UJI EFEKTIVITAS FUNGISIDA NABATI SEBAGAI BAHAN PENGAWET UNTUK MENCEGAH SERANGAN JAMUR PEWARNA KAYU
DOI:
https://doi.org/10.55180/jwt.v11i2.181Kata Kunci:
Botanical Fungicide, Preservative, Wood Staining FungiAbstrak
Woods which have low natural durability are easy to be attacked with wood staining fungi (blue stain) so can decrease its wood quality. Syzygium aromaticum, Melia azedarach and Piper betle contain of active components (botanical fungicide) that can be used as natural preservative to prevent staining fungi attack. The purpose of this research is to know effect of botanical fungicide species and preserved wood investigated, i.e Paraserianthes falcataria and Toona sureni on the attack intensity of wood staining fungi. Results of the research showed that interaction between botanical fungicide and wood species gived very significant effect on the attack intensity of wood staining fungi. The lowest of attack intensity was resulted on Toona sureni that had preserved by Melia azedarach leaf extract. The leaf extract of Syzygium aromaticum, Melia azedarach and Piper betle could keep Paraserianthes falcataria and Toona sureni wood against staining fungi. Toona sureni wood was more resist against wood staining fungi than Paraserianthes falcataria, it was due to higher extractive in Toona sureni than Paraserianthes falcataria. To preserve woods which had bright colour such as Paraserianthes falcataria, more suitable to use Melia azedarach leaf extract which not change wood colour.
Key words: Botanical Fungicide, Preservative, Wood Staining Fungi
Referensi
Fengel, D. dan G. Wegener. 1995. Kayu: Kimia, Ultrastruktur, Reaksi-Reaksi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hembing, W. 1992. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Pustaka Kartini. Jakarta.
Hunt, G.M. dan G.A. Garratt. 1986. Pengawetan Kayu. CV Akademika Pressindo. Jakarta.
Kardinan, A. 1999. Pestisida Nabati, Ramuan dan Aplikasinya. PT Penebar Swadaya. Jakarta.
Kusumo, H.W. dan Wiriawan, S.A. 1994. Tanaman Berkhasiat Obat. Jilid I. Pustaka Kartini. Jakarta.
Manan, A. dan E. Mugiastuti. 2019. Pengaruh Ekstrak Daun Mindi (Melia azedarach) terhadap Penekanan Peletakan dan Penetasan Telur Ulat Hati Kubis (Crocidolomia pavonana F.). Jurnal Agrotek Vol. 6, No. 2, Agustus 2019.
Martawijaya, A. dan Barly. 1991. Petunjuk Teknis Pengawetan Kayu Bangunan Perumahan dan Gedung. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta.
Montesqrit, Harnentis dan Sri Yana. 2019. Pengaruh Penambahan Daun Mindi (Melia azedarach) terhadap Kualitas Jagung Pipilan Selama Penyimpanan. Jurnal Pastura Vol. 8, No. 2, Tahun 2019.
Novizan. 2002. Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Nicholas, D.D. 1987. Kemunduran (Deteriorasi) Kayu dan Pencegahannya Dengan Perlakuan-Perlakuan Pengawetan. Jilid I. Airlangga University Press. Surabaya.
Prakash, A. and J. Rao. 1997. Botanical Pesticides in Agriculture. CRC Press. Inc. Lewis Publishers, Boca Raton, Florida.
Pratiwi, N.P.R.K. dan I. W. Muderawan. 2016. Analisis Kandungan Kimia Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle) dengan GC-MS. Prosiding Seminar Nasional MIPA Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.Bali.
Schwarze, F.W.M.R., J. Engels, and C. Mattheck. 2000. Fungal Strategies of Wood Decay in Trees. Springer. Verlagh Berlin Heidelberg. Germany.
Sitepu, D. 1996. Prospek Pestisida Nabati di Indonesia. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor.
Suhendra, U. dan Sogandi. 2019. Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum) Sebagai Inhibitor Streptococcus mutans. Jurnal Biologi Al. Kauniyah Vol. 12, No. 2, Tahun 2019.
Tambunan, D. dan D. Nandika. 1989. Deteriorasi Kayu Oleh Faktor Biologis. Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Tjitrosoepomo, G. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.