2018). Analisis Neraca Air Lahan untuk Tanaman Padi dan Jagung Di Kota Bengkulu. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(2), 83.

Perwitasari, S. D. N., & Bafdal, N. (2016). Penjadwalan Irigasi Berbasis Neraca Air pada Sistem Pemanenan Air Limpasan Permukaan untuk Pertanian Lahan Kering. Jurnal Keteknikan Pertanian, 4(2), 1–24.

Prastowo. (2010). Daya Dukung Lingkungan Aspek Sumber Daya Air (Working Paper P4W. Bogor (ed.)). Crestpent Press.

Rahayu, N. D., Sasmito, B., & Bashit, N. (2018). Analisis Pengaruh Fenomena Indian Ocean Dipole (Iod) Terhadap Curah Hujan Di Pulau Jawa. Jurnal Geodesi Undip, 7(1), 57–67.

Santikayasa, I. P. (2018). Evaluasi pemodelan pengelolaan sumberdaya air pada (Evaluation of Water Resources Management Modeling on Various Climate Change). Jurnal Geomatika, 371–380.

Sirait, S., Aprilia, L., & Fachruddin, F. (2020). Analisis Neraca Air dan Kebutuhan Air Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Berdasarkan Fase Pertumbuhan Di Kota Tarakan. Rona Teknik Pertanian, 13(1), 1–12.

Utomo, M., Sabrina, T., Sudarsono, Lumbanraja, J., Rusman, B., & Wawan. (2016). Ilmu tanah: dasar-dasar dan Pengelolaan. Prenadamedia Group.

Downloads

Published

2023-01-31

How to Cite

Khairul Alfi Fazhari, Dharmawati, N. D., & Hermantoro. (2023). Analisis Pola Tanam berdasarkan Neraca Air pada Lahan Pertanian Tanaman Pangan di Wilayah Umbulrejo, Ponjong, Gunung Kidul. AGRICULTURAL ENGINEERING INNOVATION JOURNAL, 1(1), 26–46. https://doi.org/10.55180/aei.v1i1.326

Issue

Section

Articles

Citation Check