REKAYASA IKLIM MIKRO DALAM PRODUKSI BAHAN TANAM TANAMAN PORANG (Amorphophallus muelleri)
DOI:
https://doi.org/10.55180/agi.v4i1.171Keywords:
Porang, Umbi katak, Pembibitan, Iklim mikroAbstract
Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh macam naungan dan ukuran umbi katak terhadap pertumbuhan bibit porang, telah dilakukan di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) Instiper Yogyakarta pada bulan Agustus hingga Oktober 2020 di Desa Wedomarani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Metode percobaan yang digunakan adalah rancangan faktorial yang terdiri dari dua faktor yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah macam naungan yang terdiri dari empat macam yaitu : tanpa naungan, plastik dengan paranet 55%, plastik dengan paranet 75% dan plastik. Faktor kedua adalah ukuran umbi katak yang terdiri dari 3 aras yaitu ukuran kecil (<5 g), sedang (6 g - 15 g) dan besar (>16 g). Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisis of Variance (sidik ragam) pada jenjang nyata 5%. Apabila ada perbedaan nyata pengujian dilanjutkan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) dengan jenjang nyata 5%. Untuk membandingkan antara perlakuan dengan kontrol dilakukan uji kontras orthogonal.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada interaksi nyata anatara macam naungan dan ukuran umbi katak terhadap pertumbuhan bibit porang. Macam naungan plastik dengan paranet 75% memberikan pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan bibit poran. Sedangkan ukuran umbi katak sedang memberikan rata-rata hasil terbaik dari parameter pertumbuhan berat segar, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, lama bertunas dan jumlah tunas.
Kata kunci: Porang, Umbi katak, Pembibitan, Iklim mikro
References
Budiyanto. 2008. Porang – Surviving Seed. https://wanamitra.blogspot.com/2008/08/porang-surviving-seed.html. Diakses pada tanggal 1 Januari 2021.
Maghfiroh, J. 2017. Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Perum Perhutani KPH Saradan. 2005. Budidaya Porang (Amarphophallus onchophyllus). Perum Perhutani. Madiun
Riri, Sikhatun, A. 2018. Studi Lama Pemulihan Pasca Etiolasi Pada Tanaman C3. Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung: Lampung
Rukmana, R. 1999. Kentang : Budidaya dan Pascapanen. Kanisius, Yogyakarta.
Santosa, E., N. Sugiyama, M. Nakata, O.N. Lee. 2006 c. Growth and corm production of Amorphophallus at different shading levels in Indonesia. Japanese Journal of Tropical Agriculture
Soemono S. 1984. Pengaruh bobot bibit terhadap pertumbuhan, hasil, dan kualitas umbi suweg (Amorphophallus campanulatus Bl.) pada berbagai umur [Tesis] Fakultas Pascasarjana, IPB. Bogor
Sumarwoto. 2004. Pengaruh pemberian kapur dan ukuran bulbil terhadap pertumbuhan iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume) pada tanah ber-Al tinggi. J Ilmu Pert. 11(2): 45-53.
Sutrapadja, H. 2008. Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola Untuk Bibit. J. Hort. 18(2): 155-15.
Turhadi dan Serafinah Indriyani. 2015. Uji Daya Tumbuh Porang (Amorphophallus muelleri Blume) dari Berbagai Variasi Potongan Biji. Universitas Brawijaya. Malan
Wijayanto, N. Emma, P. 2011. Pengaruh Naungan dari Tegakan Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) terhadap Pertumbuhan Tanaman Porang (Amorphophallus onchophyllus). Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.